TRIBUNSUMSEL.COM - Tangis Agam Muhammad Nasrudin (24), putra kedua Ilyas Abdurahman (48), bos rental mobil yang mengungkapkan kenginan ayahnya sebelum tewas tertembak.
Diketahui, Ilyas Abdurahman menjadi korban tewas ditembak komplotan pelaku penggelapan mobil sewa miliknya di rest area km 45 Tol Tangerang-Merak arah Jakarta, pada Kamis (2/1/2025).
Agam mengingat momen almarhum ayahnya yang tiba-tiba menghampirinya mengutarakan keinginan untuk berangkat haji ke tanah suci.
Namun keinginan untuk ke tanah suci itu pupus dilakukan setelah dirinya tewas dalam insiden penembakan di rest area km 45 Tol Tangerang-Merak.
"Saya lagi duduk di ruang tamu, Ayah saya dari kamar nyamperin saya, ayah mau haji katanya," ujar Agam berlinang air mata.
"Ayah aja yang berangkat, bunda mah nanti, enggak apa-apa ayah duluan, selagi ayah bisa, selagi ayah mampu," ungkap Agam sambil berusaha membendung tangisnya.
Atas kejadian ini, Agam mengaku sangat terpukul, dia menyebut perbuatan pelaku sangat keji dan tak punya hati.
Pasalnya kata Agam, sang ayah merupakan orang yang baik di mata masyarakat dan keluarga.
Dia masih tidak menyangka orang sebaik ayahnya sampai menjadi korban seperti ini.
Keluarga Tabur Bunga di Rest Area
Di sisi lain, suasana haru juga terlukis di Rest Area KM 45, Tol Jakarta-Merak pada Jumat (3/1/2025) sore, saat keluarga korban penembakan komplotan pelaku penggelapan mobil, serta para anggota Asosiasi Rental Mobil Indonesia (Armi) menggelar acar tabur bunga.
Mereka terlihat berdiri melingkar tepat di mana Ilyas Abdurahman tertembak, usai berupaya merebut kembali mobil Honda Brio yang digelapkan komplotan pelaku.
Mereka terdengar melantunkan ayat suci Al Quran untuk mendoakan almarhum Ilyas Abdurahman.
"Mudah-mudahan dari kejadian ini, kematian beliau (Ilyas) menjadi syahid membela untuk mencari nafkah keluarganya, semoga almarhum di tempatkan di taman surganya Allah SWT," ucap salah satu keluarga mending Ilyas.
Tak lupa, mereka juga turut membacakan Surat Al Fatihah, untuk mendoakan Ilyas yang telah tiada.
Di sisi lain, anak-anak almarhum Ilyas, beserta sang istri, terlihat tak berhenti berlinang air mata.
Setelah membacakan doa dan ayat Al Quran, mereka kemudian menaburkan bunga, tepat di lokasi tubuh Ilyas tergeletak usai ditembak.
Sementara itu, situasi terkini di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak, terlihat ramai oleh para pengendara.
Sontak kegiatan tabur bunga itu pun menjadi tontonan para pengendara yang beristirahat di KM 45.
Korban Dikenal Suka Berbagi
Selama hidupnya, korban dikenal baik dan sering berbagi kepada warga.
Hal ini diungkap salah satu kerabat korban, Suwito.
Ia mengungkapkan sosok Ilyas, di mata keluarga dan masyarakat sekitar.
Suwito menuturkan, Ilyas merupakan seorang yang baik dan rajin beribadah di masjid.
"Masya Allah beliau orangnya baik, rajin ibadah, dan rajin salat ke masjid, dan dari segi sosialnya luar biasa beliau," kata Suwito kepada wartawan di lokasi, dikutip Tribuntangerang.com
Suwito mengatakan, korban juga merupakan sosok ayah yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarga.
Terlebih di lingkungan sekitar, Ilyas dikenal sebagai seorang yang suka bersedekah, dengan membagikan sembako saat menjelang Idul Fitri.
"Terutama kepada warga lingkungan kita. Beliau adalah sosok yang baik, selalu memberikan sembako apabila mau menjelang Ramadan atau menjelang Idulfitri," kata Suwito.
"Jadi insyaAllah beliau orang baik, di mata kita, terutama di mata keluarga, beliau itu masya allah dengan anak-anak beliau, istri beliau, orang yang baik insyaAllah," sambungnya.
Ilyas Abdurahman (48), bos rental mobil yang tewas ditembak (Ig@ilyasabdurrahman99)
Di samping itu, Suwito mejelaskan bahwa saat ini usaha rental mobil milik mendiang Ilyas sedang naik daun.
Tak sedikit pula masalah terus menghantui usaha Ilyas, salah satunya terkait kasus penggelapan mobil.
"Kemarin sebelumnya, (almarhum) cerita usaha beliau lagi maju-majunya dan emang cerita biasanya lagi banyak masalah," ucap Suwito.
"Jadi banyak orang yang rental itu digadaikan, sering pengambilan unit itu kemarin terakhir kalau tidak salah di daerah Cianjur sama, itu digadaikan Tapi Alhamdulillah itu biasa-biasa biasa diajak musyawarah," pungkasnya.
Diketahui, peristiwa penembakan bos rental mobil terjadi di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak pada Kamis (2/1/2025) dini hari WIB.
Bermula dari pengejaran mobil rental
Agam Muhammad Nasrudin anak korban, menceritakan kronologi pengejaran mobil rental yang berakhir dengan insiden berdarah tersebut.
Peristiwa ini bermula ketika mobil Honda Brio yang disewakan sang ayah diduga hendak dibawa kabur oleh para pelaku.
Dugaan pencurian ini muncul katika perangkat GPS yang terpasang di mobil rental itu berhasil dilacak.
Dua dari tiga GPS diketahui telah dicopot pelaku di daerah Pandeglang.
Setelah posisi mobilnya terdeteksi, tim Makmur Jaya Rental, termasuk Agam, berupaya mengejar pelaku.
"Saya dan ayah, bersama tim dari rental, memergoki mobil Honda Brio milik kami melaju dari arah Pandeglang menuju Labuan," tutur Agam saat diwawancara, Kamis (2/1/2025).
Untuk menghentikan mobil pelaku, rombongan IA melakukan pengadangan.
Saat itulah, salah satu pelaku mengaku sebagai anggota TNI sambil mengacungkan senjata api.
Ketika situasi semakin tidak terkendali, tiba-tiba muncul mobil lain berwarna hitam yang mundur dan menabrak mobil korban, memungkinkan kedua pelaku melarikan diri.
"Kita ikutin tuh dari belakang arah ke Cilegon. Ternyata pas sampai Cilegon dia ke arah Tangerang," kata Agam.
Lantaran mengetahui pelaku membawa senjata api, Agam sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka, tetapi permohonannya ditolak.
"Kami inisiatif ke polsek terdekat untuk minta pendampingan karena tahu dia bawa senpi. Tapi polsek menolak mendampingi setelah konfirmasi ke kapolsek," tutur Agam.
Bersama rekan-rekan pemilik rental lainnya, mereka terus memburu pelaku hingga terdeteksi berhenti di Rest Area Balaraja.
Sebelum insiden penembakan terjadi, Agam menceritakan bahwa para pelaku sempat ditangkap oleh ayahnya dan rekan-rekan lain.
Namun, teman pelaku yang naik mobil hitam menyusul dan ternyata juga membawa senjata api.
"Dipegang tangannya supaya enggak bisa bergerak, ternyata kawan yang di seberangnya itu yang pakai Sigra ada senpi juga," kata Agam dengan nada prihatin.
Ayah Jadi Korban Penembakan
Situasi semakin mencekam saat tembakan mulai terdengar.
Agam menggambarkan suasana saat itu, di mana ia sempat mencari perlindungan.
"Ada terdengar beberapa kali bunyi tembakan dan mengenai ayah saya dan rekannya," ujarnya.
Setelah serangkaian tembakan, para pelaku melarikan diri dengan dua mobil.
"Saya menolong Pak Ramli, tapi ternyata ada satu korban lagi di minimarket, ternyata ayah saya sendiri yang kena tembakan di dadanya dan tangannya," kata Agam dengan suara bergetar.
Kedua korban langsung dibawa ke RSUD Balaraja, tetapi sayangnya ayah Agam meninggal dalam perjalanan.
Ilyas mengalami luka tembak di dada dan tangan.
Sementara itu, Ramli yang juga terkena tembakan kini sedang dirawat di rumah sakit.
Kini, polisi telah mengantongi empat pelaku penembakan terhadap bos rental mobil.
Sempat Dikira Leasing
Agam menyebut, aparat Polsek Cinangka sempat salah paham dengan status mereka.
Saat membuat laporan, polisi mengira, mereka adalah pihak leasing yang tengah mengejar mobil Brio yang sedang dipinjamg oleh seseorang bernama Ajat Sudrajat.
Padahal, ia mengatakan, pihaknya telah memberi tahu bahwa mobil tersebut adalah mobil pribadi.
"Kami sudah infokan bahwa itu mobil rental, mobil pribadi dan kami bawa bukti kepemilikan lengkap, BPKB, STNK, dan kunci satu," ujar Rizky di TPU Mekarsari Dalam, Rajeg, Kabupaten Tangerang, Kamis (2/1/2025).
Hal ini yang kemudian membuat polisi menolak memberikan bantuan untuk mengejar pelaku sebelum peristiwa penembakan terjadi.
Selain itu, kata Rizky, alasan lain yang membuat polisi menolak mendampingi mereka karena tidak adanya laporan resmi yang dibuat terkait masalah tersebut.
Padahal saat itu, Rizky bersama ayah dan rekan-rekannya meminta pendampingan karena pelaku diketahui memiliki senjata api.
Meski telah memberikan penjelasan, Kapolsek Cinangka AKP Asep Iwan Kurniawan dikatakan tetap tidak memberi izin kepada anak buahnya untuk mendampingi mereka.
"Juga petugas yang piket pada malam hari itu sudah telpon juga ke Kapolsek Cinangka tapi tetap dari kapolseknya juga tidak bersedia untuk menemani kita mengambil mobil tersebut," jelas dia.
Artikel telah tayang di Tribuntangerang.com dengan judul Pilu! Sebelum Tewas Ditembak Bos Rental Mobil Beberkan Keinginan untuk Pergi Haji
(*)
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com