Konvoi Pesilat di Lamongan Hendak Pulang, Mendadak Dihadang Orang Tak Dikenal, 2 Pesilat Terluka 
Januar December 26, 2024 12:30 PM

Laporan wartawan Tribun Jatim Network, Hanif Manshuri

TRIBUNMADURA.COM, LAMONGAN - Aksi penganiayaan secara bersama-sama terjadi di wilayah Desa Brengkok, Kecamatan Brondong, Lamongan, Rabu petang (25/12/2024).

Aksi para pemuda tersebuat mengakibatkan dua pemuda dari anggota Ikatan Keluarga Silat Putra Indonesia  (IKSPI) Kera Sakti terluka dan seorang warga menjadi korban dan terluka.

Insiden yang terjadi terekam oleh warga dan viral di media sosial yang disebut terjadi di Dusun Pambon Lamongan. Dalam video tersebut, terlihat aksi sejumlah pemuda saling pukul. 

" Laporan awal dari pak kapolsek (AKP Jinanto) insiden terjadi pada  Rabu (25/12/2024) pukul 17.30 WIB, di Dusun Pambon, Desa Brengkok, Kecamatan Brondong telah terjadi penganiayaan secara bersama-sama, yang mengakibatkan korban luka pada kepala dan luka patah tulang pada tangan kanan," kata Kasi Humas Polres Lamongan Ipda M Hamzaid saat dikonfirmasi SURYA terkait video viral tersebut, Kamis (26/12/2024). 

Hamzaid mengungkapkan, kejadian penganiayaan secara bersama-sama ini bermula ketika ada rombongan konvoi puluhan  pemuda yang menggunakan atribut salah satu perguruan silat. 

Ketika itu, rombongan ini menggunakan 15 sepeda motor berjalan dari arah barat menuju ke timur atau dari arah Tuban menuju ke arah Gresik. Rombongan ini bertujuan hendak  pulang ke rumah mereka masing-masing, setelah mengikuti  acara di wilayah Tuban.

Saat sampai di Jembatan Sedayulawas, rombongan ini tiba-tiba dihadang oleh kelompok oknum tidak kenal dan melakukan pelemparan batu ke arah rombongan konvoi pemuda yang menggunakan atribut salah satu perguruan silat tersebut. 

Kemudian, rombongan konvoi pemuda ini kemudian balik kanan kembali ke arah Tuban, karena ada penghadangan.

 "Setelah sampai di Dusun Pambon, Desa Brengkok, Kecamatan Brondong rombongan ini diserang dan dilempari batu oleh kelompok oknum yang tidak kenal," jelasnya. 

Dua pemuda, DI (15) dan MR (16) dari rombongan konvoi itu tertinggal dan menjadi bulan-bulanan para pelaku. Sementara seorang warga bernama Wahyudi (39) warga Desa Labuhan, Kecamatan Brondong yang hendak melerai turut menjadi korban yang mengakibatkan luka.

Wahyudi (39) mengalami luka robek pada kepala, DI(15)  warga Desa Bluri, Kecamatan Solokuro yang mengalami luka patah tulang pada tangan kanan dan MR (16) warga Desa Lohwayu, Kecamatan Panceng, Gresik yang mengalami luka robek pada kepala.


 "Petugas dari Polsek Brondong telah mendatangi TKP untuk menggelar olah TKP dan meminta keterangan para saksi terkait kejadian ini," katanya.

Kapolsek Brondong AKP Jinanto dikonfirmasi membenarkan insiden yang terjadi di wilayahnya tersebut.

Pihaknya telah memintai keterangan beberapa orang saksi, tiga saksi korban dan empat saksi warga sekitar.

Dua dari tiga korban sudah diperbolehkan pulang dan hanya 1 korban inisial DI yang masih harus dirawat karena lukanya.

"DI yang harus menjalani rawat inap ini karena luka patah tulang pada tangan kanan," katanya.

Pihaknya sedang melakukan pengembangan penyelidikan untuk memburu pelakunya. " Minta doanya pada rekan-rekan wartawan semoga pelaku segera tertangkap," katanya.

Untuk mengantisipasi kejadian serupa tidak terulang dan menciptakan situasi yang kondusif, pihaknya  telah mengumpulkan para ketua ranting perguruan silat yang ada di Kecamatan Brondong.

Jinanto juga meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga situasi kamtibmas di Lamongan.

Apalagi dua perguruan silat yang ada di Brondong selama ini menunjukkan rukun. Bahkan main bola bersama-sama.

 

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.