Seorang penumpang Alaska Airlines panik dan membuka pintu darurat, berjalan di sayap pesawat setelah mendarat. Rupanya, dia mengalami kecemasan akut.
Melansir Nypost, Selasa (31/12/2024), penumpang wanita itu membuka pintu darurat tidak lama setelah pesawat Alaska Airlines 323 dari Milwaukee, Amerika Serikat (AS) mendarat di landasan pacu dan berhenti di depan gate Bandara Internasional Seattle-Tacoma. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (22/12/224) pukul 17.00 waktu setempat.
Rekaman video menunjukkan penumpang yang memakai kemeja merah dan celana gelap tengah berjalan dengan membawa tas ranselnya ke tepi sayap dekat jendela. Ia menunduk lalu melambaikan tangan dengan maksud mungkin memanggil petugas lain.
Namun, dua kru operasi yang tengah berjalan di dekat pesawat itu tampaknya tidak menyadari adanya penumpang di sayap pesawat. Dua truk bagasi pun melewatinya tanpa berhenti.
Sekitar satu menit penumpang itu menghabiskan waktu di sayap pesawat hingga kemudian dua pekerja katering menemukannya.
Butuh waktu 90 detik sebelum ada orang di dalam pesawat menyadari keberadaan perempuan itu. Selain itu, butuh waktu enam menit hingga petugas yang menghampirinya di sayap pesawat.
Kemudian, mobil polisi dan kendaraan resmi pun datang ke tempat kejadian setelah itu. Seorang juru bicara Bandara Seattle mengatakan bahwa wanita tersebut mengalami kecemasan saat turun dari pesawat.
Menurut media tersebut, tim krisis polisi memutuskan bahwa penumpang wanita itu perlu dievaluasi secara medis. Sementara Alaska Airlines mengkonfirmasi kepada stasiun berita tersebut bahwa adanya insiden yang tak biasa tersebut.
"Kami bekerja sama dengan kru kami dan petugas bandara untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang apa yang mungkin terjadi," kata maskapai tersebut.
"Kami berterima kasih kepada karyawan kami atas respons cepat mereka dan meminta maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin ditimbulkan kepada para tamu kami," dia menambahkan.
FBI dikabarkan akan terlibat dalam penyelidikan kasus tersebut. Namun, belum ada tuntutan yang diajukan terhadap wanita itu.
Sementara itu, pakar penerbangan Scott Hamilton mengatakan bahwa dia mungkin tidak akan dikenai tuntutan sama sekali.
"Jika seseorang mengalami episode cemas atau mengalami masalah kapasitas mental dan jelas tidak ada maksud tertentu, Anda hanya perlu mengikuti arus, bisa dikatakan begitu," kata Hamilton.