Tiba-tiba, drama Korea 'When the Phone Rings' dibanjiri bintang satu di Google. Bahkan, di X, #WhenThePhoneRingsEp12 menduduki puncak trending topic dengan lebih dari 177.000 tweet saat berita ini ditulis pada Minggu (5/1/2025), pukul 16.21 WIB.
Diketahui bahwa 'When the Phone Rings' adalah drama Korea yang didasari oleh Web Novel dengan judul yang sama. Genre-nya thriller romantis, membuat series ini disukai banyak orang.
Akan tetapi, pada episode 12, beberapa orang merasa kecewa dengan salah satu adegan. Di sana, series ini menyebut 'serangan Paltima' kepada 'Izmael', dan mengatakan adanya warga negara Korea Selatan yang disandera.
"Buat yang belum nonton mending boikot aja, kita kan tau negara mana yang mereka maksud, mereka gak mau repot2 tutupin, malah ngeungkapin hal yang bertolak belakang dengan apa yang terjadi #WhenThePhoneRingsEp12 #WhenThePhoneRings," tulis netter.
"INI TIDAK PERLU #WhenThePhoneRings. Izmail & Paltima dengan sandera Korea? Ini adalah ejekan terhadap Genosida yang sedang berlangsung di GAZA. Apa-apaan itu," komentar yang lain.
Semtara itu, dari pemantauan detikINET pada Google Reviews, pemberian bintang satu pada series 'When The Phone Rings' terus bertambah tiap beberapa menit.
Meskipun ada kontroversi, drama ini berakhir dengan rekor tinggi. Pada tanggal 4 Januari, drama yang menampilkan Yoo Yeon Seok dan Chae Soo Bin berakhir dengan rating pemirsa tertinggi sepanjang penayangannya.
Menurut Nielsen Korea, episode terakhir When the Phone Rings mencapai rating nasional rata-rata sebesar 8,6%. Dilansir Hindustan Times, ini menjadi rekor tertinggi sepanjang masa untuk drama.
Sebelum isu 'dukungan genosida', tim produksi 'When the Phone Rings' juga pernah dikritik hingga meminta maaf kepada publik. Kejadiannya dikarenakan ada adegan bahasa isyarat yang salah.
Pada tanggal 29 November, tim produksi merilis permintaan maaf resmi atas adegan yang dimaksud. Tim mengklarifikasi bahwa mereka tidak bermaksud untuk mengejek bahasa isyarat dengan cara apa pun, tetapi mengakui bahwa mereka 'gagal' dalam menggambarkan kesulitan yang dialami oleh para tuna rungu dan mereka yang menggunakan bahasa tersebut.
Tim produksi mengatakan dalam permintaan maaaf mereka bahwa bahasa isyarat merupakan subjek penting yang memainkan peran krusial dalam membuat kedua tokoh utama akhirnya membuka hati mereka yang telah lama tertutup dan berkomunikasi satu sama lain. Mereka berupaya agar 'When the Phone Rings' dikenang sebagai drama yang sepenuhnya menyampaikan nilai bahasa isyarat sebagai alat penting yang menghubungkan satu orang dengan orang lain.
"Kami meminta Anda untuk terus menonton drama kami dengan penuh minat dan mengkritik kami jika ada yang kurang. Sekali lagi, kami menundukkan kepala untuk meminta maaf," tegas tim produksi, sebagaimana dikutip detikINET dari Soompi.