TRIBUNNEWS.COM - Dalam upaya meningkatkan literasi numerasi di kalangan anak-anak, Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) melalui program Pengabdian pada Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD) menggelar kegiatan pembelajaran khusus untuk siswa kelas 6 SD di Dusun Ngrombo, Desa Sringin, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Bekerja sama dengan mahasiswa KKN PGSD UMS, program ini dilaksanakan dan dirancang untuk memperkenalkan konsep matematika secara menyenangkan dan interaktif.
Ketua Program Pengabdian, Fitri Puji Rahmawati, menjelaskan kegiatan ini berlangsung selama 40 hari dengan delapan sesi pembelajaran.
Salah satu inovasi utama dalam program ini adalah Petualangan Angka Ajaib, sebuah alat peraga berbasis permainan yang menggabungkan unsur edukasi dengan kesenangan.
"Alat peraga ini terinspirasi oleh permainan ular tangga, di mana setiap langkah pemain harus menyelesaikan tantangan numerasi untuk memperoleh poin," ungkap Fitri, Kamis (2/1/2025).
Pada sesi terakhir, yang dilaksanakan pada 2 September, anak-anak bermain dalam kelompok untuk melatih kecepatan dan ketanggapan mereka dalam menyelesaikan soal-soal numerasi.
"Permainan ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berhitung, tetapi juga untuk membangun semangat kerja sama dan berpikir kritis di antara para siswa," ungkapnya.
Kegiatan ini juga mendapat respons positif dari anak-anak serta orang tua.
Tiara, salah satu orang tua peserta mengungkapkan rasa terima kasihnya atas program tersebut.
"Kami merasa terbantu dengan les tambahan dari kakak-kakak KKN. Anak saya sekarang lebih lancar berhitung," tuturnya.
Dengan dukungan dosen dan mahasiswa UMS serta semangat belajar yang tinggi, program ini menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan literasi numerasi anak-anak di Dusun Ngrombo.
Harapannya, kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan untuk mendukung pendidikan anak-anak di daerah tersebut, sekaligus memberikan dampak positif bagi masa depan mereka.
Program ini juga menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam mengatasi tantangan pendidikan di tingkat lokal, melalui pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN).
(Tribunnews.com)