50 Perwiranya Tewas, Israel Tarik Mundur Brigade Nahal dari Rafah Setelah 7 Bulan Babak-belur
TRIBUNNEWS.COM - Tentara pendudukan Israel (IDF) Sabtu (28/12/2024), mengumumkan penarikan Brigade Nahal dari Rafah, selatan Jalur Gaza.
IDF dilaporkan mengalihkan tanggung jawab agresi di wilayah tersebut ke Brigade Kiriyati.
Sejak awal agresi, Brigade Nahal telah menderita kerugian besar, dengan sedikitnya 50 perwira dan tentara dari pasukannya tewas dan ratusan lainnya luka-luka.
Tentara mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Tim Tempur Brigade Nahal “menyelesaikan misinya di wilayah Rafah minggu lalu setelah 7 bulan pertempuran, mengalihkan tanggung jawab atas wilayah tersebut kepada Tim Tempur Brigade Kiryati (Brigade 4 reserve).
Brigade ini didirikan pada 1948 dan berperan dalam operasi-operasi di perbatasan utara Israel dengan Suriah dan Lebanon, serta di Gaza.
Brigade ini terdiri dari beberapa batalion, termasuk Batalion 50 dan Batalion 931.
Pada agresi terhadap Gaza akhir 2023, brigade ini mengalami kerugian signifikan, termasuk kematian dua perwira tinggi, yang memaksa Israel menarik brigade ini pada April 2024.
Israel terus mengalami kerugian dalam operasi militernya di Gaza, yang memaksa penarikan brigade demi mengurangi kerugian besar.
Brigade ini didirikan pada Februari 1948 sebagai bagian dari organisasi Haganah dan awalnya merupakan unit infanteri yang bertanggung jawab atas keamanan Tel Aviv dan daerah sekitarnya, menjadikannya bagian dari ekspansi militer Israel pada masa itu.
Pada tahun 1972, brigade ini berkembang menjadi brigade lapis baja dan berpartisipasi dalam pertempuran, termasuk Perang 1967 dan Perang Oktober 1973.
Brigade Kiryati terdiri dari berbagai unit, termasuk batalion lapis baja dan infanteri.
Beberapa di antaranya adalah Batalion 42, 44, dan Batalion 95 yang kemudian menjadi batalion infanteri, serta Batalion 142 yang ditambahkan ke dalam brigade ini.
Brigade ini terlibat dalam berbagai operasi militer yang bertujuan mempertahankan dan memperluas pendudukan Israel, mulai dari Perang 1948, termasuk menguasai wilayah seperti Tel Aviv dan Ramla.
Pada tahun 2023, brigade ini berpartisipasi dalam pertempuran di Khan Yunis, melancarkan serangan di daerah Palestina, dan menghancurkan infrastruktur.
Brigade ini menarik pasukannya dari Jalur Gaza selatan pada 27 Januari 2024 setelah pertempuran sengit melawan pejuang Palestina di wilayah utara dan timur Khan Yunis.
Meski dirata-tanahkan, Rafah terbukti masih menjadi basis perlawanan keras milisi pembebasan Palestina.
Para perwira dan komandan kompi IDF kerap menjadi target serangan penyergapan di wilayah ini.
Pada pekan pertama bulan ini, IDF menyatakan, Dua tentara IDF tewas di Jalur Gaza selatan Senin (16/12/2024).
Dalam pengumuman yang dilansir Times of Israel Selasa (17/12/2024), IDF menyatakan satu personel yang terbunuh bernama Mayor (res.) Moshiko (Maxim) Rozenwald.
Tentara IDF nahas berusia 35 itu merupakan seorang komandan kompi di Batalyon 7107 Korps Teknik Tempur, dari Modiin.
"IDF mengatakan nama prajurit kedua akan diumumkan kemudian," kata laporan tersebut.
Menurut penyelidikan awal IDF, kedua tentara tersebut tewas dan dua lainnya luka ringan setelah sebuah bangunan tempat mereka berada, di kawasan Rafah, runtuh.
Tidak ada bahan peledak atau jebakan Hamas yang teridentifikasi di daerah tersebut, demikian temuan penyelidikan IDF.
Seiring terjadinya gencatan senjata di front utara antara pasukan Israel dan gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, sejumlah wilayah di Gaza dilaporkan kembali membara karena bombardemen Israel.
Faksi Perlawanan Palestina terlibat dalam berbagai operasi melawan pasukan pendudukan Israel di Gaza, menimbulkan korban jiwa dan menghancurkan kendaraan.
Brigade al-Quds, sayap militer Gerakan Jihad Islam Palestina, mengumumkan, pada hari Minggu, bahwa mereka meluncurkan rentetan tembakan mortir yang menargetkan pertemuan tentara pendudukan Israel dan kendaraan militer yang telah menyusup ke lokasi-lokasi di lingkungan al-Jeneina, sebelah timur Rafah.
Brigade tersebut sebelumnya telah mengumumkan peledakan tiga alat peledak yang telah ditanam sebelumnya yang menargetkan kendaraan Israel saat mereka maju beberapa hari lalu di sekitar Sekolah Tunis dan dekat Masjid Martir Abdul Aziz al-Rantisi di selatan al-Shujaiya, Kota Gaza.
Laporan itu mengonfirmasi penghancuran kendaraan militer Israel dengan alat peledak jenis Thaqeb yang telah ditanam sebelumnya selama pergerakannya di sekitar Menara al-Nada di wilayah Beit Hanoun di Gaza utara.
Sementara itu, Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengumumkan bahwa para pejuangnya berhasil menembak jatuh seorang tentara pendudukan Israel di daerah penyusupan, poros timur Jabalia al-Balad, di Jalur Gaza utara.
Selain itu, pasukan Martir Omar al-Qassem, sayap militer Front Demokratik untuk Pembebasan Palestina, menargetkan pasukan pendudukan Israel yang ditempatkan di lingkungan al-Jieneina, timur Rafah, di Jalur Gaza selatan, juga dengan peluru mortir.
(oln/Toi/TC/*)