Antisipasi Banjir Ijen, BPBD Bondowoso Pasang Flood EWS di Desa Sempol
Sri Wahyunik January 07, 2025 03:31 PM

TRIBUNJATIMTIMUR.COM, BONDOWOSO - Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Kabupaten Bondowoso memasang alat deteksi dini banjir / Flood Early Warning System (EWS) di Desa Sempol, Kecamatan Ijen.

Pemasangan Flood EWS bertujuan untuk mendeteksi, memantau, dan memberikan peringatan dini mengenai potensi banjir di kawasan tersebut.

Pemasangan ini karena Kecamatan Ijen pernah mengalami banjir bandang yakni pada 29 Januari 2020, 14 Maret 2020, dan 13 Februari 2023.

Banjir bandang tersebut menerjang Desa Sempol dan Desa Kalisat. Mengakibatkan puluhan rumah terendam banjir lumpur, sejumlah fasilitas umum alami kerusakan, beberapa sekolah juga terendam lumpur setinggi pinggang orang dewasa. 

Belum lagi puluhan kandang ternak masyarakat kala itu juga terbawa banjir yang membawa material lumpur, ranting, hingga batang pohon.

Hal tersebut disampaikan oleh Kabid PK2 BPBD Bondowoso Yuliono Triandana, dikonfirmasi TribunJatimTimur.com, pada Selasa (7/1/2025).

Ia menjabarkan, pemasangan dilakukan sejak Oktober 2024, dan baru selesai sempurna pada Desember 2024.

"Pakai anggaran APBD," terangnya.

Ia menerangkan, memang yang pernah terdampak banjir ada dua desa di Kecamatan Ijen. Namun pemasangan EWS hanya dilakukan di satu desa saja, tepatnya di kawasan hulu air.

"Dampaknya kan memang juga Kalisat. Tapi hulunya kan di Desa Sempol," ungkapnya.

Alasannya, agar sistem Flood EWS bisa langsung mendeteksi debit air saat terjadi curah hujan yang tinggi di hulu. Yang selanjutnya, sistem kerja dari Flood EWS akan memberikan sinyal atau sensor. Diikuti suara sirine sebagai penanda bahwa di hulu telah terjadi kenaikan debit air, agar masyarakat mempersiapkan diri.

Dirinya menegaskan suara sirine pasti juga akan terdengar hingga Desa Kalisat. Karena, posisi penerima sensor yang beradar di Desa Sempol, tak jauh dari Desa Kalisat.

"Terdeteksi akan memberikan sinyal, dan muncul sirine. Jadi akan muncul sirine," ujarnya.

Ia menyebutkan, Flood EWS yang dipasang di Sempol ini menjadi satu-satunya di Bondowoso. Karena anggaran yang sedikit, sementara pemasangan satu Flood EWS saja mencapai ratusan juta.

Di lain sisi, Kecamatan Ijen menjadi satu-satunya wilayah di Bondowoso yang kerap mengalami banjir bandang.

Namun begitu, pihaknya akan kembali mengajukan untuk Flood EWS di kawasan-kawasan rawan banjir lainnya. Seperti di Kecamatan Tlogosari dan Wonosari yang kemarin juga mengalami banjir bandang.

"Pastinya iya, tapi kan mengingat anggaran yang diberikan. Tapi tetap kita tiap tahun mengajukan," ujarnya.

Dirinya menyebut selama ini pihaknya juga melakukan berbagai upaya dalam mitigasi bencana di Kecamatan Ijen. Seperti di antaranya pembentukam Destana (Desa Tangguh Bencana) di Kecamatan Ijen, berikut juga diikuti dengan sosialisasi masif melalui berbagai media penyampai informasi.

 
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Tribun Jatim Timur

(TribunJatimTimur.com)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.