Tanggapi Krisis Politik Korea Selatan, Korea Utara Luncurkan Rudal Balistik Pertama Tahun 2025
GH News January 06, 2025 05:12 PM
PYONYANG - Korea Utara menembakkan rudal balistik pertamanya tahun ini ke Laut Timur, yang juga dikenal sebagai Laut Jepang, hanya dua minggu menjelang pelantikan Presiden terpilih AS Donald Trump dan krisis politik di Korea Selatan.

Peluncuran tersebut dikonfirmasi oleh otoritas Korea Selatan dan Jepang, meskipun Pyongyang belum memberikan rinciannya.

Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan mengatakan rudal tersebut tampaknya memiliki jarak menengah, dengan perkiraan jarak terbang 3.000 hingga 5.500 kilometer (1.864 hingga 3.418 mil), meskipun analisis lebih lanjut masih berlangsung.

Rudal tersebut dilaporkan ditembakkan dari wilayah Pyongyang, tambah JCS karena peluncuran tersebut bertepatan dengan kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Seoul di tengah krisis politik Korea Selatan.

Kantor Perdana Menteri Jepang mengatakan bahwa rudal balistik yang diduga diluncurkan oleh Korea Utara, dengan proyektil jatuh di luar zona ekonomi eksklusif (ZEE) Jepang.

Pihak berwenang menyerukan untuk memastikan keselamatan pesawat, kapal, dan aset lainnya, menekankan kesiapan untuk kemungkinan yang terjadi.



Dalam sebuah konferensi pers di Seoul, Blinken mengutuk peluncuran rudal Korea Utara.

“Kami mengutuk peluncuran rudal DPRK hari ini, pelanggaran lain terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB,” kata Blinken, menggunakan inisial nama resmi Korea Utara, Republik Rakyat Demokratik Korea, dilansir Anadolu.

Blinken sedang dalam kunjungan dua hari ke Korea Selatan, di mana ia mengadakan pembicaraan dengan mitranya, Cho Tae-yul, sebagai bagian dari perjalanan terakhirnya sebelum pelantikan Trump pada 20 Januari.

Kemudian, kedua pejabat tersebut menyampaikan pidato dalam konferensi pers bersama.

Mengomentari hubungan Korea Utara dengan Rusia, Blinken mengatakan Pyongyang "sudah menerima peralatan dan pelatihan militer Rusia."

"Sekarang kami punya alasan untuk percaya bahwa Moskow bermaksud untuk berbagi teknologi antariksa dan satelit canggih dengan Pyongyang," tambahnya.

Blinken juga membahas upaya diplomatik untuk meredakan ketegangan dengan Korea Utara, dengan mencatat bahwa pemerintahan Biden telah melakukan "berbagai upaya untuk melibatkan DPRK, tanpa syarat dalam banyak kesempatan."

"Satu-satunya respons yang kami dapatkan adalah respons yang semakin provokatif, termasuk peluncuran rudal," katanya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.