Eddy SupraptoPresidium Masyarakat Profesional untuk Demokrasi (MPD)
Indonesia memiliki cadangan
gas terbukti dan potensial sekitar 100 triliun kaki kubik, masih menjadi yang terbesar di ASEAN. Cadangan gas jika dioptimalkan mampu menjadi poros kekuatan ekonomi baru. Di dalam negeri bisa mengerakkan pertumbuhan industri dan aktifitas ekonomi. Di kawasan regional gas bisa menjadi jalur alternatif suplai energi ASEAN.
Dunia dikejutkan oleh perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung hampir tiga tahun sejak diluncurkan 24 Febuari 2022 belum ada tanda berhenti. Bahkan ditandai dengan pemutusan jalur suplai gas dari Rusia ke Eropa melewati Ukraina. Sementara di kawasan Timur Tengah perang seperti dalam sekam setiap saat meledak.
Perang Israel dan Hamas sudah berlangsung 27 bulan belum ada tanda perdamaiman sejak penyerangan Hamas ke Israel 9 Oktober 2023. Perang Hamas sempat melebar melibatkan Iran dan Libanon. Kondisi ini mengakibatkan harga komoditas naik tanpa terkendali terutama sektor energi minyak dan gas. Harga minyak naik menjadi $ 83 per barrel dan harga gas terutama LNG melambung menjadi $ 12,53 per million british thermal unit (MMBTU).
Kenaikan ini memukul suplai gas ke Eropa. Negara Eropa Barat seperti Jerman, Inggris, Belanda, Prancis, Belgia dan lainya sangat tergantung gas Rusia. Pasokan gas dari Rusia mencapai 40% kebutuhan Eropa Barat. Dengan penghentian gas dari Rusia, Eropa barat sangat menderita. Mereka tidak pernah menduga bahwa gas Rusia menjadi senjata utama.
Rusia adalah produsen gas alam terbesar kedua di dunia dengan kontribusi mencapai 16,6% produksi gas alam pada tahun 2020 dengan jumlah 638,5 miliar meter kubik. Cadangannya mencapai 1.320,5 miliar meter kubik, setara dengan 19,9% cadangan dunia. Gas Rusia banyak mengalir ke Eropa dengan besaran 167,7 miliar meter kubik pada tahun 2020.
Jumlah ini setara 40 % total impor gas alam Eropa. Sementara produksi minyak Rusia mencapai 10,7 juta bph atau setara 12,1% produksi dunia. Jumlah ini menempatkan Rusia duduk di peringkat 3 produsen minyak mentah dunia terbesar. Sedangkan cadangan minyak mentah Rusia mencapai 107,8 juta barel. Paling banyak ekspor minyak Rusia ke Eropa. Besarannya adalah 138,2 juta ton pada tahun 2020. Jumlah ini setara 29% total impor minyak Eropa yaitu 475,9 juta ton setahun.
Sanksi Eropa terhadap Rusia dilematis, menekan Rusia dengan sanksi namun berdampak pada terhentinya pasokan minyak dan gas Rusia ke Eropa. Apalagi migas Rusia ke Eropa sangat ekonomis karena mengalir melalui pipa. Rusia mampu membangun infrastrasktur gas dalam 10 tahun terahir mengakibatkan terintegrasinya suplai energi ke Eropa.
Dalam 10 tahun dengan selesainya infrastuktur Gas Rusia ke Eropa mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi Rusia dan pemulihan ekonomi pasca krisis global. Terintegrasi gas Eropa juga menguatkan posisi tawar politik Rusia pasca pecahnya Sovyet Union.
Kondisi Rusia sebenarnya menjadi pelajaran buat Indonesia. Visi Indonesia maju membutuhkan energi sebagai pengerak ekonomi dan integrasi kekuatan seluruh Nusantara, sehingga harus mengusahakan kedaulatan energi. Namun hinga kini kebijakan impor minyak masih besar. Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), impor migas sepanjang 2021 mencapai US$ 196,20 miliar atau setara Rp.2.943 triliun (kurs Rp15.000 per dolar AS). Capaian ini meningkat 38,59 persen dibandingkan tahun 2020 dengan nilai impor US$ 141,57 miliar atau setara Rp 2.123 triliun.
Kini defisit minyak Indonesia sangat mengkawatirkan. Karena produksi minyak kita hanya 585 barel per hari, sementara konsumsi BBM kita mencapai 1,6 juta barrel per hari. Pada asumsi harga minyak US $ 83 per barrel dengan nilai tukar rupiah 15.000 rupiah/ dollar nilai impor minyak mencapai Rp. 1.2 triliun rupiah per hari. Jika kurs 16.000 rupiah/dollar akan membengkak lagi. Sementara itu ekspor BBM kita hanya 188 miliar per hari. Artinya defisit minyak 1 triliun per tahun. Defisit akan bertambah tiap tahun jika tidak teratasi.
Tulisan ini mengupas tentang defisit transaksi berjalan yang disumbang dari sektor migas. Harapannya pemerintahan baru Presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memiliki fokus bidang migas yang sudah menjadi beban APBN. Beberapa negara di Timur Tengah memiliki antisipasi dini dalam mengelola energi. Bahkan eksperimen mengantikan ketergantungan pada fosil diganti dengan energi terbarukan. Agar pendapatan negara tidak turun, mereka mulai menawarkan industri pariwisata.
Beban Impor BBM
Sebelum mengupas stategi baru industri migas ada baiknya mengulik beban impor BBM mencapai 1,6 juta barel per hari. Konsumsi BBM ini diserap oleh masyarakat terutama 60 hingga 70 persen untuk kendaraan. Sisanya 30 persen untuk kebutuhan rumah tangga dan industry. Strategi menurunkan kebutuhan BBM perlu dilakukan terobosan baru dengan mengunakan kendaraan listrik. PLN memiliki peran penting dalam melakukan revolusi industri listrik.
Karena selama ini konsumsi PLN terjadi pada beban puncak dari siang hari hingga pukul 23.00 malam hari. Di pagi hari PLN mengalami penurunan konsumsi. Misalnya jaringan Jawa Bali tahun 2018, kapasitas terpasang 34.550 MW (mega watt), terjadi beban puncak 27.070 MW. Sedangkan di pagi hari mengalami penuruhan konsumsi PLN hanya 17.500 MW. Pada waktu di luar beban puncak PLN mengalami kerugian hingga 5000 MW.
Jika pemerintah mulai melakukan strategi perubahan dari energi fosil ke listrik akan terjadi perubahan mendasar bukan hanya menutup kerugian akibat impor BBM tapi juga pemanfatan listrik secara optimal. Pemerintah juga perlu melakukan pengawasan terpadu terhadap serapan kebutuhan gas di pasar domestik. PLN sebagai buyer terbesar pembangkit tenaga gas kurang konsisten dalam menyerap kebutuhan gas dari pemerintah sehingga membingunkan perencanaan alokasi kebutuhan gas.
Menata Kebijakan Industri Migas
Perlu arah baru kebijakan industri minyak dan gas bumi Indoneia dalam kurun waktu pertama Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tahun 2024-2029. Kebijakan baru Industri Hulu Migas 2024-2029 adalah memaksimalisasi pendapatan dari penjualan gas bagian Negara. Optimalisasi harga harus dilakukan dengan menghitung sedini mungkin gas yang tidak terserap domestik untuk dibuatkan kontrak jangka menengah, kontrak 5 tahun, bukan dengan penjualan gas ke pasar spot yang harganya cenderung rendah.
Dengan pola ini Negara akan mendapatkan harga yang lebih optimal. Dengan penambahan cadangan devisa yang lebih optimal tersebut maka akan mampu menopang nilai tukar rupiah terhadap dolar.
Untuk jangka panjang, adalah memberikan batas waktu yang tegas kepada pembeli domestic untuk proyek Tangguh Train 3 di Papua dan proyek Lapangan Abadi di Maluku sehingga negosiasi penjualan gas antara Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dengan pembeli domestik tidak berlarut-larut yang pada akhirnya menunda berjalannya proyek.
Mempercepat produksi gas Masela dan mulai menawarkan pembeli sehingga produksi di awal tahun 2030 sudah berjalan. Batas waktu untuk negosiasi jual beli gas Tangguh dan Masela untuk pembeli domestik ditetapkan pada semester I tahun 2025, sehingga jika tidak tercapai kesepakatan maka gas akan diekspor untuk mendapatkan tambahan devisa bagi negara.
Peningkatkan produksi minyak dan gas adalah dengan melakukan percepatan persetujuan rencana pengembangan (Plan of Development/POD) melalui cara yang tidak konvensional antara lain menerapkan Put on Production (PoP), Revisi POD I dipercepat jika ditemukan adanya cadangan tambahan, menargetkan setiap persetujuan POD di Satuan Kerja Khusus Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi ( SKK Migas) paling lambat diputuskan dalam waktu 2 bulan.
Dalam mencari cadangan minyak baru, Arah Baru Kebijakan Hulu Migas 2024-2029 menegaskan perlunya ada Peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tentang Exploration Fund dimana dalam Perpres tersebut ditetapkan sebanyak 5–10 persen penerimaan negara dari industri hulu migas langsung dialokasikan dan dipisahkan sebagai dana untuk pencarian cadangan minyak baru. Dana ini akan dipakai untuk melakukan eksplorasi di 128 cekungan yang selama ini memiliki potensi tinggi namun belum pernah di eksplorasi.
Sementara untuk mendorong pengurangan impor minyak dalam negeri, maka SKK Migas perlu membuat skema peningkatan penggunaan gas yang diolah menjadi cair (gas to liquid) untuk bahan bakar sektor industri dan transportasi. Dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun ke depan akan banyak proyek gas baru, dan akan banyak kontrak gas ekspor yang tidak diperpanjang.
Untuk mengantisipasi hal tersebut maka dilakukan sebuah proses teringrasi, gas akan dibawa dan diubah dalam kapal menjadi liquid dan dibawa ke wilayah-wilayah yang menjadi anchor demand konsumsi minyak seperti di Jawa dan Sumatra. Dengan pola ini, secara perlahan utilisasi gas bisa diintegrasikan dengan utilisasi gas to liquid untuk transportasi yang merupakan sector penyerap konsumsi BBM tertinggi. Dengan demikian, impor minyak dapat dikurangi sehingga dapat menolong tekanan terhadap nilai tukar rupiah dalam jangka panjang.
SKK Migas juga perlu melakukan optimalisasi penjualan LNG yang tidak terserap domestik untuk tahun 2025. Untuk tahun 2025 – 2029 dilakukan kajian berapa banyak kargo LNG yang tidak terserap untuk periode tersebut lalu akan dilakukan kontrak jangka pendek untuk pasar tradisional dan non tradisional sehingga harga yang didapatkan akan lebih baik dibandingkan melepas ke pasar spot.
Devisa yang didapat dari optimalisasi penjualan LNG ini diharapkan mampu menopang penguatan nilai tukar rupiah yang belakangan menjadi ancaman untuk kestabilan ekonomi makro. SKK Migas perlu mendorong penjualan LNG tidak hanya ke pasar tradisional seperti Jepang dan Korea Selatan portofolio buyer namun ke pasar non tradisional seperti India dan China.
Produksi minyak dan gas bumi ditargetkan naik dari saat ini sekitar 1,9 juta barel setara minyak per hari menjadi minimal 2,5 juta barel setara minyak per hari pada saat akhir masa jabatan Presiden Prabowo di 2029 sebagai legacy bagi Republik Indonesia Tambahan produksi minyak dan gas untuk mengejar target tersebut akan didapat dari proyek Tangguh Traini III sebesar 700 mmscfd, lapangan Jangkrik 600 mmscfd, lapangan Jambaran Tiung Biru 330 mmscfd dan pengembangan proyek Genting Oil di Bintuni sebesar 170 mmscfd, Indonesia Deepwater Development (IDD) sebesar 80 mmscfd.
Penerapan Perpres Exploation Fund ditargetkan tahun 2024. Kegiatan Eksplorasi untuk melakukan eksplorasi di 128 cekungan bisa dilakukan di tahun 2024 – 2029. Pemanfaatan teknologi terapan untuk optimalisasi gas suar menjadi produk jual gas seperti LNG. Bank Dunia mencatat pada tahun 2024 ada sebanyak 5 juta kubik meters gas suar yang dibakar di Indonesia.
Jika dimanfaatkan dan diolah akan menjadi nilai produk yang ekonomis dan mengurangi polusi udara maupun polusi tanah. Beberapa perusahaan kontraktor Migas bukan mengolah gas suar menjadi produk gas pakai tapi dibuang memakai teknologi resevoar dibuang ke tanah bukan diolah menjadi produk jual. Harusnya SKK Migas memberi sanksi perusahaan kontraktor yang melakukan pengolahan gas suar ke tanah.
Akhirnya dengan melakukan optimalisasi produk gas di seluruh cekungan dan lapangan Migas di seluruh Indonesia, pemerintahan baru Presiden Prabowo akan mampu mengatasi defisit APBN dari impor migas sekaligus menstabilkan nilai tukar rupiah terhadap dollar. Dan menjadikan Indonesia mandiri dalam energi nasional serta mulai membangun suplai energi untuk kawasan regional ASEAN.
Kekuatan gas bukan hanya menguatkan ekonomi nasional namun akan menjadi kekuatan di kawasan regional Asean. Jika pembenahan terjadi maka Presiden Prabowo dikenang sebagai bapak modern energi nasional dan meninggalkan legacy kekuatan kembali ekonomi kawasan melalui optimalisasi produksi gas.