TIMESINDONESIA, JAKARTA – Assessment HR (assessment tool) semakin banyak digunakan dalam proses rekrutmen bukan tanpa alasan. Faktanya, jika dapat memilih dan menggunakannya secara tepat, rekrutmen akan lebih efektif untuk mendapatkan kandidat terbaik dari berbagai aspek, mulai dari kecerdasan, kepribadian, hingga kecocokan dengan budaya perusahaan. Di bawah ini akan dijelaskan tentang bagaimana memilih assessment HR agar mendukung proses rekrutmen yang dijalankan.
Ada berbagai jenis assessment HR yang sering digunakan dalam proses rekrutmen. Berikut adalah beberapa di antaranya:
Tes ini bertujuan mengukur kemampuan intelektual dan kognitif kandidat. Tes kognitif mencakup penilaian terhadap kemampuan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan kemampuan belajar. Tes ini sering kali berbentuk soal verbal, numerik, dan silogisme.
Tes keterampilan dirancang untuk mengevaluasi kemampuan teknis atau profesional kandidat yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Misalnya, seorang desainer UI mungkin diminta membuat prototype aplikasi, sementara seorang copywriter diminta menulis teks pemasaran.
Tes ini membantu perusahaan memahami kepribadian kandidat dan memastikan kecocokan mereka dengan budaya perusahaan. Metode yang sering digunakan meliputi 16 Personalities, Big Five, dan DISC.
Tes ini menilai kemampuan kandidat dalam mengenali dan mengelola emosi mereka serta bekerja sama dengan tim. Kemampuan ini penting untuk menciptakan lingkungan kerja yang harmonis.
Memilih assessment HR yang valid dan reliabel memerlukan beberapa pertimbangan berikut:
Identifikasi kompetensi utama yang dibutuhkan untuk posisi tersebut. Misalnya, apakah perusahaan memprioritaskan kemampuan teknis, kepribadian yang sesuai, atau kecerdasan emosional?
Pastikan assessment tool yang digunakan telah teruji secara statistik untuk menghasilkan hasil yang konsisten dan akurat. Validitas menunjukkan sejauh mana alat tersebut mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pastikan assessment tool mematuhi peraturan yang berlaku dan menghormati privasi kandidat. Assessment HR juga idealnya harus adil dan bebas dari bias berdasarkan gender, ras, atau usia.
Jika menggunakan assessment tool dari pihak ketiga, pilih vendor yang memiliki reputasi baik dan dapat memberikan bukti validasi alat mereka.
Salah satu assessment tool yang telah teruji dan banyak digunakan dalam proses rekrutmen di berbagai negara adalah Prevue HR. Prevue dirancang untuk memberikan gambaran holistik tentang kandidat dengan menilai tiga dimensi utama: kemampuan kognitif, sifat kepribadian, dan motivasi kerja. Alat ini memberikan wawasan mendalam tentang potensi performa kerja kandidat, perilaku, dan ketertarikan terhadap pekerjaan tertentu.
Prevue menggunakan benchmark yang mencerminkan karakteristik ideal karyawan untuk posisi tertentu. Benchmark ini dapat dibuat berdasarkan data karyawan yang sukses di posisi serupa atau masukan dari manajemen.
Dengan informasi yang mendalam, Prevue membantu perusahaan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk memilih kandidat dan meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan.
Kandidat yang sesuai dengan profil pekerjaan cenderung lebih cepat beradaptasi dan bertahan lebih lama di perusahaan, sehingga menghemat biaya pelatihan dan rekrutmen ulang.
Prevue didukung oleh validasi yang kuat, memastikan hasil yang dihasilkan dapat diandalkan untuk mendukung keputusan rekrutmen.
Prevue memiliki berbagai macam assessment dan report yang dapat digunakan sepanjang masa kerja karyawan di perusahaan (employee lifecycle). Alat ini tidak hanya bermanfaat untuk rekrutmen, tetapi juga untuk pengembangan SDM, seperti analisis program pelatihan dan promosi jabatan.
Untuk menggunakan Prevue sebagai assessment HR dalam proses rekrutmen perusahaan, Anda dapat menghubungi distributor resminya di Indonesia. Dengan menggunakan Prevue, perusahaan Anda dapat mengurangi risiko kesalahan dalam proses rekrutmen dan mendapatkan karyawan yang tidak hanya memenuhi syarat, tetapi juga cocok dengan budaya organisasi. Dengan demikian, investasi dalam assessment tool dapat mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan organisasi secara keseluruhan.