Masih Koar-koar, Agus Salim Sebut Yayasan Pratiwi Banyak Drama, Kecewa Soal Uang Donasi Rp 1,3 M
Azis Husein Hasibuan January 08, 2025 04:30 AM

TRIBUN-MEDAN.com - Agus Salim, korban penyiraman air keras tampaknya sudah lelah dengan drama polemik uang donasi Rp1,3 miliar yang tak kunjung usai.

Ditambah lagi, Agus dibuat kecewa usai uang donasi Rp1,3 miliar kini dialihkan ke korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur.

Agus blak-blakan mengatakan bahwa kini ia terpaksa harus menelan kepahit dari janji-janji yang diberikan oleh pihak yayasan hingga Denny Sumargo.

(kiri) Pratiwi Noviyanthi, (kanan) Agus Salim dan istri. Uang donasi Agus Salim Rp1,3 miliar akan disalurkan ke korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).
(kiri) Pratiwi Noviyanthi, (kanan) Agus Salim dan istri. Uang donasi Agus Salim Rp1,3 miliar akan disalurkan ke korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT). (Youtube CURHAT BANG Denny Sumargo/Intens Investigasi)

Menurutnya, pihak pengalih donasi tersebut terlalu banyak drama.

Hal itu diungkap Agus didampingi sang istri saat menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya terkait laporan dugaan penggelapan uang donasi, Selasa, (7/1/2025).

"Janji-janji manis terus sakingkan manisnya sekarang tinggal pahitnya doang," ungkap Agus, dilansir dari Intens Investigasi.

Meski tak menyebutkan nama, Agus menuturkan jika pihak tersebut pintar meminta dana donasi dari oranglain dan sengaja mengulur waktu.

"Kalau kecewa pasti dong, dia kan berharap dari orang lain supaya dana itu bisa dikelola sama mereka, pintar-pintar si mereka, pintar main dramanya, pintar ngelamain, udah lah gak usah banyak drama lagi, lelah capek bilang," ujar Agus.

Lebih lanjut, Agus mengucapkan rasa syukurnya sempat dibantu pengobatan oleh Alvin Lim sebelum meninggal dunia.

"Siapa yang gak bersedih, walaupun dia tidak ikut campur tapi dia udah berjuang demi Agus," ucapnya.

"Sedih banget orang yang sudah berjuang untuk kita, tiba-tiba diambil gitu aja," sambungnya.

Diakhir wawancaranya, Agus bahkan kembali berpesan kepada awak media untuk menyampaikan pihak tersebut agak tak janji manis.

"Mangkanya jangan janji-janji manis ya bilangin," tandasnya.

Tak Ikhlas Donasi Dialihkan

Sebelumnya, Agus merasa kecewa karena sejak awal sudah ada perjanjian dengan Bu Marlina, yang menyatakan bahwa uang donasi tersebut dititipkan untuknya.

"Saya kecewa, ya. Dari awal sudah ada perjanjian yang dijelaskan Bu Marlina kepada saya, bahwa uang itu dititipkan untuk saya. Tapi kenapa hari ini tiba-tiba ada kabar mau dialihkan?” kata Agus.

Kendati begitu, kini Agus meminta pertanggungjawaban dari Denny Sumargo, Gerry dan Novi terkait donasi tersebut. 

Ia mengungkapkan bahwa janji-janji yang diberikan oleh mereka hingga kini belum terpenuhi.

Agus menilai ketiganya menipu dirinya.

"Pertanggungjawaban ucapan kalian, dari Bang Densu, Pak Garry, dan Teh Novi. Kalian semua janji untuk Agus, tetapi satu pun belum ditepati. Janji kalian hancurkan fisik Agus, mental Agus, sampai sekarang kalian menipu semuanya," tutur Agus dengan tegas. 

Bahkan Agus mengaku sudah mencabut laporan yang ada di Farhat Abbas, namun ini yang diterimanya.

"Agus sudah mencabut laporan yang ada di Pak Farhat, tetapi kalian tega memperlakukan orang buta seperti Agus,” tambahnya.

Janji Denny Sumargo Bantu Pengobatan

Denny Sumargo mengambil keputusan sendiri saat Pratiwi Noviyanthi menyepakati uang donasi Rp1,3 miliar Agus Salim disalurkan ke korban bencana alam di Lewotobi, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Denny Sumargo meminta Agus Salim untuk tetap tenang soal donasi tersebut.

Denny Sumargo berjanji akan tetap membantu biaya pengobatan mata Agus Salim yang sebelumnya menjadi korban penyiraman air keras.
 
"Agus jangan syok, Bang Densu tetap biar bagaimanapun untuk pengobatan tetap membantu," kata Denny Sumargo, dikutip  dari YouTube Intens Investigasi, Minggu (5/1/2025).

Pria yang akrab disapa Densu itu meminta Agus untuk mendatanginya jika membutuhkan biaya pengobatan.

Bahkan Densu juga siap membantu untuk biaya kelangsungan hidup Agus ke depan.

"Datang aja ke Bang Densu, saya akan deposit uang di sana, karena uangnya kan udah ke NTT."

"Nanti kamu berobat, kalau uangnya nggak mau dipakai berobat, mau dipakai untuk kelangsungan hidup nanti ngobrol sama Bang Densu," ucapnya.

Pada kesempatan itu, Densu juga menanggapi soal kabar akan ada gugatan terkait pengalihan donasi.

Densu menyebut dirinya akan mengawal dan mendampingi yayasan jika ada gugatan yang masuk.

"Itu tidak masalah, saya kemarin sudah koordinasi dengan Farhat Abbas masalah donasi ini udah final."

"Dan kalau misalnya ada gugatan, silahkan masukkan gugatan itu."

"Saya nanti akan bantu yayasan untuk menghadapi gugatan," terangnya.

Tak main-main, Densu juga sudah menyiapkan uang senilai Rp1,3 miliar.

Jika nantinya penggugat menang di pengadilan, uang tersebut dengan ikhlas diberikan untuk Agus.

"Saya sudah siapkan Rp1,3 miliar."

"Apabila dia menang dalam gugatan itu, saya ikhlas saya kasih pada pihak Agus," kata Densu.  

Adapun sebelumnya, keputusan soal donasi itu diungkap Novi bersamaan dengan dirinya resmi mundur jadi ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan. saat kembali hadir di podcast Denny Sumargo, Jumat, (3/1/2025).
 
Kesepakatan tersebut diwakili oleh Denny Sumargo, kuasa hukum Novi,Garry Julian selaku Ketua Yayasan Rumah Peduli Kemanusiaan yang baru, dan kuasa hukum donatur, Pablo Benua.

Teh Novi juga menjelaskan bahwa segala usaha dan tanggung jawab dirinya untuk Agus Salim sudah selesai.

"Berarti kita putuskan kesepakatan kita. Dari Novi, uang 1,3 miliar ini, utuh, mau dikemanakan?" tanya Denny Sumargo sambil memegang dokumen berisi mutasi dana donasi dari Oktober - Desember 2024. 

"Rencananya akan diberikan kepada kegiatan kesejahteraan sosial yang lain. Kita udah berkoordinasi dengan Dinsos (Dinas Sosial), penyaluran yang paling mudah perizinannya atau tanpa perizinan itu ke bencana alam," jawab Garry, kuasa hukum Novi. 

“Dalam hal ini kami akan serahkan ke korban bencana alam Lewotobi, NTT, " sambung Gerry. 

Keputusan itu diambil lantaran tak ada niatan dari Agus Salim untuk mengikuti prosedur yang telah ditetapkan oleh yayasan RPK untuk memanfaatkan donasi tersebut.

Alokasi donasi yang disiapkan untuk proses penyembuhan mata Agus Salim di rumah sakit justru tidak pernah diikuti oleh Agus Salim. 

“Dari awal kita sudah berbaik hati untuk menawarkan berkali-kali. Kita bahkan bilang kita depositkan di rumah sakit JEC. Berapa nomimalnya kita depositkan (untuk) dipakai.

Tapi berkali-kali tidak datang dan pada akhirnya kita dilaporin,” ujar Pratiwi Noviyanthi. 

Hingga akhirnya, Novi mengambil langkah setelah berdiskusi panjang dengan Dinas Sosial.

"Ya sudah, tanggung jawabnya sudah selesai sampai di sini," tegasnya. 
 
Dalam kesempatan yang sama, Denny Sumargo pun menelepon Pablo Benua sebagai kuasa hukum dari para donatur. 
 
Pablo Benua pun sepakat jika dana pada akhirnya disalurkan ke pihak lain yang lebih membutuhkan.

"Kalau uang tersebut akan dialihkan ke penerima manfaat lain, tentunya kami semuanya para kuasa hukum donatur, beserta para donatur, sejak awal memang itu yang kami inginkan. Kami setuju sekali," kata Pablo Benua. 

Pablo Benua pun akan mencabut gugatan terhadap yayasan. 
 
"Oke, kalau begitu kami sepakat. Kami dukung uang ini segera digunakan supaya tidak terlalu lama di yayasan," tandas Pablo Benua. 

(*/ Tribun-medan.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.