TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Femala (44) dan Yuyen (42), dua wanita kakak beradik ditemukan tewas di rumahnya Desa Rembang, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Minggu (5/1/2025) pagi.
Penemuan dua jenazah tersebut berawal saat seorang tetangga korban mencari rumput di sekitar lokasi kejadian.
Saat melintas di depan rumah korban, ia mencium bau busuk yang menyengat.
Setelah memeriksa, ia langsung melapor kepada perangkat desa setempat yang diteruskan kepada polisi.
Polisi dan aparat desa yang mendatangi lokasi lantas membuka paksa pintu rumah.
Ternyata kecurigaan warga benar, ada dua jasad ditemukan di rumah tersebut.
Kapolsek Ngadiluwih, AKP Agung Saifudin, mengatakan kedua jasad kakak adik tersebut ditemukan dalam kondisi telah membusuk di atas tempat tidur masing-masing.
Berdasarkan pemeriksaan awal, diperkirakan kedua korban telah meninggal dunia selama lima hari sebelum jasadnya ditemukan.
"Kondisi tubuh korban sudah mengalami pembusukan. Dugaan sementara, mereka meninggal lima hari lalu," kata AKP Agung.
Dari hasil pemeriksaan sementara oleh Tim Inafis Polres Kediri dan Tim Kesehatan Puskesmas Wonorejo tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan pada tubuh korban.
Dugaan awal menyebutkan kedua korban mengalami depresi sebelum meninggal dunia.
"Kami pastikan tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh kedua korban. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan saksi, keduanya memang diketahui mengalami depresi," jelas AKP Agung
Usai dilakukan olah TKP, jenazah langsung dievakuasi ke RS Bhayangkara Kediri untuk dilakukan visum dan perawatan jenazah.
"Jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara untuk visum luar, pembersihan, dimandikan, dikafani, dan kemudian diserahkan kepada keluarga," tambah Kapolsek Ngadiluwih.
Polisi pun langsung melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi termasuk keluarga korban.
Dari keterangan keluarga, diketahui kedua korban sebelumnya sempat mengalami depresi.
"Kami mendapatkan informasi dari keluarga bahwa tiga bulan lalu keduanya sempat dirawat di rumah sakit kejiwaan di Pekalongan dan dinyatakan sembuh. Namun, mereka diduga kembali mengalami depresi," ucapnya.
Sementara itu, menurut Farah, tetangga korban, kedua perempuan tersebut dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup.
"Mereka tinggal berdua, tidak banyak bergaul. Biasanya hanya keluar pagi-pagi untuk ke pasar beli kebutuhan. Namun, akhir-akhir ini mereka mulai sedikit lebih bergaul dengan tetangga," ujar Farah.