Artikel ini tentang bagaimana pengaruh pendudukan Jepang di Indonesia. Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.
---
Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini
---
Intisari-Online.com -Setelah penjajahan Belanda, giliran Jepang yang menjajah Indonesia. Tidak lama memang, tapi dampaknya luar biasanya. Bagaimana pengaruh pendudukan Jepang di Indonesia?
Berbicara dampak, artinya ia berbicara tentang baik juga buruknya, bukan?
Sebagaimana disebut di awal, Jepang di Indonesia sebentar saja, dari 1942 hingga 1945 ketika Negara Sakura itu menyerah kepada Sekutu tanpa syarat. Meski begitu, pendudukan ini punya dampak yang begitu signifikan kepada bangsa Indonesia.
Selama pendudukan Jepang, rakyat Indonesia menanggung penderitaan yang tak terperikan karena harus menjalani romusha atau kerja paksa serta dilanda kelaparan dan kemiskinan. Tentu saja ini bukan satu-satunya dampak negatifnya.
Walau begitu, tetap ada hal-hal baik yang harus digarisbawahi.
Dampak positif
- Diperbolehkannya bahasa Indonesia
Selama menjajah Indonesia, Jepang melarang penggunaan bahasa Belanda atau segala hal yang berbau Belanda. Alasannya, Jepang berdalih ingin menghapus imperialisme Belanda di Indonesia.
Dengan kebijakan itu, Indonesia cukup diuntungkan karena bahasa Indonesia diperbolehkan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, bahasa Indonesia resmi menjadi bahasa nasional yang digunakan di berbagai daerah.
- Ditetapkannya jenjang sekolah
Pendudukan Jepang juga memberi dampak positif bagi Indonesia di bidang pendidikan. Jepang menghapus sistem pendidikan berdasarkan kelas sosial yang sebelumnya diterapkan Belanda.
Kemudian, Jepang menerapkan sistem sekolah dengan 12 tingkatan yang setara untuk semua lapisan masyarakat. Jenjang sekolah bentukan Jepang itu terdiri dari sekolah dasar enam tahun, sekolah menengah pertama tiga tahun, dan sekolah menengah atas tiga tahun.
- Latihan kemiliteran
Salah satu dampak positif yang dapat dirasakan Indonesia dari pendudukan Jepang adalah diberikannya latihan kemiliteran. Jepang memberikan latihan kemiliteran untuk rakyat Indonesia serta membentuk organisasi-organisasi militer dan semi militer.
Semua itu dilakukan Jepang dengan harapan mendapatkan tambahan pasukan sewaktu-waktu menghadapi serbuan Sekutu. Meski begitu, latihan kemiliteran tersebut cukup menguntungkan Indonesia karena menjadi dapat bekal kala menghadapi serangan tentara Sekutu pada masa agresi militer atau perang pascakemerdekaan.
Selain itu, organisasi militer bentukan Jepang, PETA (Pembela Tanah Air) juga menjadi cikal bakal berdirinya TNI.
- Dibentuknya strata masyarakat hingga tingkat paling bawah
Jepang membentuk sistem sosial bernama tonarigumi yang meliputi 10 keluarga dalam suatu permukiman. Dalam satu perdesaan atau perkampungan, akan ada beberapa tonarigumi.
Sistem ini sebenarnya digunakan Jepang untuk mengawasi dna memata-matai aktivitas politik rakyat Indonesia. Meski demikian, sistem tonarigumi pada akhirnya tetap berguna dalam mengatur strata masyarakat Indonesia hingga tingkat paling bawah.
Sistem tonarigumi masih diterapkan di Indonesia hingga kini, yang kita kenal dengan istilah rukun tetangga (RT).
- Didirikannya kumiyai
Untuk mengeruk hasil bumi Indonesia, Jepang membentuk kumiyai dengan dalih sebagai organisasi yang berguna dalam memenuhi kebutuhan pokok rakyat. Meskipun dibentuk dengan niat buruk pada awalnya, kumiyai tetap membawa dampak positif bagi Indonesia karena kemudian berkembang menjadi sistem koperasi yang diterapkan hingga kini.
- Diperkenalkannya pertanian line system
Di bidang pertanian, pendudukan Jepang membawa dampak positif dengan diperkenalkannya line system. Sistem pertanian ini disebut lebih efisien dan tinggi produksinya.
- Dibentuknya BPUPKI dan PPKI
Pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) barang kali menjadi salah satu dampak positif pendudukan Jepang yang paling terasa di Indonesia.
BPUPKI dan PPKI dibentuk sebagai langkah Jepang untuk memenuhi janji kemerdekaan bagi Indonesia. Kedua organisasi ini kemudian berhasil merumuskan merumuskan Pancasila yang menjadi dasar negara dan UUD 1945 sebagai peraturan hukum tertinggi di Indonesia.
Dampak negatif
- Pemerintahan yang sewenang-wenang
Selama menduduki Indonesia, Jepang menerapkan kebijakan yang sewenang-wenang dan menyulitkan kehidupan pribumi. Rakyat Indonesia diwajibkan melakukan seikerei, yakni penghormatan setiap pagi pada Tenno Heika (Kaisar Jepang) dengan cara membungkuk ke arah Tokyo.
Pergerakan politik masyarakat dibatasi. Rakyat Indonesia hanya diperbolehkan berorganisasi untuk kepentingan perang Jepang.
Saluran komunikasi dan media juga diawasi dengan sangat ketat. Surat kabar, radio, majalah, kantor berita, hingga film dan pertunjukan sandiwara hanya boleh digunakan untuk propaganda yang menguntungkan Jepang.
Seluruh pergerakan kemerdekaan juga dihentikan Jepang. Bahkan, jika propaganda Jepang tidak berhasil, mereka tidak segan menggunakan kekerasan kepada rakyat Indonesia.
- Diberlakukannya romusha
Romusha atau kerja paksa adalah salah satu bentuk kekejaman Jepang yang paling merugikan Indonesia. Rakyat Indonesia diperas tenaganya untuk membangun pangkalan militer, benteng pertahanan, jalan kereta api, dan kepentingan perang lainnya.
Mereka bekerja tanpa diberi upah. Akibatnya, banyak pekerja romusha yang mati kelaparan. Bahkan, Jepang tidak segan menyiksa rakyat dengan kejam jika menolak melakukan kerja paksa.
Tidak sedikit rakyat Indonesia yang akhirnya meninggal dunia saat menjalani romusha.
- Kemiskinan dan kelaparan
Dampak negatif pendudukan Jepang juga terjadi di bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia lumpuh karena Jepang menyita seluruh kekayaan yang ditinggalkan Belanda, seperti kilang minyak, perkebunan, bank, pabrik, pertambangan, listrik, telekomunikasi, dan perusahaan transportasi.
Jepang juga menyita harta kekayaan pribadi demi kepentingan perang hingga mengakibatkan rakyat kelaparan dan hidup dalam kemiskinan.
Bukan hanya itu, kemiskinan yang melanda juga membuat rakyat Indonesia harus mengalami krisis sandang. Tidak sedikit rakyat yang harus memakai karung goni sebagai pakaian karena kekurangan bahan sandang.
Kondisi rakyat Indonesia yang dilanda kemiskinan semakin diperparah dengan mewabahnya penyakit TBC dan kudis. Wabah ini membuat banyak rakyat meninggal dunia dalam kondisi mengenaskan.
Oleh karena itu, kehidupan pada masa pendudukan Jepang disebut sebagai periode terburuk dalam sejarah Indonesia.
- Pelecehan dan kekerasan terhadap perempuan
Perempuan juga menjadi korban memilukan selama masa pendudukan Jepang. Para perempuan Indonesia dipaksa menjadi jugun ianfu atau wanita penghibur untuk tentara Jepang. Mereka mengalami kekerasan seksual, pelecehan, hingga penyiksaan.
Itulah pembahasan tentang bagaimanapengaruh pendudukan Jepang di Indonesia? Semoga bermanfaat untuk para pembaca sekalian.