PMK di Kediri Meningkat, Lalu Lintas Hewan Ternak Diperketat
GH News January 07, 2025 07:07 PM

TIMESINDONESIA, KEDIRI – Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di Kabupaten Kediri belakangan turut meningkat cukup tajam, sama seperti yang terjadi di daerah lain. 

Berdasarkan catatan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, selama bulan Desember sampai per tanggal 6 Januari kemarin, peningkatan mencapai 100 persen. 

"Peningkatan 147 kasus, yang semula 251 sekarang di angka 369," ungkap Plt Kepala DKPP Kabupaten Kediri Drh Tutik Purwaningsih, Selasa (7/12/2025). 

Untuk mencegah penyebaran makin meluas, pihak DKPP Kabupaten Kediri terus memperketat pengawasan pada hewan ternak terutama sapi potong. 

"Kita harus kendalikan bersama, kita sadari bersama. PMK di Kabupaten Kediri harus segera terkendali mengingat ini juga menjelang puasa, Idul Fitri dan Idul Adha, waktunya teman-teman pelaku usaha peternakan, istilahnya panen," tambah Tutik. 

Hewan ternak yang terindikasi sakit, diminta untuk sementara ditempatkan di kandang dan tidak di perdagangkan terutama di pasar hewan. 

"Kami menerapkan larangan kepada pelaku usaha atau blantik ataupun pedagang ternak untuk tidak membawa, tidak menjual belikan, tidak melalulintaskan ternak yang sakit," tegasnya. 

Dalam monitoring, yang dilakukan di Pasar Hewan Tertek, Kecamatan Pare, DKPP menemukan tiga ekor sapi terindikasi PMK. Satu satu sapi akhirnya dipotong di tempat, sementara sisanya langsung dikeluarkan dari pasar untuk dipotong di RPH luar Kediri. 

Temuan tersebut, dituturkan Tutik, menjadi bahan evaluasi bersama agar para pedagang hewan ternak benar-benar mentaati dan berkomitmen terhadap prosedur yang telah diterapkan. Bahan evaluasi tersebut, nantinya akan turut menjadi pertimbangan pada keberlanjutan operasional pasar hewan. 

"Misalkan ada yang tidak komitmen, tentunya akan menjadi pertimbangan tersendiri di dalam operasional pasar hewan. Karena kami tidak ingin penyebaran PMK terjadi lewat pasar hewan,"jelasnya. 

Tutik juga mengungkapkan, nantinya tim gugus tugas PMK yang terdiri dari gabungan instansi terkait juga akan ditempatkan di masing-masing pasar hewan yang ada di Kabupaten Kediri, baik yang dikelola pemerintah kabupaten ataupun desa. Pada gelombang pertama PMK pada tahun 2022 lalu, tim ini juga bertugas di daerah perbatasan untuk memastikan hewan ternak yang masuk Kabupaten Kediri benar-benar sehat. 

Penempatan tim gugus tugas PMK di pasar untuk memastikan pasar hewan tetap menjadi tempat yang sehat untuk hewan ternak yang akan diperjualbelikan. Seperti yang terlihat di pasar hewan Tertek, hewan ternak yang akan masuk dan sudah di dalam turut disemprot cairan desinfektan. 

"Tim akan standby lagi mulai pagi. Betul-betul sapi di kendaraan itu kita cek, sakit atau tidak sebelum diturunkan. Jika sampai sakit harus balik. Harapannya tidak ada penyebaran yang lebih masif lewat pasar," pungkasnya. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.