TIMESINDONESIA, SURABAYA – Maraknya pemburu Koin Jagat yang saat ini viral di media sosial, membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Satpol PP setempat melakukan pengawasan ketat.
Sebab, para pencari Koin Jagat terindikasi menginjak-nginjak tanaman, hingga merusak fasilitas umum (fasum) yang ada di Kota Pahlawan.
Tak hanya pengawasan dan penertiban, Kepala Satpol PP Kota Surabaya, M. Fikser mengatakan, pemkot juga akan mengirim surat peringatan kepada pengelola aplikasi Jagat untuk memperhatikan keselamatan pencari koin dan fungsi fasum yang ada di Kota Surabaya.
"Ini lagi kita telusuri ya, karena kan ramai di medsos, nah ini kan juga bisa membuat taman-taman dan tempat-tempat fasilitas umum jadi rusak," kata Fikser, Sabtu (11/1/2025).
“Nanti kita buatkan surat ya, untuk meminta evaluasi terkait ini,” tambahnya.
Terkait fenomena tersebut, pihaknya juga sudah menyebar anggota untuk mengantisipasi adanya hal serupa. "Taman kita jaga, kan kita juga tidak tahu itu disebar di mana,” akunya.
Lebih lanjut, menurut Fikser, pemkot tidak bisa melakukan pemblokiran aplikasi Jagat, karena itu adalah kewenangan Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi RI).
“Kita di sini hanya bisa meminta kepada operator untuk memperhatikan fasum dan keselamatan anak-anak muda yang mencari, mungkin bisa kecelakaan karena kurang konsentrasi ketika mencari koin,” ujarnya.
Di samping itu, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Achmad Eka Mardijanto mengaku, semenjak fenomena ini viral di medsos, sejumlah tanaman di taman kota sempat rusak terinjak oleh para pencari koin.
Eka menyebut, tanaman yang baru ditanam oleh DLH di Taman Prestasi rusak akibat terinjak pencari koin.
“Iya, ada tanaman yang baru ditanam rusak. Di Taman Prestasi juga ada yang rusak gara-gara itu (pencari koin),” pungkasnya. (*)