TIMESINDONESIA, JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengintensifkan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) sebagai langkah mitigasi bencana hidrometeorologi di akhir tahun. Upaya ini bertujuan memastikan keamanan dan kelancaran perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 di tengah tingginya intensitas hujan.
Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, operasi ini dilakukan untuk meminimalkan dampak bencana, terutama di wilayah rawan seperti Jawa Barat, DKI Jakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
“OMC adalah langkah mitigasi yang kami ambil untuk mengendalikan curah hujan agar tidak terjadi penumpukan di daerah rawan bencana,” jelasnya.
Operasi ini memanfaatkan teknologi penyemaian garam NaCl superfine ke dalam awan potensial untuk mengarahkan dan mengontrol intensitas hujan. Di DKI Jakarta, operasi berlangsung pada 7-9 dan 13-16 Desember 2024 dengan 17 sorti penerbangan dari Bandara Budiarto Curug, Tangerang.
Jawa Barat mencatat 34 sorti penerbangan dari Lanud Halim Perdanakusuma pada 11-16 Desember, sementara Jawa Tengah memulai operasi dari Bandara Ahmad Yani Semarang dengan total 23 sorti. Jawa Timur akan melaksanakan operasi pada 18-22 Desember, dengan kemungkinan perpanjangan jika diperlukan.
Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG, Tri Handoko Seto, menegaskan bahwa OMC juga mendukung kelancaran infrastruktur transportasi selama Nataru. "Operasi ini tidak hanya bertujuan mengurangi risiko bencana, tetapi juga memastikan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman di tengah musim hujan," ujarnya.
Operasi ini didukung penuh oleh BNPB, BPBD, dan operator swasta. BMKG juga mendirikan posko operasional di lokasi strategis untuk memonitor pelaksanaan operasi secara real-time. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi gangguan pada infrastruktur transportasi darat, laut, dan udara.
Dwikorita mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem dan mengakses informasi terkini melalui platform resmi BMKG.
“Mari rayakan Natal dan Tahun Baru dengan hati-hati, hindari aktivitas berisiko, dan selalu prioritaskan keselamatan,” pesannya.
Dengan langkah mitigasi ini, BMKG berharap masyarakat dapat merayakan Nataru dengan aman dan nyaman meski di tengah tantangan cuaca. (*)