Kecelakaan Bus Maut di Kota Batu: PO Sakhindra Trans di Denpasar Kini Tutup
kumparanNEWS January 10, 2025 04:00 PM
Bus Pariwisata Sakhindra Trans Nopol DK 7949 GB menabrak belasan kendaraan di Kota Batu, Jawa Timur, Rabu (8/1) malam hingga menyebabkan 4 pengendara tewas. Bus ini mengangkut rombongan karyawisata siswa kelas XI SMK TI Bali Global Badung, Bali.
Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, bus tersebut tercatat milik perusahaan PT Purnayasa Transwisata. Perusahaan ini terletak di Jalan Merdeka, Kota Denpasar, Bali.
kumparan mendatangi PT Purnayasa Transwisata, seorang karyawan yang tak mau mengungkapkan namanya mengatakan, bus tersebut awalnya memang milik PT Purnayasa Transwisata.
Namun bus tersebut sudah dibeli oleh Perusahaan Otobus Sakhindra Trans tahun 2019 lalu. Bus yang dibeli adalah bus yang mengalami kecelakaan.
"Owner kami tidak ada. Kami hanya menyampaikan bahwa bus itu di tahun 2019 terjual ke Sakhindra Trans," katanya saat ditemui di bagian pelayanan pelanggan, Jumat (10/1).
"Busnya satu saja yang mengalami kecelakaan itu," sambungnya.
PT Purnayasa Transwisata memastikan menyerahkan kendaraan dalam keadaan surat izin angkut dan KIR masih aktif.
"Pas penjualan surat-surat semua masih aktif. Uji KIR dan izin. Dalam artian enggak kedaluwarsa kayak diberitakan. Surat saat itu enggak kedaluwarsa saat jual beli. Itu aja yang bisa kami statement. Kami tidak terkait dengan kecelakaan. Selanjutnya lebih baik ke Sakhindra Trans," katanya.
kumparan kemudian mendatangi Kantor PO Sakhindra Trans yang berada di Jalan Jalan Kerta Winangun II, Kota Denpasar. Kantor PO Sakhindra Trans berada di teras sebuah rumah lantai II, namun pagar dan kantornya tampak tertutup.
Seorang laki-laki tampak masuk ke dalam rumah dan membenarkan kantor di dalam teras adalah Kantor PO Sakhindra Trans.
"Iya," katanya.
Bapak tersebut mengaku sebagai pemilik rumah namun tak mau berkomentar soal keberadaan kantor tersebut atau kecelakaan maut di Kota Batu.
Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin, mengatakan rombongan siswa itu berjumlah 160 orang. Mereka berangkat menggunakan empat bus. Bus yang kecelakaan bernomor urut 1.
Dari hasil pemeriksaan, kata Komarudin, ternyata keempat bus tersebut tidak laik jalan. Selain itu, surat-surat kendaraan telah mati hingga Uji Kendaraan Bermotor (KIR) juga telah kedaluwarsa.
"Kami berhasil menghentikan yang 3 lagi, kebetulan masih berada di Batu. Dan faktanya setelah kami cek, ketiga bus rombongan ini tidak laik jalan," ungkapnya Komarudin di Batu, Kamis (9/1).