Ini Alasan Kunjungan Wisatawan ke Puncak Cianjur Menurun pada Akhir Tahun
GH News January 04, 2025 11:05 AM

TIMESINDONESIA, CIANJUR – Pada akhir tahun 2024, tingkat okupansi hotel di Kabupaten Cianjur mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya, khususnya selama liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru). 

Menurut Ketua PHRI Cianjur, Nano Indra Praja, tingkat hunian hotel pada akhir tahun 2024 hanya mencapai sekitar 33 persen, jauh lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, yang dapat mencapai sekitar 60 persen. 

"Penurunan ini terlihat jelas pada periode tanggal 23 hingga 24 Desember 2024, di mana tingkat okupansi hanya mencatatkan angka sekitar 37 persen, dan pada malam tahun baru, tingkat hunian bahkan turun lagi menjadi sekitar 31 persen," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Jumat (03/01/2025).

Hal ini kata Nano mengindikasikan adanya penurunan minat wisatawan untuk menginap di Cianjur, yang sebelumnya menjadi salah satu tujuan wisata favorit selama musim liburan. 

Menurut Nano, faktor utama penyebab penurunan tersebut adalah karena wisatawan hanya melakukan perjalanan sehari dengan mengunjungi destinasi wisata tanpa menginap. 

"Mayoritas wisatawan hanya berfokus pada kunjungan sehari penuh ke tempat-tempat wisata di Cianjur, seperti Puncak, tanpa melibatkan akomodasi hotel untuk menginap," ungkapnya.

Oleh karena itu dalam penjelasan Nano, penting untuk mempertimbangkan beberapa langkah yang bisa diambil untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dan memperbaiki tingkat hunian hotel. 

Lebih jauh ia menyebut salah satu solusi yang dapat dipertimbangkan adalah dengan meningkatkan kalender acara wisata di Cianjur, yang dapat menarik lebih banyak wisatawan dan mendorong mereka untuk tinggal lebih lama. 

"Kolaborasi antara pemerintah daerah dan pihak hotel menjadi kunci untuk menciptakan program-program yang dapat menggaet pengunjung lebih banyak, seperti festival budaya, konser musik, atau acara khusus yang dapat membuat Cianjur menjadi tujuan wisata yang lebih menarik," tuturnya.

"Dengan adanya berbagai acara menarik sepanjang tahun, diharapkan lebih banyak wisatawan yang akan memilih untuk menginap, yang pada akhirnya bisa meningkatkan okupansi hotel dan membawa dampak positif bagi perekonomian lokal," jelasnya.

Sementara itu, salah satu wisatawan bernama Sinaga mengungkapkan bahwa ia enggan bermalam di daerah puncak Cianjur karena terhambat oleh kemacetan yang kerap terjadi.

"Meskipun puncak Cianjur memiliki pemandangan yang indah dan suasana yang menyegarkan, tetapi kemacetan parah yang terjadi terutama saat akhir pekan membuat pengalaman berlibur menjadi kurang menyenangkan," tandasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.