TRIBUNNEWS.COM - Seorang pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Jember tewas tertabrak truk saat memperbaiki motornya mogok.
Korban berinisial WO (71) itu meninggal di tempat lantaran mengecek kondisi motornya di badan jalan Jember-Surabaya, Desa Pecoro, Kecamatan Rambipuji, Jumat (10/1/2025) sekira pukul 04.30 WIB.
Kejadian bermula saat warga Desa Petung, Kecamatan Bangsalsari itu melintasi wilayah Desa Pecoro saat subuh.
Motor yang dikendarainya tiba-tiba macet dengan kondisi jalanan yang minim penerangan.
Akhirnya, korban turun dan memperbaiki motornya di badan jalan sebelah utara.
Nahas, WO tertabrak truk yang melaju dari arah barat ke timur.
Truk boks Mitsubishi dengan nomor polisi L 9705 BZ itu dikemudikan oleh Kasmuji, warga Kabupaten Bojonegoro.
Peristiwa ini benarkan oleh Kasatlantas Polres Jember, AKP Bernandus Bagas Simarmata.
"Kendaraan truk melaju dari arah barat ke timur sedangkan kendaraan sepeda kondisi mogok dan pengemudinya turun dan memperbaiki sepeda motornya di badan jalan sebelah utara," ungkap Bagas.
Dia mengungkapkan, saat itu kondisi penerangan jalan umum kurang berfungsi.
Sehingga, pengemudi truk itu tidak melihat ada orang di depannya.
"Kondisi penerangan dalam keadaan gelap. Sesampainya di TKP kendaraan truk membentur sepeda motor yang berhenti di depannya di badan jalan sebelah utara," imbuh Bagas.
Akibatnya, kaca depan truk boks itu tampak pecah dan motor korban tampak ringsek.
WO pun mengalami luka berat di bagian kepala dan meninggal di lokasi kejadian.
Diduga korban ceroboh
Setelah melakukan olah TKP, Bagas menyimpulkan kecelakaan maut itu terjadi akibat kecerobohan korban yang kurang waspada dengan kondisi jalan.
"Karena kurang hati-hatinya pengemudi sepeda motor sewaktu berhenti dan memperbaiki motornya di badan jalan sebelah utara," ujarnya.
Pihaknya juga melakukan interogasi kepada saksi yang berada di TKP sebelum mengamankan barang bukti.
"Setelah melakukan interogasi kepada para saksi di TKP. Kami langsung amankan barang bukti berupa kendaraan truk dan sepeda motor milik korban," pungkas Bagas.
(Isti Prasetya, TribunJatim-Timur.com/Imam Nawawi, Kompas.com/Bagus Supriadi)