Dua Kopaska TNI AL Berbagi Peran Gelapkan Mobil Rental, Penadah Siapkan Identitas Palsu
Choirul Arifin January 06, 2025 02:36 PM

 


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga anggota TNI Angkatan Laut (AL), berinisial Sertu AA, Sertu RH, dan KLK BA sudah berbagi peran dalam kasus penggelapan mobil rental Honda Brio dari usaha rental mobil Makmur Jaya di Tangerang milik Ilyas Abdurrahman (48) yang mereka tembak mati, Kamis dinihari, 30 Desember 2024.

Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya Denih Hendrata dalam konferensi pers di kantornya Senin (6/1/2025), mengatakan, dua dari tiga anggota TNI AL yang terlibat penembakan terhadp bos rental mobil Ilyas Abdurahman merupakan anggota Kopaska.

"Kalau bicara satuan, tiga orang itu dua (di antaranya) dari satuan Kopaska Armada I," kata Panglima Koarmada RI, Laksamana Madya Denih Hendrata.

Kopaska merupakan singkatan dari Komando Pasukan Katak, yang merupakan unit khusus elite milik TNI AL.

Satu orang anggota TNI AL lainnya berasal dari kapal tanker milik TNI AL.

Menurut Laksamana Madya Denih Hendrata, ketiga anggota aktif TNI AL tersebut terlibat langsung dalam penembakan bos rental mobil Ilyas Abdurrahman dan rekannya. Ramli, di depan gerai Indomaret di rest area Tol Tangerang-Merak.

Denih Hendrata memaparkan, sebelum peristiwa penembakan, Sertu AA, Sertu RH, dan LK BA sempat dikeroyok oleh belasan orang.

Belasan orang tersebut merupakan rekan-rekan Ilyas Abdurrahman, yang kala itu tengah melakukan pengejaran terhadap Honda Brio miliknya yang digelapkan.

Ketika tiba di rest area Tol Tangerang-Merak, Ilyas Abdurrahman melihat Honda Brio miliknya terpakir di depan Indomaret.

Ilyas Abdurrahman lantas berusaha mengambil kembali mobil miliknya.

Keributan antara Ilyas Abdurrahman dan rekan-rekan dengan anggota TNI AL terjadi, dan berujung penembakan.

"Sertu AA, Sertu RH, LK BA dimana mereka mengalami pengeroyokan oleh 15 orang tak dikenal, oleh orang tidak kenal di rest area Tol Tangerang-Merak," ucap Denih Hendrata.

Denih Hendrata menjelaskan anggota TNI AL, merasa telah membeli Honda Brio tersebut.

"Insiden berpangkal pada pembelian mobil dalam insiden itu, diakui salah satu anggota melakukan penembakan mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka-luka," kata Denih.

"Kini tengah diperiksa oleh Puspomal," 

"Siapapun anggota kami, jika terbukti bersalah kami akan tindak tegas sesuai undang-undang yang berlaku di TNI,"imbunya.

Ajat Sudrajat Gunakn KTP dan KK Palsu 

Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto menjelaskan. peristiwa penembakan tersebut bermula ketika mobil Honda Brio milik Ilyas digelapkan oleh penyewannya, berinisial AS atau Ajat Sudrajat.

Saat melakukan penyewaan, Ajat Sudrajat menggunakan KTP, KK, dan Id Card palsu.

Ajat lalu menyerahkan Honda Brio tersebut kepada seseorang berinisial IH. IH yang bertugas sebagai penadah, juga merupakan orang yang membuatkan AS identitas palsu.

"Bermula dari kasus penggelapan sebuah kendaraan, dilaporkan kepada kami Polsek Rajeg, 2 Januari 2025, pelapornya adalah Agam (anak Ilyas)," ucap Irjen Pol Suyudi Ario Seto.

"Penggelapan ini berlangsung di CV Makmur Raya, dilakukan penyewaan Honda Brio warna Orange,"

"Yang disewa warga Pandengalang bernama AS, yang selanjutnya As, ini menyerahkan keapda suara IH yang saat ini masih DPO,"

"Dia juga yang menyiapkan KTP Palsu dan KK Palsu, atas nama Ajat Sudrajat," imbuhnya.

IH kemudian menjual Honda Brio tersebut kepada RH, seharga Rp23 juta. RH lantas menjual mobil tersebut kepada Sertu AA, seharga Rp40 juta.

"Lalu diserahkan kembali ke saudara RH," kata Suyudi Ario Seto. "RH ini kemudian dijual kepada saudara IS dengan harga 23 juta,"

"Dari saudara RH baru dijual kepada AA, oknum TNI angkat laut melalui saudara SY, harganya naik menjadi 40 juta,"

"Mobil Brio ini setelah dikuasi AA, kemudian dibawa," imbuhnya.

Suyudi Ario Seto menjelaskan, Ilyas dan Agam yang tak mengetahui mobilnya digelapkan, lalu mengecek tiga GPS yang terpasang di sana.

Rupanya dua GPS telah dimatikan secara paksa oleh pelaku. Dengan hanya mengandalkan GPS yang tersisa, Ilyas dan rekan-rekannya mencari keberadan mobil tersebut.

Mereka akhirnya menemukan Honda Brio tersebut berada di kawasan Banten, dan terus melakukan pengejaran hingga ke resrt area Tol Tangerang-Merak.

"Karena dua GPS ini mati, lalu saudara Agam dan keluarganya melakukan pencarian secara mandiri," kata Suyudi Ario Seto.

"Lalu kendaran ini perbindah tepat, ke di rest area Tol Tangerang-Merak," imbuhnya.

Hingga saat ini, terungkap bahwa empat pelaku terlibat dalam penembakan ini, terdiri dari satu orang sipil dan 3 anggota TNI AL.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.