Khofifah Ajak Muslimat NU Jawa Barat Ngaji Tafsir Al-Jailani Langsung Bersama Cicit Syekh Abdul Qadir Jailani
GH News January 02, 2025 09:07 PM

TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa bersama PW Muslimat NU Jawa Barat menggelar Kajian Tafsir Al-Jailani dengan mendatangkan Syaikh Assayyid Prof Dr Muhammad Fadhil Al-Jailani di Pondok Pesantren Cipasung di Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (2/1/2025). 

Kegiatan yang digelar dalam rangka Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammadiyah SAW dan jelang Harlah Muslimat NU ke 79 ini dihadiri oleh 5.000 jamaah Muslimat NU di kawasan Jawa Barat. Kegiatan ini sarat dengan penyebaran keilmuan yang diambil langsung dari Tafsir Al-Jailani. 

Dalam sambutannya, Khofifah menegaskan bahwa ngaji Tafsir Al Jailani langsung dari cicit Syekh Abdul Qadir Jailani merupakan kesempatan langka dan istimewa. Bahkan untuk bisa mendapatkan kesempatan agar Syekh Fadhil berkenan mengisi kajian tafsir di Indonesia harus dilakukan dalam proses yang panjang.

Khofifah sempat datang langsung ke Istambul untuk menyampaikan permohonan kesediaan agar Syekh Fadhil mengisi kajian di Masjid Nasional Al Akbar, namun belum berhasil. Baru kali kedua saat ibadah haji di tanah suci, undangan tersebut kembali disampaikan, akhirnya Syekh Fadhil menyatakan kesediaannya untuk mengisi kajian Tafsir Al Jailani. 

Kajian-2.jpg

“Beliau ini adalah ulama besar dunia, cicit langsung dari Syekh Abdul Qadir Jailani yang memiliki garis keturunan langsung dari cucu Rasulullah  Sayyidina Hasan ra  dan Sayyidina Husen ra,” tegas Khofifah. 

“Mudah-mudahan rawuhnya beliau di Pesantren Cipasung ini menguatkan semua kadar keilmuan kita, kadar keikhlasan kita, kadar perjuangan kita dan kadar layanan sosial kita terutama melalui Muslimat NU,” imbuhnya. 

Lebih lanjut Khofifah menyampaikan bahwa Syekh Abdul Qadir Jailani adalah sosok Sulthonul Auliya atau rajanya para wali. Beliau juga adalah seorang ulama dan pelopor sufi yang dikenal di dunia.

Syekh Abdul Qadil Jailani juga memiliki banyak keteladanan. Salah satunya beliau juga memiliki keteladanan memberikan makanan untuk fuqoro dua kali sehari. Amalan itu masih terus dilestarikan  sampai saat ini selama lebih  800 tahun. 

“Dengan ngaji tafsir Jailani hari ini, meski hanya inti sarinya secara makro kita semua berharap bisa mendapatkan tetesan karomah dari Syekh Abdul Qadir Jailani r.a. Jika pada saatnya beliau masuk ke surganya Allah maka semoga kita bisa bersama rombongan beliau,” tegas Khofifah.

Pun begitu pada seluruh jamaah Muslimat NU. Bagi yang telah memberikan dedikasi terbaik untuk Muslimat NU, dikatakan Khofifah semoga semua bisa mengikuti  menjadi rombongan KH Hasyim Asy’ari.

Khofifah kemudian menukil ayat Al Quran Surat Az Zumar ayat 73. Dalam ayat itu disebutkan ‘Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya diantar ke dalam surga secara berombongan. Sehingga apabila mereka sampai kepadanya (surga) dan pintu-pintunya telah dibukakan, penjaga-penjaganya berkata kepada mereka, “Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu, berbahagialah kamu! Maka masuklah, kamu kekal di dalamnya.”

“Jikalau kita biasa membaca manaqib dan mengikuti ajaran Syekh Abdul Qadir Jailani, semoga kita bisa bersama beliau  masuk surganya Allah. Begitu juga para jamaah Muslimat NU, yang aktif membesarkan Muslimat dan NU, semoga kita bisa ikut rombongan KH Hasyim Asy’ari,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, dalam menyusun Tafsir Al Jailani, Syekh Fadhil berkeliling mengumpulkan manuskrip Syekh Abdul Qadir Jailani yang tersebar di berbagai belahan dunia. Kemudian beliau baru lengkap menemukan manuskrip Syekh Abdul Qadir Jailani di Perpustakaan Vatikan setelah tersimpan 800 tahun. 

Kajian-3.jpg

“Kemudian oleh Syekh Fadhil, manuskrip itu di kaji diteliti  dan tela'ah selama 30 tahun  dibukukan secara lengkap. Saat ini tafsir Jailani ini sudah diterjemahkan ke berbagai bahasa di berbagai negara dunia,” ujar Khofifah.

“Semoga dengan ngaji tafsir hari ini, turut membawa kita semakin kuat menjalani kehidupan, tambah besar berkahnya dan tambah besar manfaatnya untuk sesama,” pungkas Khofifah.

Turut hadir dalam forum ini, Pengasuh Pondok Pesantren Cipasung yang juga Rois Syuriah PBNU KH Ubaidillah Ruhiyat, Ketua Yayasan Pondok Pesantren Cipasung KH Acep Adang Ruhiyat, Ketua PW MNU Jawa Barat Dr Hj Ella M Girikomala, MM.Pd, dan Ketua PCNU Tasikmalaya Drs.H. Atam Rustam, M.Si. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.