Pihak berwenang Korea Selatan memperpanjang penutupan operasional bandara Muan tempat pesawat Jeju Air jatuh. Penutupan dilakukan hingga 14 Januari.
Dilansir dari Straits Times, Selasa (7/1/2025) pihak berwenang masih masih menyelidiki penyebab kecelakaan yang terjadi pada 29 Desember 2024 ini. Pesawat Jeju Air 2216 dari Thailand yang membawa 181 orang di dalamnya mendarat tanpa roda di Bandara Muan dan menghantam penghalang beton.
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi mengatakan akan memperpanjang penutupan Bandara Internasional Muan hingga 14 Januari. Mereka tidak menyebutkan alasannya, tetapi dalam sebuah pengarahan minggu lalu, Wakil Menteri Penerbangan Sipil Joo Jong-wan mengatakan bahwa jika penyelidikan diperpanjang, periode (penutupan) dapat berubah.
Menteri Dalam Negeri Korsel, Ko Ki-dong, mengatakan jenazah 179 orang yang tewas akan diserahkan kepada keluarga pada 6 Januari. Penyerahan jenazah akan memungkinkan keluarga untuk menggelar pemakaman bagi orang yang mereka cintai setelah menunggu selama seminggu.
"Hari ini, proses penyerahan korban kepada keluarga diharapkan selesai," katanya dalam rapat pemerintah.
Penyelidik Korea Selatan dan AS, termasuk dari produsen pesawat Boeing, telah menyisir lokasi kecelakaan di Muan sejak bencana tersebut. Penyebab pasti kecelakaan Boeing 737-800 masih belum diketahui, tetapi penyelidik telah menunjuk kemungkinan adanya tabrakan dengan burung, roda pendaratan yang rusak, dan pembatas landasan pacu.
Sebelum kecelakaan, pilot memperingatkan adanya tabrakan dengan burung sebelum menarik diri dari pendaratan pertama, dan kemudian jatuh pada upaya kedua ketika roda pendaratan tidak muncul.
Kecelakaan ini menjadi duka nasional di Korsel.