Jelang Puncak Musim Hujan, Gubernur Kalsel H Muhidin Minta Tingkatkan Mitigasi Bencana
Budi Arif Rahman Hakim January 03, 2025 12:31 AM

 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin, menyerukan peningkatan kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang, seiring memasuki puncak musim hujan.

Berdasarkan data BMKG, hujan diperkirakan berlangsung hingga April 2025.

“Kami mengimbau masyarakat dan pemerintah di 13 kabupaten/kota di Kalimantan Selatan untuk terus meningkatkan mitigasi bencana. Kita harus siap menghadapi kemungkinan bencana,” ujar Muhidin, Rabu (1/1/2025).

Ia menekankan pentingnya sinergi antarinstansi, seperti BPBD, Dinas PUPR, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Sosial, untuk memelihara infrastruktur penanggulangan bencana, seperti irigasi, tabat, dan normalisasi sungai.

“Bencana tidak menunggu kita siap, tetapi kita yang harus siap. Semua instansi harus hadir membantu masyarakat sesuai fungsi masing-masing,” tegasnya.

Gubernur juga meminta jajarannya memastikan bantuan tersalurkan cepat dan tepat. “Koordinasi dan sinergi antarinstansi adalah kunci untuk mengatasi bencana secara efektif,” katanya.

Plt Kepala BPBD Kalsel, Faried Fakhmansyah, melalui Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Bambang Dedi Mulyadi, mengungkapkan, pihaknya telah mengoptimalkan berbagai program mitigasi, termasuk sosialisasi kepada masyarakat, pendampingan penanganan bencana, dan penyusunan peta kerawanan bencana.

“Kami terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memaksimalkan kesiapsiagaan. Perhatian Gubernur sangat membantu kami dalam menjalankan program mitigasi ini,” ujar Bambang.

Ia menambahkan, langkah-langkah ini sejalan dengan visi Kalsel BEKERJA (Berkelanjutan, Berbudaya, Religi, dan Sejahtera Menuju Gerbang Logistik Kalimantan), yang menempatkan penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim sebagai salah satu prioritas.

Pada 31 Desember 2024, banjir dilaporkan melanda sejumlah wilayah di Kalsel, mengakibatkan ribuan warga terdampak.

Berdasarkan laporan BPBD Kalsel, situasi banjir terjadi di beberapa kabupaten/kota, dengan Kota Banjarmasin dan Kabupaten Banjar menjadi daerah paling terdampak.

Tinggi muka air (TMA) di Banjarmasin bervariasi antara 10-40 cm, dengan wilayah barat dan selatan terdampak paling parah. Sementara beberapa area mulai menunjukkan penurunan debit air secara bertahap.

Di Banjar, debit air Sungai Martapura meningkat 3 cm dibandingkan hari sebelumnya. Wilayah Desa Tunggul Irang, Bincau, dan Kampung Jawa di Kecamatan Martapura masih terdampak, meski aktivitas masyarakat berlangsung normal.

Selain itu, ada Kabupaten Tabalong yang dilaporkan banjir. Titik terdampak meliputi Desa Muang, Desa Muaram, dan Desa Taratara. Kondisi air di daerah ini telah menunjukkan penurunan hingga 30 cm.

Lalu, di Kabupaten Hulu Sungai Utara, sebanyak 1.864 rumah terdampak, dengan 2.108 kepala keluarga dan 6.108 jiwa terpaksa mengungsi. Fasilitas umum seperti jalan, jembatan, dan fasilitas kesehatan juga terdampak banjir. (msr)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.