Putri Handayani Menuju Puncak Gunung Vinson di Antartika,  Pendaki Indonesia Otw Rekor Istimewa
Hasiolan Eko P Gultom December 28, 2024 12:32 AM

Putri Handayani Menuju Puncak Gunung Vinson di Antartika,  Pendaki Indonesia Otw Rekor Dunia

TRIBUNNEWS.COM– Putri Handayani, pendaki perempuan Indonesia yang tengah melaksanakan program pendakian tujuh puncak tertinggi di tujuh benua dan eksplorasi dua kutub bumi (The Explorer’s Grand Slam) akhir Desember 2024 ini akan bertolak ke Antartika.

Putri Handayani berniat mengibarkan sang merah putih di Puncak Gunung Vinson (4.892 mdpl), yang merupakan atap tertinggi di benua Antartika.

Gunung ini juga merupakan salah satu dari tujuan dari berbagai proyek Seven Summits yang dilakukan oleh banyak pendaki di seluruh dunia. 

Putri Handayani akan berangkat pada minggu terakhir Desember 2024 menuju Vinson Base camp  di Branscomb Glacier, Antartika.

Selama lebih kurang satu minggu ia akan lebih dulu melakukan persiapan, termasuk penerbangan panjang dari Jakarta menuju kota Punta Arenas, Chili, kota terakhir sebelum terbang ke Antartika. Selanjutnya perjalanan pendakian akan berlangsung pada 1 – 9 Januari 2025. 

Secara keseluruhan, pendakian Gunung Vinson oleh Putri –begitu pendaki lulusan Fakultas Teknik Universitas Indonesia ini disapa- merupakan target ke 7 dari 9 sasaran yang dicapai. Sebelumnya, ia telah berhasil mencapai Gunung Kilimanjaro, Afrika (Februari 2016, 5.895 mdpl), Cartensz Pyramid, Australia dan Oceania (Agustus 2016, 4.884 mdpl), Mount Elbrus, Eropa (Juli 2017, 5.642 mdpl). 

Kemudian berlanjut ke Gunung Aconcagua, Amerika Selatan (Februari 2018, 6.962 mdpl), Gunung Denali, Amerika Utara (Juni 2022, 6.190 mdpl). Dan, terakhir perjalanan ke Kutub Selatan (90 derajat Lintang Selatan, Desember 2023). 

Misi petualangan The Explorer’s Grand Slam orang Indonesia pertama ini didukung oleh Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Selain itu juga di-support sepenuhnya oleh Perusahaan BUMN, PT Pertamina dan PT Garuda Indonesia. Tak ketinggalan peran swasta Eiger Adventure (Produsen Peralatan Outdoor Activity asli Indonesia). 

Gunung Vinson

Terletak di Antartika, Vinson  merupakan gunung yang berada di wilayah terpencil. Jika dari Jakarta, gunung ini adalah yang terjauh dibandingkan dengan enam gunung yang masuk dalam daftar  Seven Summits. 

Untuk mengantisipasi capek akibat perjalanan yang jauh Putri Handayani menyiapkan istirahat yang cukup, yakni dua hari di Punta Arenas dan dua hari di Union Glacier Camp, yang merupakan camp pertama begitu masuk Antartika, dekat blue-ice runway di mana pesawat mendarat. 

“Di sini sekalian beraklimatisasi dan latihan beberapa mountaineering skills, seperti glacier travel system, rope management, crevasse rescue, self arrest dan lain-lain bersama tim,” jelas Putri, dikutip Jumat (27/12/2024).

Bagi banyak pendaki dunia, Gunung Vinson menawarkan keindahan hamparan salju yang amat luas. Saking jarangnya pendakian, tidak heran jika kawasan ini terbilang sunyi yang ekstrim.

Semua kegiatan di Antartika memang hanya berlangsung selama musim panas sekitar bulan Oktober/November sampai Januari/Februari, ketika matahari bersinar terus menerus tanpa malam. Selebihnya, ketika Antartika gelap berbulan-bulan pada musim dingin, hampir tidak ada kehidupan sama sekali di sini.   Karenanya perjalanan tersebut bukan sekadar sebuah pendakian, melainkan petualangan alam liar di titik terakhir bumi. 

Dibandingkan Gunung Denali, misalnya, pendakian Gunung Vinson dapat dikatakan tidak lebih sulit. Namun, gunung ini menghadirkan tantangannya tersendiri.

Vinson – demikian kadang dijuluki- bisa angkuh karena menghalangi pendaki bergerak maju oleh suhu superdingin. Suhu rendah hingga mencapai minus 40 derajat Celcius digandakan dengan angin berkecepatan kencang seringkali memukul semangat pendaki dan berakhir gagalnya mencapai puncak. 

Seperti yang pernah dialami oleh Putri pada pendakian pertama pada 2023. Pendakian yang dimulai 6 Desember 2023 dan seharusnya berakhir pada  13 Desember 2023 harus terhenti saat Putri sedang menuju puncak (summit day) pada 12 Desember 2023. 

Cuaca amat buruk dan angin berhembus kencang. Demi keselamatan para pendaki, tim memutuskan untuk berbalik dan turun ke Vinson Base camp untuk beristirahat. 

“Saya tidak bisa merasakan jari-jari saya saking dinginnya. Hari itu suhu sekitar minus 38 derajat Celcius, yang dengan wind chill  terasa hingga  minus 45 sampai 50 derajat Celcius. Risiko frostbite sangat tinggi dalam kondisi seperti ini,” kenang pemilik gelar MBA dari Pittsburgh University, Pennsylvania, Amerika Serikat ini.  

Kendati sangat ekstrim catatan pendakian Mount Vinson termasuk menakjubkan. Dari lebih 1.200 pendaki yang pernah mendaki gunung ini tidak ada catatan buruk, termasuk kematian pendaki. Musim pendakian terbaik biasanya dilakukan pada akhir hingga awal tahun. 

Pendakian Vinson membutuhkan kekuatan fisik terutama menghadapi suhu sangat rendah. Selain itu juga teknik pendakian gunung es dan salju. 

Setiap pendaki membawa sendiri peralatan, perlengkapan dan logistiknya. Rata-rata seorang pendaki bisa membawa total 35-45 kg beban  yang dibagi antara lain 10-15 kg di ransel dan selebihnya antara 25-30 kg diangkut memakai sled yang ditarik oleh pendaki. 

Menurutnya, persiapan untuk pendakian kali ini sama dengan pendakian sebelumnya, mencakup fisik, mental, medical, logistik, dan finansial. “Namun yang secara khusus lebih ditekankan kali ini adalah persiapan medical, karena dari pendakian sebelumnya mengalami sesak nafas, nyeri di bagian dada dan batuk parah justru ketika turun,” ujar Putri. 

Rute Pendakian Vinson

Pendakian Putri Handayani di Gunung Vinson akan diawali dari Base Camp yang terletak di Brandscom Glacier (ketinggian 2.100 mdpl).

Kemah utama hanya berdiri pada saat musim pendakian. Selebihnya hanyalah sebuah hamparan salju kosong. 

Di base camp, pendaki mesti mendirikan tenda, membangun snow wall dan menyiapkan perlengkapan sendiri. Selain itu juga memanfaatkan waktu untuk melakukan aklimatisasi. Tak ketinggalan latihan teknik maupun penyelamatan. 

Dari Vinson Base camp, pendakian dilanjutkan menuju Camp 1 (atau disebut Low Camp) di ketinggian 2.800 mdpl. Pendakian ke Camp 1 berjarak sekitar 9 km dengan durasi tempuh antara 5-8 jam. 

Setelah mendirikan kemah di Camp 1, pendaki beristirahat lagi. Rute berikutnya merupakan jalur yang mendebarkan, yakni pendakian dari Camp 1 ke Camp 2 (atau dinamakan High Camp). Pendaki ditantang oleh sudut elevasi hingga 45 derajat yang cukup melelahkan. Pendakian juga lebih teknikal, karena mulai memakai peralatan ascending dengan tali tetap untuk menambah ketinggian. Bila cuaca berkawan pendakian menuju Camp 2  di ketinggian 3.800 mdpl  membutuhkan waktu antara 6-10 jam. 

Setelah menuntaskan pendakian yang menguras tenaga, pendaki lebih banyak beristirahat di Camp 2. Untuk selanjutnya babak pendakian yang paling ditunggu keesokan harinya, yaitu mencapai puncak. 

Jalur Camp 2 menuju puncak Gunung Vinson merupakan lembah salju yang menakjubkan. Namun karena rutenya yang terbuka malah dapat menjadi halangan akibat terpaan angin yang sangat kencang. Durasi pendakian dari Camp 2 hingga puncak antara  7-10 jam tergantung dari kondisi. 

Pendaki Putri Ketiga  Indonesia

Minimnya jumlah pendaki Indonesia yang memiliki kesempatan mendaki Vinson menjadi cambuk bagi Putri Handayani menyelesaikan misinya.

Sebagai catatan, total pendaki Indonesia yang telah memuncaki Vinson baru 11 orang. Mereka antara lain 4 orang dari Wanadri Bandung, 6 orang dari Mahitala Unpar Bandung, dan 1 orang dari Mapala UI Jakarta. 

Dari 11 pendaki tersebut 9 di antaranya pendaki pria, sehingga baru dua orang pendaki perempuan yang berhasil.

Putri Handayani akan menambah daftar pendaki putri ketiga dari Indonesia yang berdiri di atap tertinggi belahan selatan bumi tersebut.  

Setahun lalu, pada Desember 2023, ia menorehkan namanya sebagai orang  Indonesia pertama yang sukses mencapai titik 90 derajat Lintang Selatan di Kutub Selatan.

Atas prestasi tersebut Museum Rekor Indonesia (MURI) menganugerahi piagam dan medali penghargaan. 

Putri Handayani tak sendiri. Guna menjalankan ekspedisi tersebut, ia juga didukung oleh berbagai pihak.

Antara lain Indonesia National Olympic Committee (KOI),  Ikatan Alumni Universitas Indonesia (ILUNI UI), Ikatan Alumni Fakultas Teknik UI (ILUNI FTUI), Kamuka Parwata Fakultas Teknik UI (KAPA FTUI), dan Yayasan KAPA FTUI. (*/)

© Copyright @2024 LIDEA. All Rights Reserved.