Anak-anak Rentan Alami Brain Rot Imbas Media Sosial: Ganggu Daya Ingat dan Mudah Emosi
GH News January 08, 2025 02:04 AM

Psikolog Anak dan Remaja, Vera Itabiliana Hadiwidjojo ungkap anakanak lebih rentan alami brain rot. 

Brain rot adalah istilah yang menggambarkan penurunan kondisi mental atau intelektual akibat mengonsumsi konten yang tidak menantang atau sepele secara berlebihan.

"Anakanak itu lebih rentan ya terhadap brain roat," ungkapnya pada talkshow kesehatan virtual Kementerian Kesehatan, Selasa (7/1/2025). 

Menurut Vera, salah satu aktivitas yang bisa menyebabkan brain rot adalah scrolling media sosial. 

Scrolling media sosial adalah aktivitas menggeser konten media sosial secara vertikal atau horizontal, menampilkan informasi yang tidak muat dalam satu layar. 

Saat ini, sebagian besar anak sudah dibekali gawai atau perangkat android lainnya oleh orang tua. 

Pada orang dewasa, mungkin sudah mampu memiliki pengendalian diri yang baik dalam mengatur penggunaan gawai. 

"Nah anakanak itu, tidak punya mekanisme yang bisa menghentikan itu. Kalau baterai atau kuota (data internet) habis, itu baru diberhentikan paksa. Tapi secara sadar mereka belum punya mekanisme untuk setop," urainya. 

Kondisi ini membuat anak menjadi lebih rentan terhadap resiko brain roat. 

Jika terus berlanjut, ada beberapa dampak yang bisa muncul. 

Di antaranya, penurunan kemampuan belajar, gangguan konsentrasi  dan daya ingat.

Kemudian perilaku sosial dan emosional anak juga dapat berpengaruh. 

Anak rentan mengalami gangguan emosional. Seperti jadi lebih mudah tantrum, menangis dan, rewel.

Kenapa demikian? Hal ini berkaitan dengan konten di media sosial yang disajikan dalam waktu singkat saja. 

Satu video di media sosial biasanya hanya berdurasi 1530 detik. 

Umumnya, ketika melihat sesuatu, anak memunculkan reaksi emosional tertentu.

Sayangnya, anakanak belum begitu mampu memproses emosi secara cepat. Tontonan di media sosial tentu saja dapat memengaruhi kondisi emosional anak. 

"Misalnya tontonan A gitu, terus hanya berlangsung 30 detik sudah diganti. Nah yang A tadi proses emosinya belum selesai, muncul lagi tayangan B atau C. Akhirnya itu menumpuk. Nah ini membuat anak jadi rentan secara emosional," jelas Vera. 

Kondisi ini lah yang membuat anak gampang rewel, marah atau meledakledak. 

Ada satu lagi dampak brain roat yang perlu jadi kewaspadaan bagi orang tua, yaitu anak rentan alami kecanduan. 

Saat melakukan aktivitas scrolling, ada hormon dopamin yang dihasilkan oleh tubuh. 

Lambatlaun aktivitas ini bisa membuat anak ketagihan berselancar di media sosial. 

"Dan itu ternyata (bisa) mengalahkan interaksi orang tua dengan anak. Nah ini yang harus diwaspadai sih," pungkasnya. 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.