Motif Penganiayaan Wanita di Pluit, Korban Dituduh Pelakor hingga Satu Keluarga Ditangkap
Sri Juliati January 08, 2025 10:36 AM

TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal penganiayaan seorang wanita di Pluit, Jakarta Utara.

Diketahui, seorang wanita berinisial ER (41) dianiaya di Jl Pluit Selatan II, Penjaringan, Minggu (5/1/2024) sekitar pukul 01.00 WIB.

Korban dianiaya hingga dilecehkan oleh para pelaku.

Diduga, ER jadi korban penganiayaan terkait masalah perselingkuhan.

Demikian yang disampaikan Wakasat Reskrim Polsek Jakut, AKP Lukman.

Korban, ujarnya, diduga jadi selingkuhan suami tersangka.

"Duduk perkaranya itu pengeroyokan, diawali kecemburuan diduga dia (korban) selingkuh sama suaminya tersangka," ucap Lukman, dikutip dari TribunJakarta.com,  Selasa (7/1/2024).

Meski begitu, hingga saat ini belum ada bukti yang mendukung perselingkuhan antara korban dan suami tersangka.

"Faktanya, kan belum bisa dibuktikan, belum tahu, suaminya harusnya menjelaskan ke istrinya atau tersangka," jelasnya. 

Tak hanya dianiaya, korban juga dilecehkan.

Pakaian ER dibuka paksa oleh para pelaku di depan umum.

"Korban dikeroyok, terus ada video mau ditelanjangi. Sesuai video, ditelanjangi ditarik bawahnya (celana)," terang Lukman.

Dari aksi penganiayaan tersebut, ER pun mengalami luka di sekujur tubuhnya.

"Kalau menurut terakhir korban katanya ada patah tulang di bawah pelipis ini, pelipis mata. Iya, kalau saya kan lihat fotonya saja ya. Malam itu pada berdarah semua mukanya," katanya.

Sekeluarga Ditangkap

Pihak kepolisian pun akhirnya menangkap para pelaku.

Ada lima orang pelaku yang semua merupakan satu keluarga.

Kanit Resmob Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKP Wan Deni Ramona menuturkan, lima orang tersebut ditangkap kurang dari 1x24 jam setelah kejadian.

Mengutip TribunJakarta.com, tiga dari lima orang tersebut berinisial K (41) yang merupakan seorang ibu dan dua anaknya, CK (15) anak perempuan dan E (20) anak laki-laki.

"Peristiwa itu terjadi Minggu tanggal 5 Januari. Pada saat itu memang terdapat di video adanya dugaan pengeroyokan, dan terdapat pelecehan juga di situ ya," kata Wan Deni, Selasa (7/1/2025).

Wan Deni menuturkan, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terkait kasus ini.

"Kami masih dalami. Mengarah ke masalah pribadi, mungkin ada ya," jelasnya.

Sementara itu, AKP Lukman menambahkan, lima pelaku merupakan satu ibu dan empat anaknya.

Empat anak dari K (42) tersebut berinisial EWH (21) dan BPD (22), keduanya merupakan anak laki-laki K.

Sementara dua lainnya merupakan anak perempuan yang berinsial CDK dan VS (22).

Mengutip Kompas.com, pengeroyokan ini bermula ketika K dan empat anaknya menjemput paksa ER dari kontrakannya.

Tetangga korban, pasangan suami istri A dan N yang melihat peristiwa ini merasa ada yang mencurigakan.

Pasutri tersebut pun mengikuti korban dan pelaku.

"Jadi, pada saat penjemputan ke rumah korban, si pihak pelaku, si saksi ini melihat kok naik motornya ngebut di dalam gang," kata Fandi Nur Hidayat, petugas Kamtibmas RW 08.

Saat tiba di lokasi yang juga warung milik pelaku, saksi A mencoba melerai yang terjadi antara para pelaku dan ER.

“Ada kali 30 menit enggak ada warga yang berani misahin. Saat dipisahin dibilang 'udah enggak usah ikut campur lo',” ungkap A.

Saksi A juga menuturkan bahwa pengeroyokan tak hanya menggunakan tangan kosong, tapi juga besi.

"Itu mah pakai besi, enggak tangan kosong," ujarnya.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino)(Kompas.com, Shinta Dwi Ayu)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.