Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG), program Presiden Prabowo Subianto akan mulai dilaksanakan pada Senin (6/1/2024).
Program ini akan dilaksanakan serentak di berbagai daerah di Jawa Barat. Nantinya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan mulai mengakomodir program MBG ke sekolah mulai dari SD, SMP, SMA hingga Pesantren.
Bahkan, bahan baku untuk persiapan program Makan Bergizi Gratis telah siap untuk dimasak di salah satu rumah makan distribusi di Kota Bandung.
Program ini bertujuan memberikan makan siang bergizi untuk anak-anak sekolah di kawasan tersebut dengan paket makan setiap hari selama seminggu penuh, dengan memastikan kualitas makanan yang disajikan sesuai dengan standar gizi yang telah ditetapkan oleh ahli gizi.
Wortel, daging ayam, sayuran lainnya sudah tertata di lemari pendingin. Bahkan, susu yang menjadi menu pelengkap sudah mulai dipacking.
"Untuk besok, kita akan menyajikan chicken crispy dengan susu dan sayuran. Setiap menu dipersiapkan untuk anak-anak SD dan SMP yang ada di Kecamatan Sukajadi. Kami berusaha membuat menu yang tidak hanya sehat, tetapi juga menarik, agar anak-anak tertarik untuk makan," ungkap Sukri, salah seorang juru masak, saat ditemui Tribunjabar.id, Minggu (5/12/2024).
Tercatat, 45 orang terlibat dalam seluruh proses, mulai dari dapur, packing, hingga distribusi makanan. Pekerjaan dimulai sejak pukul 01.00 pagi, dengan estimasi selesai pada pukul 06.00 pagi agar makanan bisa didistribusikan tepat waktu.
Proses pengadaan bahan baku dilakukan dengan persiapan matang. Dia menjelaskan bahwa mereka sudah memulai belanja bahan baku empat hari sebelumnya.
"Kami membeli bahan dari pasar Caringin dan beberapa distributor, untuk memastikan kesegaran dan ketersediaan bahan yang dibutuhkan," katanya.
Tantangan dalam menjalankan program ini juga tidak sedikit. Salah satunya adalah menyajikan menu yang sesuai dengan selera anak-anak, sekaligus memenuhi kebutuhan gizi mereka.
"Kami harus menyeimbangkan rasa, tampilan, dan kandungan gizi. Anak-anak sekolah memang punya selera yang berbeda, jadi kami pastikan menunya menarik dan digemari," ujarnya.
Pihaknya juga bekerja sama dengan sekolah-sekolah dengan membentuk grup WhatsApp untuk memudahkan komunikasi terkait pengiriman makanan.
"Kami terus berkoordinasi dengan pihak sekolah agar distribusi makanan bisa lancar, dan ada respons cepat jika ada masalah di lapangan," tambahnya.
Meskipun anggaran yang disediakan untuk setiap paket makan hanya Rp10.000, dia merasa hal itu cukup untuk menyediakan makan siang bergizi bagi anak-anak.
"Kami yakin bisa menyajikan makanan bergizi dengan biaya yang tersedia," ujarnya. (*)