TRIBUNNEWS.COM - Kabar terbaru Sandi Butar Butar, pegawai Damkar Depok, yang sempat viral setelah videonya perlihatkan alat rusak.
Setelah lebih dari sembilan tahun bekerja, kontrak kerja Sandi Butar Butar berakhir.
Dinas Damkar Depok tidak memperpanjang kontrak kerja Sandi, seperti yang tertuang Surat Keterangan Kerja yang diterbitkan pada Kamis (2/1/2025) dengan nomor 800/140/PKTT/PO.DAMKAR/I/2024.
“Masa kerja sejak 10 November 2015 sampai dengan 31 Desember 2024. Alasan berhenti (yaitu) tidak diperpanjang kontrak,” bunyi isi surat tersebut, yang ditandatangani langsung Plt Kepala Bidang Pengendalian Operasional Kebakaran dan Penyelamatan DPKP Kota Depok, Tesy Haryanti.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok, Jawa Barat, membenarkan kabar tersebut.
Menurut Tesy Haryati, kebijakan tersebut, diambil melalui sejumlah pertimbangan.
"Kontraknya Sandi (tidak diperpanjang) itu benar," kata Tesy Haryati di UPT Mako Damkar, Grand Depok City, Kota Depok, Selasa (7/1/2025).
Tesy menjelaskan, kebijakan Damkar Depok tidak memperpanjang kerja Sandi karena kontraknya sudah habis.
"Yang bersangkutan (Sandi Butar Butar) adalah PKTT (Pegawai Kontrak Tidak Tetap)," imbuh Tesy Haryati, dilansir WartaKotalive.com.
Lebih lanjut, Tesy Haryati mengatakan, dalam kontrak kerja Sandi tertulis masa dinasnya berlaku hingga Desember 2024.
Selain itu, evaluasi internal di Damkar Depok juga memutuskan kontrak kerja Sandi tak diperpanjang.
Meski demikian, Tesy Haryati enggan menjelaskan rinci evaluasi internal yang dilakukan Damkar Depok terhadap kinerja Sandi.
"Hasil evaluasinya memang tidak bisa diperpanjang," terangnya.
Rupanya, tak hanya Sandi Butar Butar yang tidak diperpanjang kontraknya.
Ada tiga petugas Damkar Depok yang diputus kontrak setelah setelah melalui evaluasi terhadap 140 petugas Damkar.
"Karena memang ada tiga orang yang kebetulan memang tidak diperpanjang lagi kontraknya, jadi tidak cuma satu (hanya Sandi)," ungkap Tesy.
Sementara itu, Sandi Butar Butar buka suara terkait kontrak kerja di Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Depok yang tak diperpanjang.
Melalui rekaman video, Sandi meminta tolong kepada Presiden Prabowo Subianto terkait nasibnya.
Tak hanya itu, Sandi mengaku, telah menerima suap dan meminta agar menangkapnya bersama orang yang telah memberikan suap.
“Pak Prabowo tolong saya pak, saya jujur-sejujurnya. Tangkap saya dan orang yang menyuap saya,” kata Sandi dalam rekaman video yang diterima TribunnewsDepok.com, Selasa.
“Saya mengakui menerima suap, tetapi saya memberikan ke panti asuhan, tempat ibadah dan teman teman anggota saya,” lanjutnya.
Sebelumnya, Sandi sempat viral setelah membongkar kerusakan peralatan di UPT Damkar Cimanggis.
Saat itu, Sandi melakukan ‘room tour’ memperlihatkan kerusakan peralatan damkar dan menyebarkannya di media sosial pada Juli 2024 lalu.
Ia mengenakan seragam Damkar berwarna biru lengkap dengan sepatu pantofel hitam.
Dalam video, ia tampak menunjukkan sejumlah peralatan yang rusak, seperti gergaji mesin yang rusak hingga rem tangan mobil blong tak berfungsi dengan baik.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, selamat datang room tour di kantor Pemadam Kebakaran Kota Depok."
"Ya, silahkan untuk warga masyarakat Kota Depok, saya mohon maaf sekali. Setiap ada telepon di UPT kami dan UPT-UPT lainnya mengenai pohon tumbang. Bukan kami tidak mau mengerjakan, tapi sensor kami rusak," katanya.
"Ya, kami sudah bikin nota dinas berbulan-bulan yang lalu, tapi belum dibenahi. Mohon maaf untuk warga Kota Depok," imbuhnya.
(Suci Bangun DS, WartaKotalive.com/M. Rifqi Ibnumasy, Tribundepok.com, M. Rifqi Ibnumasy, Kompas.com)