Ucapan Anggota Polsek Cinangka saat Bos Rental Lapor Ditodong: Susul Saja, Paling Pistol Bohongan
Suci BangunDS January 07, 2025 06:31 AM

TRIBUNNEWS.COM - Agam Muhammad Nasrudin (26), anak pertama bos rental korban penembakan, Ilyas Abdurahman (49), mengungkap ucapan anggota Polsek Cinangka saat ayahnya minta pendampingan.

Saat kejadian, Kamis (2/1/2025), ia dan rombongan, termasuk ayahnya mendatangi Polsek Cinangka untuk meminta pendampingan.

Agam mengatakan, saat itu, pihaknya membawa serta bukti kepemilikan sah atas mobil Honda Brio yang digelapkan pelaku dan menyatakan mereka dari rental mobil.

Adapun tujuan Agam dan rombongan meminta pendampingan lantaran mereka ditodong pistol dan ditabrak oleh pelaku.

"Kita telah terjatuh kan. Tiba-tiba itu kabur. Seperti itu, jadi waktu saya konfirmasi ke anggota piket, 'kamu ke sana saja susulin mobil kamu, nanti kalau itu penyelesaiannya di sini'," kata Agam di Mako Koarmada RI, Senin (6/1/2025).

Agam mengaku, sempat ditanya petugas piket di Polsek Cinangka terkait ciri-ciri pistol yang dilihatnya.

Ia pun menjelaskan, pistol yang dilihatnya berwarna hitam dan terlihat seperti airsoft gun.

"Saya kan awam dalam masalah pistol. Saya bilang itu kayak warna hitam, kayak airsoft gun."

"Terus, 'ya sudah kamu susul saja ke sana'. 'Terus bagaimana, Pak? Dia kan bawa pistol'. 'Ah paling juga itu cuma pistol bohongan', kata anggota piket saat itu," ungkap Agam menirukan ucapan petugas piket Polsek Cinangka saat itu.

Sementara itu, sebelum penembakan terjadi, kata Agam, ayahnya sempat mengajak oknum TNI AL untuk bicara baik-baik.

Agam menuturkan, setelah GPS di mobil yang disewakannya terdeteksi dicopot, ia dan rombongan keluarga langsung berangkat mengejar mobil yang hendak digelapkan tersebut.

Peristiwa itu terjadi sekira satu jam sebelum ayahnya tewas ditembak oleh oknum TNI AL di Rest Area KM 45 Tol Jakarta-Merak.

Rombongan akhirnya menemukan mobil tersebut di daerah Saketi, Pandeglang, Banten.

Namun, saat itu, mereka justru ditodong pistol oleh oknum anggota TNI AL.

"Jadi setelah kita berhentikan, itu, ini mobil rental, Mas. 'Minggir kamu, saya tembak kamu. Kamu saya tabrak'."

"Langsung kita ditodong kan, bapak saya langsung, 'tenang Pak, tenang, ini ada warung kopi, kita ngobrol baik-baik," papar Agam.

Kapolsek Cinangka dan 2 Anak Buahnya Akan Ditindak Tegas

Sementara itu, Kapolsek Cinangka dan dua anggotanya terancam sanksi serius setelah menolak mendampingi korban penembakan.

Dua anggota Polsek Cinangka, Brigadir Deri Andriani dan Bripka Dedi Irwanto, terbukti bersalah mengabaikan laporan yang berujung penembakan terhadap Ilyas.

Keduanya terbukti melanggar kode etik kepolisian dengan mengabaikan laporan masyarakat.

Oleh karena itu, Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto menegaskan, akan menindak tegas dua anak buahnya itu.

"Tentunya akan kita tindak tegas anggota ini, baik secara etika yang sanksinya dapat kita demosi."

"Bahkan, yang terberat adalah bisa di PTDH," katanya dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025), dikutip dari Kompas.com.

Selain itu, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan, sebagai pimpinan juga dianggap lalai dalam menjalankan pengawasan dan pengendalian terhadap dua anak buahnya.

Suyudi menekankan, kelalaian Kapolsek Cinangka itu juga akan berujung pada sanksi yang serius.

"Begitu juga Kapolsek, sebagai pimpinan di Polsek tersebut, dia tidak melakukan pengawasan dan pengendalian dengan baik. Tentunya juga akan kami kenakan sanksi, baik demosi, maupun yang terberat adalah PTDH," tegasnya.

Sebelumnya, Kapolsek Cinangka, AKP Asep Iwan Kurniawan sempat membantah tuduhan penolakan pendampingan terhadap bos rental.

Ia berdalih enggan gegabah memberikan pendampingan karena menyangkut keselamatan semua pihak.

"Itu narasi menolak pendampingan tidak benar. Kami hanya memastikan kondisi aman sebelum bertindak," katanya melalui telepon kepada Kompas.com.

Agam Muhammad Nasrudin (26) dan  Rizki Agam Saputra (24) anak dari bos rental yang tewas ditembak oleh oknum TNI AL, Ilyas Abdurahman, saat mendatangi Mako Koarmada RI di Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025).
Agam Muhammad Nasrudin (26) dan Rizki Agam Saputra (24) anak dari bos rental yang tewas ditembak oleh oknum TNI AL, Ilyas Abdurahman, saat mendatangi Mako Koarmada RI di Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025). ( Gita Irawan)

Sementara dalam video klarifikasinya, Asep menjelaskan kronologi permintaan pendampingan dari korban.

Di hari kejadian sekira pukul 0.30 WIB, Polsek Cinangka kedatangan satu unit mini bus berisikan lebih kurang enam sampai tujuh orang pria dewasa.

"Yang saat itu ketika dikonfirmasi menyatakan dari leasing, sementara kawannya lagi menyatakan dari rental. Bermaksud meminta pendampingan," ucapnya dalam video.

Asep menyebut, rombongan tim rental ketika itu terburu-buru dan tidak menunjukkan surat-surat kendaraan yang hendak ditarik karena diduga akan digelapkan.

"Namun pada saat yang bersangkutan memohon meminta untuk pendampingan dari personel kita, ya tentunya personel kita yang paling utama adalah menanyakan legalitas ataupun identitas kendaraan yang akan ditarik, kemudian dalam masalah apa."

"Rupanya yang bersangkutan memburu waktu, atau tergesa-gesa, sehingga tidak sempat menunjukkan dokumen yang diminta petugas," ungkapnya.

Asep menambahkan, pihaknya sudah menawarkan agar tim rental membuat laporan.

Namun, lantaran tim rental terburu-buru, sehingga mereka tak membuat laporan polisi.

Asep pun menegaskan, pihaknya telah berusaha semaksimal mungkin melayani masyarakat.

"Tidak ada sedikitpun maksud untuk melakukan penolakan terhadap permohonan dari siapapun yang meminta pendampingan."

"Namun, kami juga tidak mau melanggar aturan karena ini berkenaan dengan upaya paksa."

"Jadi ditawarkan oleh anggota kami untuk membuat laporan polisi sebagai dasar penarikan mobil tersebut.

"Namun demikian, yang bersangkutan tergesa-gesa, lanjut keluar dari Polsek Cinangka melanjutkan perjalanan," bebernya.

(Nanda Lusiana/Gita Irawan, Kompas.com/Muhammad Isa Bustomi)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.