Siapin Bujet Lebih, Kyoto Bakal Naikkan Tarif Pajak Akomodasi hingga Rp 1 juta
kumparanTRAVEL January 11, 2025 09:40 AM
Pemerintah Kota Kyoto, Jepang, berencana untuk menaikkan pajak akomodasi, termasuk hotel hingga maksimal 10 ribu yen atau sekitar Rp 1 juta per orang per malam. Hal ini dilakukan, karena kota tersebut tengah berjuang mengatasi overtourism.
Dilansir The Mainichi, Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang mengatakan bahwa tarif pajak terbaru ini akan menjadi yang tertinggi di antara kota-kota lainnya di Negeri Matahari Terbit tersebut. Sebelumnya, tarif pajak akomodasi di Kyoto hanya sebesar 1.000 yen atau sekitar Rp 103 ribu.
Kyoto sebelumnya memperkenalkan sistem pajak penginapan berjenjang pada tahun 2018 lalu. Saat ini, pengunjung membayar 200 yen atau sekitar Rp 20 ribu, untuk menginap di hotel dengan biaya kurang dari 20 ribu yen atau sekitar Rp 2 juta per orang per malam.
Ilustrasi Kyoto. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kyoto. Foto: Shutterstock
Kemudian, 500 yen (Rp 51 ribu) untuk menginap di hotel seharga 20 ribu yen (Rp 2 juta) hingga di bawah 50 ribu yen (Rp 5,1 juta) per malam. Serta 1.000 yen (Rp 103 ribu) untuk akomodasi dengan biaya 50 ribu yen (Rp 5,1 juta) atau lebih per malamnya.
Berdasarkan sistem baru ini, nantinya tarif pajak akan dibagi menjadi lima tingkatan, dengan tarif tertinggi sebesar 10.000 yen (Rp 1 juta) per malam per orang, untuk akomodasi seharga 100.000 yen (Rp 10,3 juta) atau lebih per malamnya. Kyoto berencana untuk memperkenalkan pajak baru tersebut pada musim semi 2026 mendatang.
Sementara itu, tarif minimum 200 yen tidak akan berubah, tetapi ambang batasnya akan lebih dipersempit. Jika awalnya tarif ini berlaku untuk hotel dengan harga kurang dari 20 ribu yen per malamnya, kini menjadi kurang dari 6 ribu yen (Rp 618 ribu) per malam.
Kuil Fushimi Inari di Kyoto, Jepang. Foto: Wise
zoom-in-whitePerbesar
Kuil Fushimi Inari di Kyoto, Jepang. Foto: Wise
Sistem baru ini juga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan kota melalui pajak penginapan menjadi 10 miliar yen atau lebih, dari sebelumnya 5,2 miliar yen pada tahun fiskal 2023.
Di sisi lain, Kyoto sedang bergulat dengan overtourism, di tengah lonjakan wisatawan asing yang datang ke kota ini. Wali Kota Koji, mengatakan bahwa pajak akan dinaikkan untuk menyeimbangkan pariwisata dan mata pencaharian penduduk lokal.
Menurut kementerian, sistem pajak penginapan telah diperkenalkan di 11 kotamadya di Jepang. Kebanyakan kotamadya memberlakukan biaya tetap untuk setiap hotel, namun Kota Kutchan di Hokkaido, di mana resor ski Niseko yang populer berada, justru mengenakan pajak tetap sebesar 2 persen dari biaya akomodasi.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.