Alasan Megawati Tak Cabut TAP MPR 33 saat Menjabat Sebagai Presiden
kumparanNEWS January 11, 2025 10:40 AM
Ketua DPP PDIP Said Abdullah menjelaskan mengapa Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak mencabut TAP MPR Nomor 33 Tahun 1967 yang menyebut Sukarno bersekutu dengan PKI sejak menjabat sebagai Presiden ke-5 RI.
“Sepertinya Ibu Mega ingin menghindari konflik kepentingan, khususnya disaat beliau menjabat sebagai Presiden,” kata Said saat ditemui usai perayaan HUT ke 52 PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).
Said mengatakan saat itu Megawati lebih mementingkan mengurus negara ketimbang mengurus kepentingan keluarganya.
“Apalagi keadaan ekonomi dan keamanan nasional saat itu sedang tidak baik baik saja,” kata Said.
“Sepertinya beliau ingin memberikan keteladanan, jangan mementingkan keluarga meskipun itu penting, disaat negara sedang membutuhkan tanggungjawab lain yang lebih prioritas,” tuturnya.
Dalam pidato politiknya di acara perayaan HUT PDIP ke-52, Megawati memberikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto karena sudah menindaklanjuti pencabutan Tap MPR 33 Tahun 67 yang menyebut Sukarno Bersekutu dengan PKI.
“Ucapan terima kasih juga saya sampaikan juga kepada Presiden Prabowo Subianto yang sudah merespons surat Pimpinan MPR RI terkait tindak lanjut pemulihan nama baik Bung Karno sebagai Presiden RI pertama,” kata Megawati dalam pidato politiknya di acara HUT ke 52 PDIP di Sekolah Partai Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Jumat (10/1).
TAP MPR ini sebelumnya dicabut oleh Ketua MPR 2019-2024 Bambang Soesatyo di ujung masa jabatannya September lalu, ia menyatakan MPR telah mencabut Ketetapan (Tap) MPRS Nomor XXXIII/1967 tentang pencabutan kekuasaan negara dari Presiden Sukarno.
“Karena itulah juga ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya saya sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia dimanapun kalian berada atas pelurusan sejarah Bung Karno tersebut,” kata Megawati.