TIMESINDONESIA, SURABAYA – Surabaya. Jumat siang. Kediaman Mayjen TNI Dr. Farid Makruf, M.A hangat oleh silaturahmi. Pengurus harian Asosiasi Pariwisata Madura (ASPRIM) datang. Bertukar gagasan. Meminta arahan.
ASPRIM bersiap. Februari 2025. Pelantikan resmi. Langkah strategis mulai dirancang.
Mat Saleh, Ketua Umum ASPRIM, bicara. Tegas. Penuh harap. Pengurus ASPRIM perlu penguatan. Perlu masukan untuk langkah strategis ke depan. “Alhamdulillah, beliau berkenan menerima kami. Banyak arahan penting diberikan,” katanya.
Diskusi mengalir. Mayjen Farid sebagai Dewan Pembina ASPRIM, berbicara. Tegas. Visioner. “ASPRIM harus menjadi pelopor. Pelestarian budaya Madura itu kunci. Kerapan Sapi, contohnya,” ujar Abituren Akmil 1991 itu.
Jenderal kelahiran Bangkalan ini mengatakan, pentingnya pelestarian Kerapan Sapi. Tradisi ini, menurutnya, bisa menjadi daya tarik utama wisata Madura.
“Jangan biarkan tradisi ini hilang. Kembangkan. Jadikan bagian dari paket wisata,” paparnya.
Ia mengatakan, Madura kaya. Memiliki potensi besar. Pariwisata besar, budaya tradisi dan keindahan alamnya adalah aset. Tapi sayang tersembunyi. Tertutup stigma negatif.
“Informasi negatif sering mendominasi. Itu tugas ASPRIM. Mengubah persepsi publik dan mengangkat potensi yang ada,” tegasnya.
Ide sang Jenderal mengalir. Gagasan segar. Pembentukan ASPRIM Award. ASPRIM bisa menginisiasi penghargaan ASPRIM Award ini bagi pelaku pariwisata. Langkah ini efektif untuk mendorong mereka meningkatkan kualitas pelayanan kepada wisatawan.
“Berikan penghargaan. Dorong pelaku pariwisata lebih baik. Teknisnya bisa kita bahas,” saran sang Jenderal.
Mat Saleh antusias bersama rekan-rekannya menyerap arahan. Menurutnya Ini adalah angin segar bagi mereka.
Ia bersama kawan-kawannya akan mempertimbangkan gagasan ASPRIM Award dan segera berkoordinasi dengan Paguyuban Kerapan Sapi se-Madura untuk memasukkan tradisi ini dalam paket wisata.
"Ini angin segar. Kami akan berkoordinasi. Semua potensi akan dirangkai,” katanya.
Pertemuan berakhir. Optimisme tumbuh. Pesan penuh makna dari Mayjen Farid. “Madura itu indah. Kelola dengan baik. Jadikan permata pariwisata Indonesia. Mulai dari mimpi besar. Wujudkan dengan kerja nyata.” tutupnya. (*)