JAKARTA -
Makanan paling tidak sehat di dunia sebaiknya dihindari atau batasi konsumsinya. Seperti makanan cepat saji dan camilan manis, yakni kue, donat, es krim, keripik, serta kentang goreng asin, sering kali tinggi lemak jenuh, gula, dan bahan tambahan berbahaya.
Meskipun sesekali memanjakan diri dengan
makanan paling tidak sehat di dunia ini tidak masalah, namun mengonsumsinya secara berlebihan atau menjadikannya bagian utama dari diet dapat berdampak buruk pada kesehatan.
Banyak makanan umum mengandung gula tambahan, sodium, lemak jenuh, lemak trans, serta bahan kimia aditif, tetapi rendah nutrisi penting seperti serat dan protein. Mengetahui kandungan makanan yang dikonsumsi dapat membantu Anda membuat pilihan yang lebih bijak untuk kesehatan jangka panjang.
Berikut daftar makanan paling tidak sehat di dunia dilansir dari Eat This Not That, Minggu (29/12/2024).
10 Makanan Paling Tidak Sehat di Dunia
1. Keripik Kentang
Foto/Eat This Not That
Banyak makanan olahan, seperti keripik kentang, mengandung kandungan natrium yang sangat tinggi, pewarna buatan, dan kadar serat yang rendah. Meskipun memberikan kepuasan sesaat, camilan seperti ini tidak memberikan rasa kenyang yang tahan lama dan sering kali berpotensi berdampak buruk pada kesehatan.
Beberapa kripik kentang mengandung pewarna makanan Yellow 5 dan Yellow 6, yang dikenal sebagai bahan kimia yang berpotensi bersifat karsinogen bagi hewan dan manusia. Kandungan ini, ditambah dengan rendahnya serat dan tingginya natrium, menjadikan makanan tersebut pilihan yang sebaiknya dibatasi dalam diet Anda.
Untuk menjaga kesehatan, penting untuk memeriksa label makanan dan memilih camilan yang lebih alami dan kaya nutrisi.
2. Es Krim
Foto/Eat This Not That
Makanan penutup seperti es krim sering kali menjadi pilihan untuk bersantai. Namun banyak merek populer mengandung gula tambahan dalam jumlah tinggi, jauh di atas batas harian yang direkomendasikan, yaitu 25-36 gram.
Sebagai contoh, beberapa merek es krim mengandung 27 gram gula tambahan per porsi (2/3 cangkir) dan 82 gram gula tambahan per pint. Mengingat banyak orang dapat dengan mudah menghabiskan satu pint dalam sekali duduk, konsumsi ini dapat setara dengan asupan gula tambahan selama tiga hari sekaligus.
Untuk alternatif yang lebih sehat, pertimbangkan merek es krim yang menawarkan pilihan rendah gula, sehingga Anda tetap dapat menikmati hidangan penutup tanpa merusak asupan nutrisi harian.
3. Daging Merah Olahan
Foto/Eat This Not That
Daging merah olahan, seperti bacon, sosis, salami, hot dog, dan pepperoni, sering diawetkan dengan bahan tambahan seperti natrium nitrit, natrium nitrat, dan natrium fosfat. Meski rasanya lezat, penelitian menunjukkan bahwa konsumsi daging merah olahan dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, dan kanker tertentu.
Risiko ini sebagian besar dikaitkan dengan penggunaan bahan pengawet tersebut. Sebagai alternatif, pilihan seperti sosis yang menawarkan rasa mirip dengan daging olahan tetapi tanpa bahan pengawet yang berisiko.
Produk nabati ini menjadi solusi bagi pecinta daging yang ingin meminimalkan dampak kesehatan dari konsumsi daging olahan.
4. Mi Instan
Foto/Eat This Not That
Mi instan adalah makanan yang murah, lezat, dan menenangkan, tetapi banyak merek mengandung kadar natrium yang sangat tinggi. Misalnya, satu porsi ramen mengandung 1.620 miligram natrium, lebih dari setengah batas harian yang direkomendasikan.
Konsumsi natrium berlebih dapat berdampak negatif pada kesehatan, seperti meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Sebagai alternatif, Anda dapat memilih mi instan yang terbuat dari bahan yang lebih sehat.
Produk ini memungkinkan kontrol lebih besar atas bahan-bahan yang ditambahkan, sehingga Anda dapat menikmati mi gandum utuh dengan kaldu yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi.
5. Kue
Foto/Eat This Not That
Kue yang dibeli di toko sering kali menjadi pilihan praktis, tetapi sayangnya, banyak yang mengandung gula tambahan dalam jumlah besar, pewarna buatan, dan pengawet. Contohnya satu potong kue ini mengandung 820 kalori, 19 gram lemak jenuh, dan 71 gram gula tambahan.
Selain itu, kue ini mengandung bahan tambahan seperti Red 40, sirup jagung, minyak kelapa sawit, serta mono dan digliserida, yang berpotensi berdampak buruk pada kesehatan.
Sebagai alternatif, membuat kue di rumah memungkinkan kontrol lebih baik atas bahan-bahan yang digunakan. Dengan memilih resep yang lebih sehat, Anda tetap dapat menikmati makanan penutup yang lezat tanpa mengorbankan kesehatan.
6. Biskuit
Foto/Eat This Not That
Banyak biskuit yang tersedia di pasaran dibuat dengan tepung olahan yang rendah atau bahkan tidak mengandung serat, serta bahan tambahan seperti pewarna buatan dan pengawet. Sebagai contoh, beberapa biskuit mengklaim menggunakan keju asli, tetapi sebenarnya mengandung bahan seperti bubuk keju cheddar, minyak kelapa sawit, natrium fosfat, dan pengembang.
Bahan-bahan ini telah dikaitkan dengan masalah kesehatan, seperti percepatan penuaan dan kerusakan pembuluh darah. Untuk alternatif yang lebih sehat, Anda dapat memilih biskuit yang lebih sehat atau membuat sendiri di rumah.
7. Keripik Tortilla
Foto/Eat This Not That
Keripik tortilla, baik yang dibeli di toko maupun disajikan di restoran, sering kali mengandung kadar natrium yang sangat tinggi dan kadar serat yang rendah. Selain itu, banyak merek populer menggunakan pewarna buatan.
Sebagai contoh, mengandung pewarna buatan seperti Red 40, Yellow 5, Yellow 6, dan Blue 1, yang menambah daftar bahan tidak sehat. Untuk alternatif yang lebih baik, cari produk bebas bahan buatan dan mengandung protein serta serat nabati dari kacang arab.
Kandungan ini menjadikannya pilihan yang lebih sehat dan bergizi untuk dinikmati.
8. Burger
Foto/Eat This Not That
Makanan cepat saji seperti burger dan cheeseburger terkenal akan kandungan sodium, lemak jenuh, dan lemak trans yang tinggi. Meskipun praktis dan lezat, jenis makanan ini secara konsisten dikaitkan dengan masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, diabetes, dan obesitas.
Kandungan lemak jenuh dan lemak trans dalam makanan cepat saji membuatnya menjadi pilihan yang tidak sehat. Terutama jika dikonsumsi secara rutin.
Sebagai alternatif, pilihlah makanan cepat saji rendah sodium atau menu di bawah 500 kalori untuk pilihan yang lebih sehat, terutama jika Anda sedang terburu-buru atau ingin memanjakan diri sesekali. Dengan bijak memilih menu, Anda tetap dapat menikmati makanan cepat saji tanpa merusak kesehatan.
9. Kentang Goreng
Foto/Eat This Not That
Kentang goreng sering menjadi makanan favorit di restoran cepat saji, tetapi makanan ini cenderung tinggi natrium, lemak, dan kalori kosong. Selain itu, kentang goreng biasanya rendah protein, sehingga kurang memberikan rasa kenyang.
Sebagai contoh, makanan ini mengandung lebih dari 1.250 miligram sodium dan hanya 6 gram protein. Beberapa jenis kentang lainnya mengandung 590 miligram sodium dan hanya 5 gram protein.
Sebagai alternatif, Anda dapat mencoba kentang yang hanya mengandung 240 miligram sodium per sajian. Jika di rumah, Anda bisa memilih kentang goreng beku yang lebih sehat dan memasaknya dengan sedikit garam untuk pilihan yang lebih bergizi.
10. Pizza
Foto/Eat This Not That
Pizza sering kali mengandung kadar lemak jenuh, natrium, dan kalori yang tinggi. Sebagai contoh, satu potong pizza pepperoni mengandung hampir 600 miligram sodium dan 6 gram lemak jenuh.
Beberapa jenis pizza lainnya bahkan lebih tinggi, dengan 940 miligram sodium dan 10 gram lemak jenuh per potong. Meskipun praktis dan menggugah selera, pizza biasanya kurang serat dan sulit untuk dijadikan pilihan yang sehat.
Sebagai alternatif, Anda bisa mencoba pizza cepat saji yang lebih sehat atau membuat pizza sendiri di rumah untuk mengontrol bahan-bahannya dan mengurangi kandungan lemak jenuhsertasodium.