TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - Pemerintah Kabupaten Kendal telah mendeklarasikan diri untuk berperan aktif dalam memberangus kejahatan dunia maya.
Melalui pembentukan tim Kendalkab - Computer Security Incident Response Team (Kendalkab-CSIRT), langkah serius mulai digalakkan.
Kepala Diskominfo Kendal, Ardhi Prasetiyo dalam laporannya menyampaikan pembentukan tim siber ini merupakan respons atas maraknya kejahatan dunia maya yang mengintai setiap saat.
"Ini untuk meningkatan kesadaran keamanan informasi dalam penanggulangan insiden bagi setiap sektor secara masif dan terstruktur," kata Ardhi dalam keterangannya, Minggu (5/1/2025).
Ardhi menjelaskan ancaman kejahatan siber tak hanya mengincar sektor swasta, namun juga pemerintahan daerah.
"Ini harus menjadi kolaborasi dan sinergitas antar sektor guna memperluas wawasan penanggulangan insiden dan peluang kerja sama dalam keamanan informasi," sambungnya.
Bupati Kendal, Dico M Ganinduto menilai langkah ini sebagai bentuk pengamanan menghadapi gempuran kejahatan siber.
Ditambah lagi, kini sistem pelayanan di Pemkab Kendal telah terkoneksi dan bersinergi dengan masing-masing Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Semua pelayanan Pemkab Kendal yang melalui Digital bisa dipantau langsung oleh Diskominfo Kendal,"
"Namun resiko dan insiden siber di luar pemerintah Kabupaten Kendal dan pelayanan masyarakat juga bisa dipantau oleh Diskominfo Kendal dan bisa dicegah." ungkapnya.
Menurut Dico, kejahatan siber perlu diperangi bersama sebagai sebuah kekuatan utuh. Sehingga, kekhawatiran masyarakat tentang kejahatan siber bisa terkover.
"Pembentukan tim siber ini dapat memberikan kemudahan pelayanan terdapat masyarakat, dan keamanan serta kenyamanan kepada masyarakat dalam mengakses dan menggunakan fasilitasi yang sudah diberikan oleh Pemkab Kendal," sambungnya.
Plt. Kepala Diskominfo Provinsi Jawa Tengah, Dadang Somatri menekankan agar jajaran Pemkab Kendal tak terlena dengan terbentuknya tim siber ini.
Ia mengingatkan bahwa kejahatan siber selalu bisa menemukan titik celah kelemahan dalam sebuah sistem.
"Pemkab Kendal harus meningkatkan literasi tentang kesadaran keamanan di masing-masing OPD, dan Diskominfo harus jadi jembatan yang baik," terangnya.
Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pemerintah Daerah BSSN RI, Danang Jaya mengatakan kehadiran tim kemanan siber ini ibarat pemberian pertolongan pertama menghadapi tantangan kejahatan dunia maya.
Meski begitu, Danang menegaskan jika penanganan kejahatan siber tak bisa dilakukan secara sendiri. Sehingga perlu evaluasi dan koordinasi masing-masing pihak.
"Jadi kalau di Website OPD ada tampilan yang aneh dan tidak bisa diakses, berarti website anda sudah di-hack oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Maka, melalui Kendalkab-CSIRT ini, anda akan mendapatkan bantuan untuk mangatasi hal tersebut," tutur Danang Jaya. (ags).