Kasus gagal daftar yang menimpa Dani Olmo dan Pau Victor membuat Presiden Barcelona Joan Laporta didesak mundur dari jabatannya. Ada ancaman pengajuan mosi tidak percaya untuk pria 62 tahun tersebut.
ESPN melaporkan bahwa desakan mundur itu muncul dari 10 kelompok suporter berbeda yang memang berseberangan dengan Laporta. Mereka mempermasalahkan banyak hal.
Kegagalan mendaftarkan Olmo dan Victor tepat waktu dinilai sebagai sebuah "kelalaian". Tak hanya itu, mereka juga mempersoalkan biaya komisi pihak ketiga dalam perpanjangan kontrak dengan Nike, perselisihan dengan kelompok suporter yang berujung ditutupnya sektor bernyanyi di stadion, hingga penjualan kursi VIP di Camp Nou yang kini masih direnovasi.
Mereka mengancam akan mengajukan mosi tidak percaya kepada Laporta, yang masih menjabat hingga 2026, andai tidak mundur dengna sukarela. Ini menjadi drama baru di tengah masalah pendaftaran Olmo dan Victor yang masih jauh dari usai.
Seperti diketahui, Olmo dan Vicotr dicoret dari skuad Barcelona selepas 31 Desember 2024 oleh LaLiga karena klub Catalan itu tak bisa menunjukkan bukti adanya penerimaan dana segar untuk meningkatkan batas beban gaji hingga waktu yang ditentukan.
Status Olmo dan Victor sebelumnya hanya terdaftar sementara, sebab mereka memakai slot gaji Andreas Christensen yang sedang absen karena cedera.
Barcelona sejatinya sempat mengajukan gugatan hukum dua kali untuk kasus ini, namun semua ditolak. Mereka lalu meminta bantuan Federasi Sepakbola Spanyol, namun RFEF menilai keputusan LaLiga sudah tepat.
Terkini, Barcelona mengajukan banding ke pengadilan olahraga superior Spanyol agar bisa mendaftarkan Olmo dan Victor. Mereka juga masih membawa keduanya dalam lawatan ke Arab Saudi untuk menjalani Piala Super Spanyol pekan ini.
Dalam pembelaan ke pengadilan superior, Barcelona berargumen memiliki pemasukan tambahan lewat penjualan kursi VIP Camp Nou untuk mendaftarkan Olmo dan Victor, namun uang tersebut datang terlambat (setelah 31 Desember) karena force majeure.