JALUR GAZA - Populasi Jalur Gaza berkurang sekitar 6%, atau 160.000 orang, dengan lebih dari 55.000 orang tewas dan 100.000 orang telah meninggalkan Gaza sejak Israel melancarkan genosida terhadap daerah kantong itu pada Oktober 2023.
Biro Statistik Pusat Palestina (PCBS) mengumumkan data itu dalam laporan yang dikeluarkan pada hari Selasa (31/12/2024).
PCBS mengatakan populasi Jalur Gaza telah turun menjadi 2,1 juta selama genosida, dengan lebih dari satu juta, atau 47%, adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun.
“Israel telah melancarkan perang agresi yang brutal terhadap Gaza yang menargetkan semua jenis kehidupan, manusia, bangunan, dan infrastruktur vital… seluruh keluarga telah dihapus dari catatan sipil. Ada kerugian manusia dan material yang sangat besar,” tegas biro tersebut.
Agak dapat diprediksi, Kementerian Luar Negeri Israel mengklaim statistik tersebut dibuat-buat. Namun, jumlah tersebut sesuai dengan perkiraan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA).
Hingga Juli 2024, OCHA memperkirakan sekitar 2,1 juta warga Palestina masih berada di Jalur Gaza.
Laporan kantor media pemerintah di Gaza mengonfirmasi jumlah orang hilang sejak dimulainya perang kini mencapai sekitar 11.200, dan 1.413 keluarga Palestina telah dihapus dari catatan sipil.
Militer rezim apartheid Israel juga hanya membiarkan satu anggota keluarga Palestina hidup dari 3.467 keluarga Palestina.