Boeing telah menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban kecelakaan pesawat di Korea Selatan pada hari Minggu. Mereka juga menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan kontak dengan maskapai penerbangan Jeju Air.
Mengutip CNN, Minggu (29/12/2024), penerbangan Jeju Air 2216 dari Bangkok, yang terdaftar di situs pelacakan penerbangan sebagai Boeing 737-800, jatuh pada hari Minggu pagi di Bandara Internasional Muan.
"Kami telah melakukan kontak dengan Jeju Air terkait dengan Penerbangan 2216 dan siap untuk mendukung mereka," ujar Boeing dalam sebuah pernyataan singkat yang diunggah di akun X-nya.
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang kehilangan orang yang mereka cintai dan pikiran kami tetap bersama para penumpang dan kru," tambah perusahaan tersebut.
Raksasa penerbangan AS, Boeing, mengalami masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Penyebab utamanya adalah kecelakaan paling parah yang terjadi pada dua kecelakaan 737 Max.
Tragedi itu membuat perusahaan ini setuju untuk mengaku bersalah karena menipu Administrasi Penerbangan Federal (FAA) selama proses sertifikasi pesawat tersebut.
Namun, para analis telah menggambarkan Boeing 737-800 sebagai pekerja keras yang dapat diandalkan di langit dengan catatan keselamatan yang sangat kuat.
Jeju Air dengan nomor penerbangan Flight 7C 2216 yang akan mendarat di bandara itu keluar dari landasan pacu dan menabrak pagar Bandara Muan di Jeollanam-do, Korea Selatan. Bandara Muan berjarak sekitar 288 kilometer dari ibu kota Seoul.
Pesawat itu terbang dari Bangkok dengan membawa 175 penumpang dan enam awak kabin.
Video yang dibagikan oleh media lokal menunjukkan pesawat bermesin ganda itu meluncur di landasan tanpa roda pendaratan yang jelas sebelum menghantam dinding. Tabrakan itu lalu menimbulkan ledakan api dan puing-puing. Foto-foto lain menunjukkan asap dan api melahap bagian-bagian pesawat.