TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Rumah Kreatif Damar Art, menjadi salah satu penggerak dalam upaya melestarikan seni dan budaya di Banyuwangi. Dengan fokus pada seni tari, musik dan teater, komunitas ini menggabungkan unsur tradisional dan modern untuk menarik minat generasi muda, sekaligus menjaga warisan budaya yang ada.
Menurunnya minat anak muda terhadap kesenian daerah menjadi problematika di era modern ini. Fenomena ini menimbulkan rasa prihatin di kalangan anak muda yang ingin terus melestarikan seni dan budaya di daerahnya.
Didorong oleh rasa kecintaan serta keinginan untuk menjaga dan melestarikan seni tradisi Nusantara, khususnya kesenian Kabupaten Banyuwangi, sekumpulan pemuda berhasil mendirikan komunitas Rumah Kreatif Damar Art pada tanggal 10 Oktober 2020 di Dusun Curah Pacul, Desa Tambakrejo, Kecamatan Muncar, Banyuwangi.
Komunitas Damar Art adalah salah satu komunitas yang anggotanya berasal dari berbagai kalangan usia. Saat ini, jumlah anggota Damar Art mencapai 225 personil, terdiri dari usia pelajar hingga umum.
“Komunitas Damar Art berfungsi sebagai wadah untuk menarik minat generasi muda agar tetap cinta dan melestarikan seni serta budaya daerahnya,” kata ketua sekaligus pendiri Rumah Kreatif Damar Art, Achzana Ilhamy, S.Sn., Sabtu (28/12/2024).
Menurut Ilham sapaan akrab Achzana Ilhamy, Damar Art memiliki ciri khas tersendiri, dengan memasukkan unsur modern. Misalnya, musik keroncong yang dipadukan dengan karawitan Banyuwangi dan memadukan gerak tari kontemporer dengan tari khas Bumi Blambangan.
Ini menjadikan seni budaya bukanlah hal yang kuno dan menjadi menarik bagi kalangan anak muda zaman sekarang. Namun, bagi seniman senior hal tersebut mungkin saja dianggap keluar dari pakem yang ada.
“Jika hal seperti ini kita suguhkan di kalangan seniman senior bisa jadi tidak akan diterima, tetapi kalau ini kita hadirkan ke generasi anak muda itu lebih diterima dan ini menurut mereka sesuatu yang menarik,” ucap suami Lista Dewi Ramadhaningrum itu.
Sekelompok anak-anak anggota Rumah Kreatif Damar Art yang sedang memainkan alat musik tradisional
Menggunakan slogan ‘Tertiup Tidak Padam Terhempas Tetap Menghidupi’, komunitas ini berhasil melahirkan berbagai karya tari, musik, dan lagu. Salah satu karyanya yang berhasil menarik perhatian adalah karya tari Tanjung Gemirang dan tari Panorama Banyuwangi.
“Hingga saat ini ada 11 karya tari, 10 karya musik, dan 6 karya lagu,” cetusnya.
Lebih lanjut, Ilham mengungkapkan, Rumah Kreatif Damar Art berhasil tampil di berbagai acara dari tingkat regional hingga nasional. Salah satu prestasi terbaiknya di tahun 2024 adalah berhasil Mewakili Indonesia di Word Class Indonesian Music Expo 2024 di Ubud Bali.
“Selain itu, kita juga berhasil menampilkan Kolosal Tari Tanjung Gemirang dalam rangka Hari Sumpah Pemuda Provinsi Jawa Timur 2024 di Gedung Negara Grahadi Surabaya,” ungkapnya.
Dengan semangat dan dedikasi yang tinggi, Ilham beserta anggota komunitas Damar Art terus berusaha melestarikan dan mengembangkan seni budaya Banyuwangi agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi muda. Mereka berharap dapat membangun generasi yang mencintai dan menghormati seni budaya sebagai warisan luhur bangsa.(*)