Keputusan Jeju Air Usai Kecelakaan: 1900 Penerbangan Dihentikan
timtribunsolo January 05, 2025 09:35 PM

TRIBUNNEWS.COM - Jeju Air, salah satu maskapai penerbangan terkemuka Korea Selatan, mengambil langkah drastis dengan memangkas sekitar 1.900 penerbangan domestik dan internasional hingga Maret 2025.

Pemangkasan ini dilakukan setelah tragedi kecelakaan pesawat yang menewaskan 179 orang di Muan pada 29 Desember lalu.

Pemangkasan penerbangan ini mencakup rute-rute utama seperti penerbangan ke Tokyo, Osaka, dan Fukuoka di Jepang, serta ke Da Nang, Vietnam.

Apa Alasan di Balik Keputusan Ini?

Keputusan tersebut bukan hanya untuk merespon dampak finansial dari kecelakaan tersebut, tetapi juga mempertimbangkan aspek keamanan.

Sebelum pemangkasan dilakukan, maskapai ini telah membatalkan sekitar 67.000 pemesanan tiket dalam waktu hanya dua hari setelah kecelakaan.

Imbas dari pembatalan tersebut, Jeju Air merugi sebesar 260 miliar won, atau sekitar 177 juta dollar AS.

Penggeledahan Oleh Pihak Berwenang

Menanggapi kecelakaan tragis yang melibatkan pesawat Jeju Air 7C2216 jenis Boeing 737-800, polisi Korea Selatan menggeledah kantor Jeju Air pada 2 Januari.

Penggeledahan ini merupakan bagian dari investigasi untuk menentukan penyebab kecelakaan dan mencari dokumen yang berkaitan dengan pengoperasian dan pemeliharaan pesawat.

Polisi menyatakan, “Kami berencana untuk segera dan tegas menentukan penyebab dan tanggung jawab atas kecelakaan ini sesuai dengan hukum dan prinsip.” Song Kyeonghoon pun menyatakan kesiapan maskapai untuk bekerja sama dengan pihak berwenang.

Apa Tindakan Pemerintah Korea Selatan?

Menanggapi situasi ini, pejabat presiden Korea Selatan, Choi Sangmok, menyatakan bahwa tindakan perlu diambil jika penyelidikan menunjukkan adanya masalah dengan model pesawat tersebut.

“Kementerian Perhubungan dan lembaga terkait harus melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap operasi, pemeliharaan, pendidikan, dan pelatihan,” tegasnya.

Apa Langkah-Langkah Ke Depan?

Sebagai upaya untuk mencegah terulangnya kecelakaan serupa, pemerintah Korea Selatan berencana untuk menginspeksi semua pesawat jenis Boeing 737-800 yang dioperasikan di negara tersebut.

Inspeksi ini akan mencakup pemeriksaan terhadap tingkat pemanfaatan pesawat, penerbangan, dan catatan pemeliharaan.

Saat ini, Jeju Air mengoperasikan 39 pesawat Boeing 737-800, sementara maskapai lain seperti Tway Air, Jin Air, Eastar Jet, dan Air Incheon juga memiliki armada serupa.

Dengan langkah-langkah yang diambil ini, Jeju Air dan pemerintah Korea Selatan berharap dapat meningkatkan keselamatan penerbangan dan memulihkan kepercayaan publik terhadap layanan maskapai.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.