TRIBUN-MEDAN.COM – Pilu kondisi Natasya Hutagalung (24) mahasiswi di Yogyakarta yang jadi korban penyiraman air keras oleh mantan pacarnya.
Kondisi terkini Natasya Hutagalung setelah disiram air keras oleh mantan pacarnya, Billy setelah mandi terkuak.
Terkini, Natasya Hutagalung terancam alami kebutaan.
Namun begitu, korban bernama Natasya tersebut saat ini kondisinya mulai membaik.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan menyampaikan kondisi pasien bernama Natasya, korban penyiraman air keras saat ini sudah bisa diajak berkomunikasi.
Untuk pengobatan luka bakar akibat siraman air keras yang dialaminya, tim dokter sudah memberikan penanganan khusus.
"Kami melakukan perawatan khusus. Saat ini pasien mampu berkomunikasi," ujarnya dilansir Tribun-medan.com, Jumat (27/12/2024).
Banu enggan menyampaikan lebih detail kondisi korban seusai mendapat perawatan medis.
"Info lebih lanjut menyusul ya, karena saya belum ketemu keluarga," pungkasnya.
Disisi lain, tante korban, Tarida Hutagalung menceritakan kronologis peristiwa tersebut.
Insiden itu terjadi ketika Tasya tengah bersiap untuk mandi di kamar mandi kosannya yang terletak di luar kamar.
Temannya, Maya, yang tadinya ingin ikut mandi, masih berada di kamar, sementara Tasya pergi lebih dahulu menuju kamar mandi. Tanpa diduga, sebuah serangan terjadi.
Seorang pelaku yang mengenakan masker dan bersembunyi dalam kegelapan, tiba-tiba menyiramkan air keras ke wajah Tasya.
Air keras itu mengenai wajah dan mata Tasya menyebabkan luka-luka serius yang diperkirakan akan mengancam penglihatan Tasya.
Kejadian tersebut langsung membuat geger teman-teman kos yang berada di sekitar, termasuk Maya yang segera memberitahukan keluarga Tasya.
Saat ini, Tasya tengah mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Sardjito Yogyakarta.
Dokter yang menangani mengatakan bahwa mata Tasya kemungkinan besar akan mengalami kebutaan akibat luka bakar yang sangat parah di bagian tersebut.
Sebelumnya, Natasya disiram air keras oleh pria yang menjadi suruhan mantan kekasihnya pada Selasa (24/12/2024) malam saat hendak berangkat ibadah Natal.
Korban disiram menggunakan air keras oleh pelaku saat dirinya baru saja selesai mandi.
Kasus penyiraman air keras ini dilatarbelakangi rasa sakit hati mantan kekasih korban.
Natasya dan otak pelaku penyiraman air keras berinisial B sebelumnya merupakan sepasang kekasih.
Keduanya menjalin asmara sejak 2021 silam.
Namun hubungan keduanya kandas pada Agustus lalu.
"Pada Agustus 2024 mereka pisah alasan masing-masing akhirnya putus. Yang laki-laki gak terima," kata Kasatreskrim Polresta Yogyakarta Kompol Probo Satrio kepada awak media, Kamis (26/12/2024).
Tersangka B merupakan mahasiswa S2 salah satu kampus swasta di Yogyakarta.
Semenjak putus dengan korban tersangka B berusaha supaya balikan dengan korban.
"Namun (korban) gak mau. Akhirnya ada ancaman pelaku intinya kalau gak bersatu kalau sakit ya sama-sama merasakan. Kalau hancur ya, hancur semua," jelas Probo.
Selanjutnya pada pertengahan Desember 2024 akhirnya tersangka B merencanakan kejahatannya dengan memposting informasi di Facebook bahwasanya ia membutuhkan tenaga kerja.
Pelaku S lantas menanggapi postingan tersebut dan melanjutkan percakapan dengan pelaku B via What'sApp.
"Si B dia membuat cerita bahwa seolah-seolah dia ini seorang perempuan Sen Lung membuat cerita dia dikhianti suaminya seorang pelakor. Pelakornya ini adalah korban," jelasnya.
Kemudian eksekutor ini minta uang Rp7 juta disanggupi oleh tersangka B. Namun uang itu akan digenapi setelah eksekusi dilaksanakan.
"Jadi si B berusaha menutupi jati dirinya. Uang yang diberikan juga COD dibungkus plastik kemudian diambil eksekutor," ungkap Probo.
Dibayar enam 6 kali masing-masing Rp1,6 juta untuk beli jaket pelaku.
"Eksekutor ini sudah survei 3, 4, sama 5 kali survei sebetulnya mau disiramkan saat survei kost," ungkapnya.
Kemudian tanggal 24 Desember 2024 pukul 17.00 wib, B menghubungi eksekutor bahwa korban ada di kost di Baciro, Gondokusuman, Kota Yogyakarta untuk persiapan ke gereja.
Eksekutor kemudian mendatangi kos korban pada pukul 18.30 WIB.
"Ternyata benar. Ke gereja sekitar 19.00 WIB entah darimana akhirnya pelaku S datang ke kos korban jam 18.30 WIB," terang Probo.
Setelah sampai di depan pintu kos korban, pelaku langsung masuk ke kamar korban.
"Langsung tidak kata apapu, langsung disiramkan ke korban kena muka dan sekujur tubuh. Kemudian korban berteriak, pelaku langsung lari," ujar Probo.
Berdasar hasil penyelidikan pelaku menggunakan sepeda motor jaket ojek online dan memakai masker.
Polisi yang melakukan penyelidikan akhirnya berhasil mengamankan para pelaku dan saat ini masih menjalani pemeriksaan di Mapolresta Yogyakaryta.
(*/tribun-medan.com)