TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Tim robotik kelas 9 dari Madrasah Technonatura Jogja, juara 1 pada FIRST Tech Challenge (FTC) Regional Nusantara Championship 2024 di IDE Building, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia (UI) pada 14-16 Desember 2024 lalu.
Tim GO2STEAM mengalahkan tim robotik perwakilan dari Kazakhstan. Kemenangan ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi Yogyakarta, tetapi juga membuka jalan bagi tim untuk melanjutkan perjuangan mereka di FTC World Championship 2025, yang akan diselenggarakan di Houston, Texas, Amerika Serikat pada 16-19 April 2025 mendatang.
Abdullah, Direktur Madrasah Technonatura Jogja mengatakan kemenangan ini menjadi bukti bahwa karya anak bangsa, khususnya dari Sleman, mampu bersaing di kancah internasional. Tim GO2STEAM menunjukkan keunggulan dalam inovasi, teknologi, dan strategi robotika yang mumpuni.
Menrutnya dengan keberhasilan mereka, wajah pendidikan sains dan teknologi di Indonesia semakin mendapatkan perhatian global.
“Ini adalah pencapaian luar biasa dari para siswa-siswi kami. Kami bangga bisa membawa nama Indonesia ke ajang dunia dan berharap ini menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk terus mengembangkan kemampuan mereka di bidang sains dan teknologi,” kata Abdullah, Minggu (29/12/2024)
Sebagai langkah menuju FTC World Championship 2025 di Houston, Abdullah menuturkan tim GO2STEAM akan terus melakukan pengembangan robot mereka. Kompetisi ini, sebutnya menjadi tantangan besar karena mempertemukan tim-tim terbaik dari seluruh dunia, termasuk negara-negara maju dalam bidang teknologi.
“Kesuksesan ini juga menjadi penguatan keterampilan siswa-siswi dalam menciptakan karya inovatif. Hal ini sejalan dengan visi untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berdaya saing global,” ujarnya
Madrasah Technonatura Jogja mengajak semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, untuk memberikan dukungan penuh kepada tim GO2STEAM.
“Dengan dukungan tersebut, Indonesia dapat terus mengukir prestasi di dunia internasional dan menjadi bagian dari pengembangan sains dan teknologi global,” paparnya. (*)