TRIBUNNEWS.COM - Malaysia Open 2025 jadi ajang comeback Anthony Ginting setelah dirinya menepi sejak Denmark Open 2024 bulan Oktober lalu.
Kembalinya Ginting setelah melakoni pemulihan cedera cukup dinantikan mengingat ada beberapa hal yang perlu dia selamatkan.
Mulai dari posisi ranking BWF yang nyaris terdepak dari 10 besar hingga momentum apiknya demi bisa mengarungi musim 2025 dengan ciamik.
Kompatriot Jonatan Christie jelang tampil di Malaysia Open 2025 mengaku penyembuhan cederanya cukup baik.
Sehingga dengan yakin dia menyatakan bahwa sudah siap untuk kembali bertanding di BWF World Tour 2025.
Seiring dengan hal-hal yang banyak tertinggal dari Ginting, dia bertekad untuk bisa bangkit pada musim ini.
"Proses penyembuhan cedera cukup baik, sekarang saya siap kembali bertanding," ujar Ginting melansir PBSI.
"Harapannya bisa kembali pelan-pelan ke performa terbaik. Saya pastinya mau bangkit tahun ini," katanya menambahkan.
Sedikit mengulas performa Ginting beberapa waktu lalu sebelum absen, terakhir kali mentas di tur Eropa.
Bahkan di Benua Biru, Ginting mencatatkan rapor merah dengan tersisih di babak-babak awal.
Capaian terbaik Ginting setelah Olimpiade Paris 2024 yakni mencapai perempat final China Open (super 750).
Kemudian sebelum itu dia berhasil melesat ke semifinal Hong Kong Open (super 500).
Dengan kondisi yang diharapkan lebih baik, tentu aksi Ginting menarik dinantikan untuk melejit di Malaysia Open.
Terlebih rapor Ginting di turnamen super 1000 tersebut juga tidak bisa dikatakan baik.
Faktanya, dari nomor tunggal putra yang bisa membukukan hasil apik hanya Jonatan Christie.
Capaian apik Ginting selama mentas di Malaysia Open dibukukan pada edisi tahun 2022 dan 2023.
Kala itu pria asal Cimahi berhasil melesat hingga babak perempat final.
Beda dengan Jojo yang tercatat dalam tiga edisi yang berbeda hanya mampu sampai babak semifinal.
Pertama tahun 2016 di semifinal terisisihkan oleh Chen Long (China).
Kemudian Chen Long masih jadi momok bagi Jonatan Christie pada tahun 2019 di babak semifinal.
Terakhir tahun 2022 ketika Jojo berupaya ke final, langkahnya di jegal oleh Viktor Axelsen (Denmark).
Melihat kondisi Ginting dan Jojo yang edisi kali ini lebih baik, cukup dinantikan kiprah keduanya.
Terlebih sampai saat ini sektor tunggal putra Indonesia belum pernah naik podium tertinggi lagi sejak terakhir Taufik Hidayat pada tahun 2000 silam.
Tunggal Putra
- Toma Junior Popov (Prancis) vs Jonatan Christie (Indonesia)
- Lee Chia Hao (Taiwan) vs Anthony Ginting (Indonesia)
Tunggal Putri
- Gregoria Mariska (Indonesia) vs Putri Kusuma Wardani (Indonesia)
Ganda Putra
- Rasmus Kjaer/Frederik Sogaard (Denmark) vs Sabar Karyaman/Reza Pahlevi (Indonesia)
- Ong Yew Sin/Teo Ee Wei (Malaysia) vs Fajar Alfian/Rian Ardianto (Indonesia)
Ganda Putri
- Febriana Dwipuji/Amallia Cahaya (Indonesia) vs Hsieh Pei Shan/Hung Ez-Tzu (Taiwan)
- Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia) vs Lanny Tria/Siti Fadia (Indonesia)
Ganda Campuran
- Dejan Ferdinansyah/Gloria Widjaja (Indonesia) vs Wong Tien Ci/Lim Chiew Sien (Malaysia)
(Niken)
