BANDUNG - Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Bandung dan Unit Reskrim Polsek Sukasari menyelidiki penyebab AM (21),
mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ditemukan tewas bersimbah darah di Lantai 2 Gedung Gymnasium, Kamis (26/12/2024). Polisi telah mengecek rekaman CCTV untuk melihat kronologi korban sebelum ditemukan meninggal bersimbah darah di lantai dua Gedung Gymnasium UPI.
Kasat Reskrim Polrestabes Bandung AKBP Abdul Rachman mengatakan, hasil pemeriksaan CCTV korban AM terjatuh dari lantai 3 ke lantai 2 Gedung Gymnasium UPI.
"Dari hasil pemeriksaan CCTV yang kami ambil, terlihat jelas korban jatuh dari lantai 3 Gedung Gymnasium. Namun penyebab korban jatuh belum bisa kami simpulkan. Apakah menjatuhkan diri, tersandung atau hal-hal lain yang menyebabkan korban terjatuh," kata Abdul Rachman, Jumat (27/12/2024).
Kasar Reskrim menyatakan, polisi segera memeriksa sejumlah saksi untuk mengetahui aktivitas korban sebelum terjatuh. Dari pemeriksaan ini, diharapkan dapat dihasilkan kesimpulkan penyebab AM terjatuh. "Masih perlu pemeriksaan saksi-saksi," katanya.
Ditanya tentang apakah ditemukan luka akibat benda tajam atau tumpul di tubuh korban? Kasatreskrim belum dapat menyimpulkan. "Hasil Inafis kami, belum bisa disimpulkan. Apakah ada benturan, apakah benda tumpul, apakah benda tajam. Tentu yang bisa menyimpulkan pemeriksaan itu dokter forensic," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang mahasiswi UPI berinisial AM (21) ditemukan meninggal di Gedung Gymnasium UPI, Jalan Setiabudi, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Kamis (26/12/2024) sore. Korban AM ditemukan dalam kondisi mengenaskan, kepala bercucuran darah tertutup kerudung.
Kepala Kantor Hubungan Masyarakat (Humas) UPI Prof Suhendra membenarkan peristiwa yang dialami salah satu mahasiswi UPI berinisial AM tersebut. "Peristiwana leres (Peristiwanya benar). Tapi latar belakang kejadianna (kejadiannya) nuju dipaluruh (sedang ditelusuri). Saya sedang berkoordinasi dengan tim K3 UPI," kata Kepala Kantor Humas UPI.
"Saya baru berkoordinasi dengan Tim UPT K3 UPI. Kepala UPT K3 menyatakan benar ada seorang mahasiswi UPI yang terjatuh dari Lantai 2 Gedung Gymnasium. Saat ini tim dari kepolisian sedang menyelidiki kejadian tersebut dan menurut kabar jenazah dibawa RS Sartika Asih. Sementara itu berita dari kami," ujar Prof Suhendra.
Informasi yang diperoleh menyebutkan, korban AM mahasiswi UPI asal Kampung Dayamekar RT 003/003, Kelurahan Cikalong, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Kronologi kejadian berawal sekitar pukul 15.00 WIB, saksi Fajri dan Daffa hendak membuat tugas video basket di Gedung Gymnasium UPI. Setelah saksi naik ke lantai dua, kedua saksi melihat korban sudah dalam posisi tertelungkup dengan kepala bercucuran darah dan tertutup kerudung.
Saksi kemudian melaporkan kejadian itu ke pengelola Gedung Gymnasium UPI dan Polsek Sukasari.
Berdasarkan penelusuran, almarhumah merupakan aktivis organisasi kemahasiswaan Mahacita UPI. Korban masuk dalam jajaran Dewan Pengurus Mahacita XXXI.
AM (21), mahasiswi yang ditemukan meninggal berlumuran darah di lantai 2 Gedung Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) kuliah di S1 Program Studi (Prodi) Pendidikan Masyarakat (Penmas), Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) UPI angkatan 2021.
"Betul. (korban kuliah di )Prodi Penmas FIP Angkatan 21," kata Kepala Kantor Hubungan Masyarakat (Humas) UPI Prof Dr Suhendar MEd SPd.
Berdasarkan data kemahasiswaan, almarhumah merupakan mahasiswi asal Kampung Daya Mekar RT 009/003, Desa Cikalong, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Korban AM tercatat memiliki prestasi akademik menonjol dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,91.