Laporan Wartawan TribunSolo, Erlangga Bima
TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Bencana tanah bergerak dilaporkan terjadi di Dusun Gemawang RT 1 RW 3 Desa Brenggolo, Kecamatan Jatiroto, Wonogiri.
Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Fuad Wahyu Pratama, menjelaskan bencana tanah bergerak itu dilaporkan terjadi pada 22 Desember 2024 lalu.
Hingga saat ini, tanah masih terus bergerak.
"Kejadian awal 22 Desember 2024, sampai hari ini masih terus bergerak dan terjadi penurunan lahan," katanya, Senin (6/1/2025).
Fuad menjelaskan, penyebab amblasnya tanah itu dikarenakan kondisi pemukiman dengan kemiringan lereng yang curam dan dipicu hujan lebat di lokasi tersebut.
Menurutnya lokasi Dusun Gemawang RT 1 RW 3 Desa Brenggolo merupakan pemukiman yang disebelah timurnya merupakan lereng atau jurang dengan kemiringan 60 derajat, yang dibawahnya terdapat aliran sungai.
"Juga dipicu hujan lebat selama lebih dari 6 jam mengakibatkan tanah mengalami retakan dan penurunan," katanya.
Dampak dari tanah bergerak itu, ada tiga rumah warga dan satu masjid rusak.
Kondisinya satu rumah roboh sebagian dan dua rumah rusak berat.
Ketiga rumah itu sudah tidak bisa ditempati.
Sementara itu, kondisi masjid yang terdampak mengalami rusak berat. Selain itu, jalan desa sepanjang 50 meter rusak berat dan memutus akses jalan.
"Akibatnya, 2 KK terpaksa mengungsi. Ada delapan jiwa. Kerugian materiil kurang lebih Rp 250.000.000," jelas Fuad.
Pada 23 Desember 2024 lalu, pihaknya telah meninjau lokasi bencana dan menyerahkan bantuan logistik darurat berupa bahan pangan.
Seiring berjalannya waktu, kata dia, sampai sekarang kondisi tanah di lokasi itu masih bergerak.
"Kemarin Minggu 5 Januari 2025 ketika BPBD melaksanakan pengecekan kembali, kondisi penurunan sudah lebih dari 1 meter," katanya.
Ia menjelaskan, selain ada dua KK diungsikan, ada 14 rumah dengan 17 KK yang terisolir karena akses jalan menjadi rusak sehingga jalan terputus.
"Untuk sementara waktu dibuatkan akses jalan dengan melewati pekarangan warga dan hanya bisa dilalui sepeda motor," ujarnya.
Fuad menambahkan, BPBD dan Dinas Sosial bersama perangkat desa sudah mensosialisasikan kepada warga untuk mengungsi.
Selain itu, pihaknya juga melaksanakan patroli di lokasi untuk berjaga jaga jika terjadi longsoran lahan. (*)