SURYAMALANG.COM, - Sinyal Evan Dimas banting setir jadi pelatih setelah didepak Persik Kediri mencuat.
Hal itu bukan tidak mungkin melihat Evan Dimas pasca-dilepas Persik Kediri Rabu (1/1/2025) masih berstatus tanpa klub.
Sehingga di putaran kedua Liga 1 2024-2025 nanti, Evan Dimas terancam tidak bisa berkompetisi lagi.
Bila periode bursa transfer Liga 1 paruh musim selesai dan tidak ada klub yang melirik Evan Dimas bisa dipastikan mantan pemain Timnas Indonesia itu akan menganggur.
Kode menjadi pelatih dilempar Evan Dimas beberapa saat setelah Persik Kediri mengumumkan pemberhentian kerja sama.
Evan Dimas kemudian mengunggah postingan di Instagram.
Dalam video tersebut, Evan Dimas terlihat melatih 3 orang bocah di sebuah lapangan.
'Jangan biarkan bakat anak bangsa tidak berkembang,' tulis Evan Dimas dalam caption-nya.
Seolah menebar kode, Evan Dimas kemungkinan akan menjadi pelatih setelah dilepas oleh Persik Kediri.
Saat membalas komentar netizen, Evan Dimas hanya menulis demi merah putih.
'Untuk merah putih kulakukan sepenuh hati masku,' tulis Evan Dimas.
Belum diketahui secara pasti apakah Evan Dimas benar-benar akan berkarier menjadi pelatih atau tidak.
Bersama Persik Kediri, nasib Evan Dimas memang tidak beruntung sebab pemain berusia 29 tahun tersebut hanya mencatatkan 1 penampilan.
Kesempatan bermain datang kepada Evan Dimas saat Persik Kediri kalah 0-1 dari PSBS Biak pada pekan ke-7 Liga 1, 28 September 2024 lalu.
Dalam momen itu, Evan Dimas hanya bermain 22 menit sebagai pemain pengganti.
"Manajemen dan pemain bersepakat untuk mengakhiri kerjasama," ungkap pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide, Senin (1/1/2025).
"Kami mengucapkan terimakasih dan mendoakan yang terbaik untuk karier Evan Dimas kedepannya," tambahnya.
Catatan bersama Persik menjadikan menit bermain Evan Dimas tersedikit saat membela satu tim sepanjang kariernya.
Memang dalam beberapa tahun terakhir, grafik menurun terus ditunjukkan untuk performa Evan Dimas.
Sebelum gabung Persik, Evan dimiliki Arema FC musim lalu dan hanya bermain dalam 6 laga.
Pada putaran kedua, ia dipinjamkan ke PSIS Semarang tapi juga hanya bermain sebanyak 8 pertandingan.
Andai Evan Dimas jadi pelatih, maka ia mengikuti rekan satu angkatannya di Timnas U-19 Indonesia, Muchlis Hadi Ning Syaifulloh.
Saat ini Muchlis Hadi sudah berkarier jadi juru taktik bahkan pada November 2022 lalu mengikuti kursus kepelatihan lisensi C PSSI.
Pada 2023, Muchlis Hadi masuk staf kepelatihan Bhayangkara FC U-18 untuk turnamen International Youth Championship (IYC) 2023.
Masa Emas Evan Dimas
Lahir di Surabaya, 13 Maret 1995, Evan Dimas menjelma jadi pemain sepak bola bertalenta sejak usia belia bahkan sudah membawa harum nama Indonesia di kancah dunia.
Evan Dimas lahir bukan dari keluarga berada. Ayahnya, Condro Permono, bekerja sebagai penjaga keamanan di kompleks perumahan elite di Surabaya.
Sementara ibunya, Ana, hanya seorang penjual sayur keliling.
Ibunda Evan Dimas, Ana, masih ingat betul betapa kelimpungannya ia dan sang suami, ketika anak sulung mereka yang saat itu berumur sembilan tahun meminta sepatu bola.
"Demi anak, kami akhirnya mengupayakan. Saya ke pasar dan membeli sepatu bola yang harganya Rp 20 ribu. Yang murah-murah saja, asal Evan senang," kenang Ana.
Sepatu tersebut menjadi awal sukses Evan Dimas di dunia sepak bola.
Evan Dimas bergabung dengan SSB Mitra Surabaya di awal karier sepak bolanya.
Bakat Evan Dimas sudah terlihat sejak di SSB, dari situ ia kemudian mengikuti berbagai turnamen lokal.
Pada tahun 2010, Evan Dimas dinyatakan lolos seleksi PON tahun 2010. Kemudian berlanjut PON di Palembang tahun 2012.
Setahun kemudian, Evan Dimas dipanggil masuk Timnas U-19 Indonesia untuk mengikuti kejuaraan Piala AFF U-19 2013.
Di sinilah namanya mulai berkibar.
Pada turnamen itu Evan Dimas terpilih menjadi kapten tim menggantikan Gavin Kwan Adsit yang sedang trial di klub CFR Cluj.
Kepemimpinan Evan Dimas di lapangan sukses membawa Timnas U-19 Indonesia keluar sebagai juara untuk pertama kalinya di Piala AFF U-19 2013 setelah menumbangkan Vietnam di babak adu penalti.
Meski gagal mencetak gol di babak adu penalti pada partai final, namun Evan Dimas sukses menjadi top skor dengan 5 gol.
Dua minggu setelahnya, Timnas U-19 Indonesia bertanding di kualifikasi Piala Asia U-19 2014.
Di pertandingan penentuan grup melawan Korea Selatan (12 Oktober 2013), Evan Dimas berhasil mencetak hattrick yang membuat Indonesia lolos untuk ke-16 kalinya di ajang Piala Asia U-19.
Namun, kiprah Timnas U-19 Indonesia di Piala Asia U-19 2014 hanya sampai di fase grup, sehingga gagal melaju ke Piala Dunia U-20 FIFA 2015.
Setelah penampilan impresifnya bersama Timnas U-19 Indonesia, pelatih Timnas Indonesia senior, Alfred Riedl memasukkan nama Evan Dimas ke dalam daftar skuat sementaranya untuk kompetisi Piala Suzuki AFF 2014.
Evan Dimas menjalani debutnya di timnas senior saat melawan Timor Leste. Pada laga itu ia juga berhasil mencetak gol. Namun, laga tersebut tidak termasuk hitungan FIFA.
Di awal tahun 2016, Evan Dimas sempat menjalani pelatihan di RCD Espanyol B di Spanyol selama empat bulan.
Sepulangnya dari pelatihan tersebut, Evan Dimas merasa ingin membawa Timnas Indonesia kembali berjaya, ditambah momentum kepulangannya bertepatan setelah Menpora Imam Nahrawi mencabut pembekuan PSSI.