rang yang memiliki diabetes, biasanya akan mengalami peningkatan kadar gula darah yang terjadi di pagi hari. Rasa haus dan sering buang air kecil termasuk tanda peringatan gejalanya pada pengidap diabetes yang sudah diketahui.
Namun, banyak juga gejala awal diabetes yang tidak terlalu tampak atau bahkan tidak ada sama sekali. Tak heran kalau ini sering disebut sebagai "pembunuh diam-diam".
Oleh sebab itu, kenali gejala gula darah tinggi yang muncul saat bangun tidur di bawah ini.
Mengutip situs WebMD, berikut adalah tanda gula darah tinggi yang muncul saat bangun tidur:
Menurut American Diabetes Association (ADA), penyebab utama kadar gula darah tinggi di saat bagun tidur di pagi hari adalah fenomena fajar, menurunnya kadar insulin.
Kemungkinan penyebab ketiga dikenal sebagai efek Somogyi. Namun, penyebab ini jauh lebih jarang.
Berikut adalah penjelasan mengenai penyebab gula darah tinggi di pagi hari:
Fenomena fajar terjadi karena diabetes mengganggu kemampuan tubuh dalam merespons perubahan hormon normal yang terjadi pada dini hari.
Saat dini hari, hormon (termasuk kortisol) dan hormon pertumbuhan, akan menginformasikan pada hati untuk meningkatkan produksi glukosa (yang menyediakan energi yang membantu kita bangun).
Sinyal tersebut memicu sel beta di pankreas untuk melepaskan insulin, supaya menjaga kadar glukosa darah bisa terkendali.
Antara pukul 3 pagi dan 8 pagi, tubuh akan melepaskan hormon yang dirancang untuk meningkatkan gula darah. Kemudian memberi kita energi untuk memulai hari saat bangun bangun tidur.
Ini juga terjadi di pengidap diabetes ataupun tidak. Jika tidak, normalnya tubuh akan memproduksi lebih banyak insulin, yang memungkinkan sel-sel menggunakan gula darah untuk energi.
Tapi jika seseorang memiliki diabetes, ia mungkin tidak memproduksi insulin dalam jumlah cukup. Bahkan ia juga mungkin terlalu resisten terhadap insulin untuk melawan peningkatan glukosa darah.
Hal tersebut mengakibatkan kadar gula mungkin meningkat saat bangun tidur.
Fenomena fajar ini tidak membedakan antara jenis diabetes, baik itu diabetes tipe 1 atau tipe 2 juga mengalaminya.
Insulin yang turun atau terlalu rendah di malam hari, akan membuat glukosa darah akan naik. Alasan penurunan insulin pada setiap orang bisa beda-beda.
Namun, penurunan insulin seringnya terjadi saat pengaturan pompa insulin memberikan terlalu sedikit insulin basal (latar belakang) di malam hari atau apabila dosis insulin kerja panjang kita terlalu rendah.
Efek Somogyi pertama kali dideskripsikan oleh seorang ahli kimia bernama Michael Somogyi, PhD pada tahun 1930-an.
Efek Somogyi merupakan respons tubuh terhadap kadar glukosa darah rendah (hipoglikemia) pada malam hari.
Misal, jika melewatkan makan malam atau mengkonsumsi terlalu banyak insulin setelah makan malam. Kadar glukosa darah mungkin turun terlalu rendah pada malam hari.
Pasalnya, tubuh memproduksi lebih banyak glukosa untuk mengimbanginya. Oleh sebab itu, seseorang akan bangun dengan kadar glukosa darah tinggi.
Seseorang yang terkena diabetes, ada kemungkinan besar akan mengalami fenomena fajar di beberapa titik. Saat tidur lonjakan gula darah bisa membuat seseorang merasa tidak enak badan di pagi hari.
Namun seiring waktu, fenomena fajar juga bisa meningkatkan risiko komplikasi diabetes yang lebih serius.