Korban Penembakan Bos Rental Mobil Sempat Ditolak Sejumlah Rumah Sakit, Kini Minta Perlindungan LPSK
Hasanudin Aco January 05, 2025 04:31 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ilyas Abdurrahman (48) pemilik rental mobil tewas dalam penembakan di rest area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (2/1/2025).

Dalam tragedi itu, korban lainnya yakni Ramli (59) mengalami luka tembak di bagian tangan.

Ramli turut serta mengejar mobil rental yang dicuri pada Kamis (2/1/2025) dini hari.

Kondisi Ramli sempat kritis akibat luka tembak pada bagian lengan yang tembus hingga perut.

Ramli pun sempat dibawa ke RSUD Balaraja untuk mendapatkan pertolongan pertama.

“Kami ditelepon bapak katanya ketembak dan posisinya sudah di rumah sakit di Balaraja,” ucap Anita, istri dari Ramli saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Sabtu (4/1/2025).

Sempat Ditolak Rumah Sakit

Setelah mendengar kabar tersebut, Anita bersama anaknya langsung bergegas menuju Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Balaraja untuk menemui Ramli.

Sesampainya di sana, Anita diberi informasi bahwa pihak rumah sakit tak mampu memberikan perawatan intensif.

Sehingga Ramli harus segera dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki alat-alat lebih lengkap.

Pihak keluarga pun sempat kebingungan lantaran Ramli sempat ditolak oleh sejumlah rumah sakit (RS).

Bahkan, Ramli yang merupakan korban tindak kejahatan tak diterima di RS Polri.

Saat itu pihak RS Polri berdalih sedang penuh sehingga tak bisa menerima pasien baru.

“Dari rumah sakit Balaraja tak sanggup sehingga harus dirujuk ke rumah sakit yang punya alat lebih lengkap. Waktu itu RS Polri penuh, rumah sakit lain juga penuh,” ujarnya.

Beruntung saat itu, Ramli langsung diterima untuk diterima di Rumah Sakit Cipto Mangunkusuma atau RSCM.

Begitu tiba di rumah sakit yang terletak di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Ramli langsung mendapat perawatan intensif dari dokter.

“Saat sampai di sini, langsung ditangani, langsung ke ruang operasi,” tuturnya.

Kondisinya Sudah Membaik

Setelah sempat mendapat perawatan intensif, Ramli pun berhasil lolos dari masa kritis.

Saat ini Ramli masih mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

"Untuk saat ini kondisinya alhamdulilah lebih baik dari kemarin. Karena kemarin sempat pendarahan dan semalam kritis, tapi sekarang sudah membaik," kata Afrizal (22) selaku anak Ramli ditemui di RSCM, Jumat (3/1/2025).

Afrizal mengatakan, dalam peristiwa tragis yang terjadi pada Kamis (2/1/2025), sang ayah mengalami satu luka tembak di bagian lengan yang tembus ke bagian perut.

"Lukanya di bagian lengan, tembus ke perut dan kena bagian liver," tuturnya.

Ramli Rekan Ilyas

Dijelaska Afrizal  bahwa  hubungan ayahnya dengan Ilyas Abdurrahman memang cukup dekat karena berada dalam satu komunitas sesama pengusaha rental mobil.

Pada Kamis dini hari sekira pukul 03.00 WIB, Ramli ditelepon oleh korban yang mengajaknya untuk melacak mobil sewaan yang dibawa kabur oleh penyewa.

"Jam 3 pagi ayah saya ditelepon sama rekan kerja di organisasinya katanya ada salah satu mobil yang disalahgunain, ayah saya diajak dan dia ikut," kata Afrizal.

Afrizal mengatakan, sebagai pengusaha rental mobil, ayahnya memang sudah sering ikut dalam kegiatan seperti itu.

"Biasanya saya juga suka ikut, tapi malam itu ayah saya yang berangkat," ujarnya.

Keluarga Korban Minta Perlindungan LPSK

Keluarga Ramli (59), korban selamat penembakan bos rental di rest area KM 45 Tangerang minta perlindungan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Hal ini diungkapkan oleh Anita, istri Ramli yang menyebut pihak keluarga tengah mengajukan perlindungan.

“Sekarang lagi diurus (permohonan ke LPSK) untuk pendampingan. Insya Allah ada hasil,” ucapnya saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon, Sabtu (4/1/2025).

Anita pun berharap permohonan perlindungan terhadap Ramli dapat diterima oleh pihak LPSK sehingga biaya pengobatan sang suami bisa ditanggung oleh negara.

Pasalnya sampai saat ini pihak keluarga yang masih menanggung pengobatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

“Pembiayaan kami dari pihak keluarga, cuma dari rumah sakit menyarankan untuk mengurus ke LPSK,” tuturnya.

Menurut rencana, permohonan perlindungan itu bakal diajukan pihak keluarga pada Senin (6/1/2025) mendatang.

“Anak saya sekarang lagi ngurus surat-surat untuk ke LPSK Senin besok,” kata Anita.

 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.