Jonas Eidevall Ungkap Alasan Hengkang dari Arsenal: Konflik dengan Fans
kumparanBOLANITA January 09, 2025 08:20 PM
Jonas Eidevall membeberkan alasannya hengkang dari dari kursi pelatih Arsenal Women pada Oktober 2024 lalu. Pria yang baru saja diumumkan sebagai pelatih baru San Diego Wave itu mengungkapkan bahwa hubungannya dengan penggemar The Gunners merenggang dan berdampak negatif pada timnya.
Semua bermula ketika Eidevall dihadapkan pada dilema besar: mengontrak Mariona Caldentey, penyerang Timnas Wanita Spanyol, atau memperpanjang kontrak Vivianne Miedema, andalan Timnas Wanita Belanda. Keterbatasan anggaran Arsenal memaksanya memilih salah satu.
Eidevall akhirnya memilih untuk merekrut Caldentey alih-alih memperbarui kontrak Miedema. Menurutnya, itu adalah keputusan yang terbaik untuk klub.
“Itu bukan keputusan yang bisa Anda sampaikan begitu saja di konferensi pers dan berkata, ‘Kami harus memilih antara dua pemain.’ Faktanya, kami tidak mampu memiliki keduanya,” ungkap Eidevall, dikutip dari The Guardian pada Selasa (7/1).
Miedema, pencetak gol terbanyak sepanjang masa di Women’s Super League (WSL), dilepas Arsenal pada musim panas 2024 saat kontraknya habis. Luka para pendukung semakin terasa ketika penyerang tersebut, yang sempat mengisyaratkan bahwa ia tidak ingin pergi, justru bergabung dengan Manchester City, rival Arsenal.
Di sisi lain, Caldentey resmi bergabung dengan Arsenal pada Juli 2024 dari klub papan atas Spanyol, Barcelona.
Jonas Eidevall, Pelatih Arsenal Wanita. Foto: Instagram/@jonaseidevall
Namun, langkah Eidevall ini memicu kecaman dari para penggemar Arsenal yang kecewa dengan keputusannya melepas Miedema. Kritik ini, menurut Eidevall, berdampak buruk pada tim.
“Saya merasa seperti ada awan gelap yang menyelimuti kami,” ucap Eidevall.
“Kalau itu hanya menyelimuti saya, tak masalah, saya baik-baik saja, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Tapi kalau itu berubah jadi mempengaruhi tim, maka performa tim di musim gugur jelas tidak akan optimal,” sambungnya.
Tekanan tersebut membuat Eidevall mengambil keputusan sulit: mundur dari jabatannya sebagai pelatih Arsenal
“Saya pikir, (pergi) adalah solusi tercepat dan termudah agar tim bisa kembali tampil baik. Itu keputusan pribadi yang sulit, tapi terkadang, Anda harus melakukannya demi tim,” ucap Eidevall.
“Saya juga selalu menyampaikan hal yang sama kepada tim mana pun. Saya selalu menekankan bahwa Anda harus melakukan apa yang terbaik untuk tim,” sambungnya.
Selain itu, serangkaian hasil buruk yang diraih Arsenal turut mempengaruhi keputusannya. Selama diasuh Eidevall, Arsenal hanya menang sekali dari empat pertandingan awal WSL musim 2024/25.
Di Liga Champions Wanita (UWCL), The Gunners bahkan mengalami kekalahan telak 5-2 dari Bayern Muenchen di laga pembuka.
Sepeninggal Eidevall, Arsenal kini ditangani oleh pelatih interim Renee Slegers, yang sebelumnya menjabat sebagai asisten pelatih. Di bawah asuhan Slegers, Arsenal bangkit dengan mencatatkan 10 kemenangan dan satu hasil imbang dari 11 laga di WSL dan UWCL.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.