TRIBUNJATIM.COM - Pria asal Bogor, Jawa Barat, menceritakan kisahnya setelah lepas dari dunia transgender.
Kini dia fokus bekerja di Amerika Serikat dengan gaji fantastis.
Menurutnya, segala rezeki yang ia terima selama ini tak lepas dari amalan ayat 1000 dinar.
Pria ini diketahui bernama Rikhie Adrian Devgan.
Di Negeri Paman Sam, dia juga menjadi konten kreator.
Informasi berita menarik lainnya di Google News TribunJatim.com
Berikut beragam komentar warganet.
"Baca ayat 1000 dinar nya di niatin karna Allah bukan karna duniawi ya, sambil di imbangin sama usaha juga, semangat pejuang rupiah. Inget kita ini perintis bukan pewaris jadi kudu di kuatin lagi pundaknya"
"Hehehe gw ngak iri sumpah.. tapi dia ngak 100 persen jujur perihal perjalanan nya"
"Lu pada mau ikutab ngamalin itu ayat ? belum tentu dikabulin, tp bukan berarti tuhan ga adil, memang agak sulit di mengerti, tp faktanya gitu wel"
"Aura botie nya kuat sekali"
"Real sih soal gaji, om kerja di daerah SF cuma sekitar 3 atau 4 tahun, pulang" lgsg bikin rumah 3 lantai di daerah BuBat Bandung," tulis beragam komentar warganet.
Lantas, seperti apa amalan ayat 1000 dinar yang dimaksud Rikhie?
Ayat seribu dinar adalah bagian akhir ayat 2 dan seluruh ayat 3 dalam Surat At Talaq.
Kapan waktu mustajab membaca ayat seribu dinar? Dalam artikel ini nanti akan dijelaskan.
Dinamakan ayat seribu dinar adalah karena khasiat ayat seribu dinar yang konon jika dibaca akan memudahkan kita dalam mencari rezeki.
Bunyi ayat seribu dinar adalah:
Latin:
"Wa man yattaqillaaha yaj'al lahuu makhrojan, Wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasibu,Wa man yatawakkal'alallaahi fahuwa hasbuhuu,Innallaaha baalighu amrihii,Qad ja'alallaahu likulli syai in qadran"(QS.ATH-THALAQ: 2-3)
Artinya:
“Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga. Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya. Sesungguhnya Allah akan mencapai urusanNya, sesungguhnya Allah telah mengadakan bagi tiap-tiap sesuatu ketentuan.”
Menurut Ibnu Katsir, Maksud ayat “Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya Rizki dari arah yang tidak dia duga” adalah barangsiapa yang bertakwa kepada Allah dengan menjalankan seluruh perintahNya dan menjauhi laranganNya niscaya Dia akan member rizki dari arah yang tidak pernah terbesit dalam hatinya.
Dalam kitab Al Musnad disebutkan dari Muhammad bin Ali bin Abdullah bin Abbas, dari ayahnya, dari kakeknya, Abdullah bin Abbas, dia berkata: “Rasulullah bersabda:
“Barang siapa banya beristighfar (memohon ampunan), maka Allah akan menjadikan baginya setiap kesusahan menjadi kemudahan, setiap kesempitan menjadi kelapangan, dan akan Dia karuniai rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
Hadits di atas sekaligus menjadi penguat tafsir ayat seribu dinar.
Disebutkan lagi dalam hadits:
Dari Imam Ahmad meriwayatkan dari Tsauban, dia berkata: “Rasulullah bersabda: “sesungguhnya seorang hamba akan diharamkan dari rizki karena dosa yang dilakukannnya, dan tidak ada yang dapat menolak takdir kecuali do’a, dan tidak ada yang dapat menambah umur kecuali kebaikan.” (H. R. An Nasa’i. Ibnu Majah)
Kemudian dijelaskan lagi dalam hadits mengenai ayat selanjutnya yaitu “Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Dia mencukupinya”.
Bahwa Imam Ahmad meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas bahwa dia memberitahunya, pada suatu hari dia pernah naik (membonceng) kendaraan dibelakang Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda kepadanya:
“Jagalah Allah, niscaya Dia akan menjagamu. Jagalah Allah, Niscaya engkau akan mendapatkanNya dihadapanmu. Jika engkau meminta, maka mintalah kepada Allah. Dan jika engkau memohon pertolongan, maka mohonlah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, jika umat ini bersatu untuk memberikan manfaat (kebaikan) kepadamu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan memberikan manfaat kepadamu melainkan dengan sesuatu yang ditetapkan Allah bagimu. Dan jika mereka bersatu untuk mencelakakanmu dengan sesuatu, niscaya mereka tidak akan mencelakakanmu melainkan dengan apa yang ditetapkan Allah bagimu. Pena telah diangkat, dan telah kering pula (tinta) lembaran-lembaran ini.”
-----