TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), salah satu program Presiden Terpilih Prabowo Subianto akan dilaksanakan pada Senin (6/1/2024).
Program ini akan dilaksanakan serentak di berbagai daerah di Jawa Barat. Nantinya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan mulai mengakomodir program MBG ke sekolah mulai dari SD, SMP, SMA.
MBG ini bertujuan memberikan makan siang bergizi untuk anak-anak sekolah dengan paket makan setiap hari selama seminggu penuh.
Di Kota Bandung sendiri, Dapur Sehat Anak Bangsa (DSAB) untuk makan siang bergizi ada di kawasan Lanud Husein Sastranegara.
Komandan Lanud Husein Sastranegara, Kolonel Pnb Alfian S.E., M.Han., mengungkapkan bahwa pihaknya telah memulai pelaksanaan program ini untuk mendukung pemenuhan gizi bagi pelajar di Kecamatan Cicendo dengan menyasar tujuh sekolah.
Program ini merupakan kolaborasi antara Badan Gizi Nasional dan TNI Angkatan Udara, yang bertujuan untuk memberikan bantuan makanan bergizi kepada anak-anak di sekitar tujuh sekolah di kawasan tersebut.
"Program ini dimulai sejak malam kemarin, sekitar pukul 2 dini hari. Kami mulai menyiapkan dan memasak makanan hingga pukul 5 pagi."
"Kemudian, proses pengepakan dilakukan hingga jam setengah 8 pagi, dan Alhamdulillah, seluruh makanan sudah siap di mobil dan box pada waktu tersebut," ujarnya, kepada awak media, Senin (6/1/2024).
Pada hari pertama, kata dia, sebanyak 3.500 porsi makanan disiapkan dan didistribusikan kepada para siswa di sekolah-sekolah di Kecamatan Cicendo.
Menu yang disajikan pada hari pertama mencakup sayur sawi dengan tahu, ayam, buah-buahan, dan susu, dengan standar gizi yang telah disesuaikan dengan pedoman Badan Gizi Nasional.
"Alat makannya berbahan stainless steel, tapi untuk sendok garpu diharapkan siswa membawa sendiri," katanya.
Kolonel Alfian juga menambahkan bahwa program ini disesuaikan dengan kebijakan pemerintah, di mana harga tarif yang dikenakan kepada penerima manfaat adalah sekitar Rp 10.000, sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
"Kami berharap ke depannya jumlah porsi yang disiapkan dapat meningkat dan cakupan penerima manfaat semakin luas," tambahnya.
Dalam pelaksanaannya, lanjutnya, relawan masyarakat sekitar juga terlibat dalam proses memasak dan pengemasan makanan.
Menurutnya, hal ini tidak hanya mendukung kelancaran program, tetapi juga membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat setempat.
"Untuk menu ke depannya, kami akan menyesuaikan dengan kebutuhan gizi anak-anak di setiap tingkat sekolah. Menu akan bervariasi, dan kami sudah menyiapkan rencana untuk dua minggu ke depan," kata dia. (*)
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah